Kemitraan Pendapatan Usahatani Cabai Rawit Merah (Capsicum frutescens) Petani Mitra PT. Indofood Fritolay Makmur dan Petani Nonmitra Di Desa Cigedug Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut

14 Oleh karena itu, dibutuhkan suatu inovasi teknologi baik teknis maupun social untuk dapat mengatasi permasalahan fluktuasi harga yang terjadi pada komoditas . Teknologi tersebut dapat berupa sebuah sistem yang dapat menjamin stabilitas harga di tingkat petani sebagai produsen utama yang sering kali dirugikan akibat fluktuasi harga.

2.4. Kemitraan

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI mitra dapat berarti teman, kawan kerja, pasangan kerja, dan rekan. sedangkan kemitraan dapat berarti perihal hubungan atau jalinan kerjasama sebagai mitra. Kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan. Sebagai sebuah strategi bisnis, kemitraan sangat ditentukan oleh adanya kepatuhan diantara yang menjalin kemitraan dalam menjalankan etika bisnis. Kemitraan juga dapat berarti sebagai sebuah cara untuk melakukan bisnis dimana pemasok dan pelanggan berniaga satu sama lain untuk mencapai tujuan bisnis bersama. Kemitraan dikatakan sebagai sebuah sistem produksi dan pemasaran berskala menengah dimana terjadi pembagian beban risiko produksi dan pemasaran diantara pelaku agribisnis dan petani kecil Patrick et al 2004. Kemitraan memiliki unsur-unsur yang yang penting dalam pelaksanaannya. Unsur-unsur kemitraan antara lain : 1 Adanya kerjasama suatu usaha antar pengusaha besar dan kecil. 2 Terdapat rasa saling memerlukan, memperkuat, dan menguntungkan. 3 Adanya pembinaan dan pengembangan dari salah satu pihak kepada pihak yang lainnya. Kemitraan merupakan tuntutan obyektif bagi keberadaan agribisnis karena dalam sebuah sistem agribisnis memiliki tuntutan untuk terintegrasi pada setiap subsistem pembangunnya. Tuntutan itu berlaku karena agribisnis dibangun oleh banyak pelaku usaha dengan tingkat keberagaman yang berbeda-beda. Kemitraan juga diperlukan untuk mendapatkan pasar baru dan menghilangkan permasalahan dalam sistem agribisnis. Secara garis besar kemitraan dibutuhkan oleh masyarakat khususnya petani adalah karena masyarakat desa perlu akan peluang perdagangan dan 15 pemasaran yang baru. Pada proses kemitraan, pihak-pihak ekternal yakni Agroindustry berusaha mengubah pola pikir para petani subsisten untuk dapat menghasilkan produksi yang bernilai tinggi dan berorientasi ekspor. Hal tersebut akan memiliki efek berlipat pada pekonomian pedesaan. Oleh karena itu, mekanisme kemitraan mungkin dapat meningkatkkan kehidupan petani kecil dengan memberi segudang manfaat untuk melawan era liberalisasi ekonomi yang terjadi. Beberapa manfaat kemitraan antara lain adalah dapat mengurangi biaya transaksi yang tinggi akibat dari kegagalan pasar atau kegagalan pemerintah dalam upaya menyediakan sarana dan prasarana input pertanian baik kredit, asurannsi, informasi serta lembaga-lembaga pemasarannya. Dengan berkurangnya biaya transaksi maka laba yang didapatkan oleh pihak produsen akan semakin tinggi. Alur informasi yang lancar juga akan memberikan kemudahan akses pemasaran. Penerapan kemitraan dalam agribisnis dibagi menjadi 2 jenis kemitraan, yakni kemitraan vertikal dan kemitraan horizontal. Kemitraan vertikal biasanya akibat adanya masing-masing kebutuhan antar subsistem dalam sistem agribsnis. Sedangkan kemitraan horizontal biasanya dilakukan didalam satu subsistem yang sama.

2.5. Penelitian Terdahulu