Pendapatan Usahatani Cabai Rawit Merah Petani Nonmitra

74 disebabkan tingginya kebutuhan obat-obatan untuk mencegah tanaman terserang hama dan penyakit. Biaya untuk tenaga kerja luar keluarga merupakan biaya terbesar dalam biaya tunai yaitu sebesar 32,99 persen dari total biaya tunai usahatani. Hal ini disebabkan karena banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan terutama pada kegiatan pemanenan. Selain tenaga kerja luar keluarga, sewa lahan juga termasuk kedalam komponen biaya tunai. Besar biaya sewa lahan adalah sebesar 2,00 dari total biaya usahatani. Biaya yang diperhitungkan terdiri dari biaya pembuatan bibit, upah tenaga kerja dalam keluarga, dan biaya penyusutan peralatan. Alokasi biaya yang diperhitungkan pada usahatani cabai rawit merah petani nonmitra mencapai 21,87 persen dari total biaya usahatani cabai rawit merah. Jadi total biaya usahatani cabai rawit merah petani nonmitra per hektar luas lahan adalah sebesar Rp 18.370.111,55. Total biaya usahatani cabai rawit merah petani nonmitra relatif lebih sedikit dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan oleh petani mitra Indofood. Besar alokasi biaya-biaya usahatani cabai rawit merah petani non mitra per hektar di Desa Cigedug dapat dilihat pada Tabel 12.

7.2.6. Pendapatan Usahatani Cabai Rawit Merah Petani Nonmitra

Tabel 12 menunjukkan besar pendapatan usahatani atas biaya tunai yang didapat oleh petani nonmitra yaitu sebesar Rp 138.466.236,61 sedangkan pendapaatan usahatani atas biaya total sebesar Rp 120.096.125,06 . Hasil tersebut menunjukkan seberapa besar keuntungan yang dapat diperoleh setelah seluruh biaya tertutupi ditandai dengan seluruh biaya hasil yang bernilai positif. Pendapatan atas biaya tunai belumdapat menggambarkan pendapatan sebenarnya yang diterima oleh petani karena petani masih mengeluarkan biaya-biaya yang bersifat tidak tunai atau diperhitungkan. Pendapatan atas biaya tunai yang didapat oleh petani nonmitra merupakan pengurangan total penerimaan usahatani dengan total biaya tunai yang dikeluarkan. Sedangkan pendapatan usahatani atas biaya total merupakan pengurangan dari total penerimaan usahatani dengan total biaya usahatani termasuk biaya yang diperhitungkan di dalamnya. Usahatani cabai rawit merah yang dilakukan petani nonmitra di Desa Cigedug dapat dikatakan efisien dan menguntungkan dilihat dari nilai 75 perbandingan antara jumlah penerimaan dengan jumlah biaya yang dikeluarkan RC ratio. Berdasarkan Tabel 12, nilai RC rasio atas biaya total yang diperoleh petani nonmitra dengan luasan lahan sebesar satu hektar adalah sebesar 2,43. Nilai tersebut berarti setiap pengeluaran petani sebesar Rp 1,00 akan mendapatkan imbalan penerimaan sebesar Rp 2,43. Nilai RC rasio bernilai positif menunjukkan bahwa usahatani cabai rawit merah yang dilakukan petani nonmitra pada lahan seluas satu hektar telah efisien untuk dijalankan karena besar penerimaan yang dihasilkan lebih besar dari total biaya yang dikeluarkan. Perbandingan nilai RC atas biaya tunai juga dapat digunakan untuk menunjukkan seberapa besar penerimaan yang didapat petani nonmitra tetapi terhadap biaya tunai yang benar-benar dikeluarkan tanpa biaya yang diperhitungkan. Tabel 12 . Pendapatan Usahatani Cabai Rawit Merah Petani Nonmitra Di Desa Cigedug Per Hektar Luasan Lahan Untuk Satu Musim Tanam Uraian Satuan Jumlah Fisik Harga RpSatuan Nilai Total Rp A. Penerimaan Produksi Cabai Rawit Merah kg 9.860,17 10.397 102.516.233,4 50,23 Produksi Tomat kg 36.648,89 1.785 65.418.266,67 39,34 Produksi Kol kg 22.609,88 1.600 36.175.802,47 21,76 Total Penerimaan 204.110.302,6 100,00 B. Biaya Usahatani 1. Biaya Tunai a. Bibit Cabai Rawit Merah pohon 8.863 50 443.152,45 0,53 b. Bibit Tomat pohon 20.157 125 2.519.625,00 3,00 c, Bibit Kol pohon 16.581 50 829.050,00 0,99 d. Pupuk Pupuk Kandang kg 9.496,26 300 2.848.878,74 3,39 ZA kg 318,26 1.800 572.868,22 0,68 TSP kg 354,01 2.000 708.010,34 0,84 KCL kg 159,43 1.700 271.033,59 0,32 NPK kg 676,38 8.000 5.411.059,43 6,44 Ponska kg 385,44 2.300 886.520,24 1,06 e. Obat-obatan Obat Padat kg 92,70 145.000 13.441.383,91 16,00 Obat Cair liter 19,60 424.223 8.314.770,27 9,90 f. TKLK HOK 1.847,6 15.000 27.714.222,07 32,99 g. Sewa Lahan Rp 1.683.491,69 2,00 Total Biaya Tunai 65.644.065,95 78,13 76 2. Biaya Tidak Tunai Yang Diperhitungkan a. Bibit Cabai Rawit Merah pohon 15.431 30 462.919,90 0,55 b. TKDK HOK 376,5 15.000 5.647.286,82 6,72 c. Penyusutan Peralatan Rp 5.193.396,52 6,18 d. Sewa Lahan Rp 7.066.508,314 8,41 Total Biaya Yang Diperhitungkan 18.370.111,55 21,87 C. Total Biaya Usahatani B1+B2 84.014.177,51 100,00 D. Pendapatan Atas Biaya Tunai A-B1 138.466.236,61 E. Pendapatan Atas Biaya Total A-C 120.096.125,06 F. RC ratio Atas Biaya Tunai AB1 3,11 G. RC ratio Atas Biaya Total AC 2,43 Besar nilai RC atas biaya tunai petani cabai rawit merah yang tidak bermitra pada lahan satu hektar adalah 3,11. Artinya setiap Rp 1,00 rupiah biaya tunai yang dikeluarkan akan memperoleh penerimaan sebesar Rp 3,11. Selisih antara nilai RC rasio atas biaya tunai dengan nilai RC rasio atas biaya total adalah 0,68. Selisih nilai yang relatif kecil ini menunjukka bahwa kegiatan usahatani cabai rawit merah yang dilakukan oleh petani yang tidak bermitra pada lahan satu hektar di Desa Cigedug termasuk kedalam kegiatan komersil.

7.3. Analisis Perbandingan Pendapatan Usahatani Cabai Rawit Merah Petani Mitra dan Nonmitra