11
Dari sisi harga jual cabai rawit merah dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan dengan cabai besar serta cabai rawit hijau. Hal itu dikarenakan
cabai rawit merah lebih disenangi oleh konsumen karena rasanya yang lebih pedas dibandinggkan dua jenis cabai lainnya.
2.2. Budidaya Tanaman Cabai Rawit Merah
Secara umum tanaman cabai dapat dengan mudah ditanam dan dibudidayakan baik didataran tinggi maupun di dataran rendah. Namun, pada
cabai rawit merah paling cocok tumbuh pada dataran dengan ketinggian 0-500 meter dari permukaan laut. Kondisi tanah secara umum harus subur dengan
derajat keasaman PH tanah antara 6,0 ‐7,0, suhu yang sedang berkisar antara 15°
‐ 28° C dan kelembaban tanah dengan kandungan air yang tidak berlebihan dan tidak kekurangan.
Pada musim penghujan umumnya tanaman cabai rawit merah rentan akan berbagai macam penyakit terutama penyakit layu akibat tanah yang becek atau
kebanyakan air. Bunga tanaman cabai rawit merah akan mudah gugur ketika sedang terkena hujan. Oleh karena itu tanaman cabai rawit merah biasa ditanam
pada awal kemarau atau pada akhir musim penghujan. 1.
Cara Tanam Tanaman cabai rawit merah dikembangbiakkan dengan biji yang diambil
dari buah tua atau yang berwarna merah. Biji tersebut disemaikan terlebih dahulu. Tanah persemaian ini sebaiknya dicampur dengan pupuk kandang
supaya bibitnya lekas besar. Biji akan tumbuh setelah empat sampai tujuh hari kemudian. Untuk lahan seluas 1 hektar diperlukan 500 gram biji
dengan daya kecambah 75 persen. Sebelum ditanam, tanah yang akan ditanami cabai rawit merah dicangkul dan diberi pupuk kandang. Pupuk
kandang ini sebaiknya diletakkan di dalam lubang kecil yang dibuat lurus dengan jarak antar lubang 50-60 cm dan jarak antar baris 60-70 cm,
tergantung kepada jenis yang akan ditanam. Setelah bibit berumur 1-1,5 bulan, bibit dipindahkan ke lubang tersedia. Satu bulan setelah tanam,
tanaman diberi pupuk buatan. Pupuk tersebut merupakan campuran urea, TSP, dan KCL dengan perbandingan 1: 2: 1 sebanyak 10 gram tiap
tanaman. Oleh karena itu, diperlukan 150 kg urea, 300 kg TSP dan 150 kg
12
KCL. Pada tanah tandus, pupuk urea dapat diberikan sampai 200 kg per hektar. Pupuk buatan ini diberikan di sekeliling tanaman sejauh 5 cm dari
batangnya. Saat tanaman berumur dua bulan sebaiknya diberi urea susulan 150 kg ha.
2. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman cabai rawit merah tidak terlalu sulit, dengan cara membersihkan rumput pengganggu, menjaga ketersediaan air, dan
memberantas hama serta penyakit. Hama yang sering menyerang tanaman cabai rawit merah ialah lalat buah Dacus ferrugineus, kutu daun Myzus
persicae, dan tungu merah Tetranycus sp.. Lalat buah merusak dengan menusuk buah cabai rawit merah hingga berguguran. Pemberantasan hama
ini dengan penyemprotan Kelthane 0,1- 0,2. Penyakit yang sering mengancam tanaman cabai rawit merah adalah penyakit busuk buah.
Penyakit ini disebabkan cendawan Collectrichum nigrum. Cendawan Oeidium sp. menyebabkan penyakit gugur daun, sedangkan cendawan
Phytophthora capsici penyebab terjadinya penyakit busuk daun. Penyakit busuk daun dan busuk buah tersebut dapat dicegah dengan disemprotkan
Dithane M-45 atau Anthracol 0,2. Penyakit utama yang sering menggagalkan tanaman cabai rawit merah ialah penyakit yang disebabkan
virus daun keriting TMV. Virus TMV ditularkan kutu daun. Virus tersebut merusak daun muda sehingga menjadi keriting atau menggulung
dan mengecil. Penyakit ini sampai kini belum dapat diberantas sehingga bila ada tanaman yang terserang lebih baik dicabut dan dibuang agar tidak
menular ke tanaman yang lain. 3.
Pemanenan Pemungutan buah pertama dapat dilakukan setelah tanaman berumur
empat bulan pada dataran rendah dan 6-7 bulan pada dataran tinggi. Tanaman yang baik dapat menghasilkan buah 30- 45 ton buah per hektar
atau paling maksimum mencapai 3kgpohon dengan banyak pohon per hektarnya mencapai 10.000
– 15.000 pohon per hektar. Hasil panen tanaman cabai rawit merah selanjutnya dapat dipasarkan dengan harga
rata-rata antara Rp. 7.000,- sampai Rp. 15.000,- per kilogram. Hasil panen
13
cabai rawit merah mempunyai pasaran yang luas, baik dalam atau luar negeri. Dalam bentuk olahan sambal atau tepung telah dipasarkan sampai
Eropa dan Amerika. Akan tetapi, harga cabai rawit merah sangat tidak stabil.
2.3. Fluktuasi Harga