perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin menggemari beras organik dan juga didasari oleh keunggulan-keunggulan yang dimiliki beras organik. Adapun
keunggulan-keunggulan yang dimiliki beras organik dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi kesehatan dan sisi lingkungan. Beras organik melindungi kesehatan
dengan kandungan gizi atau vitamin yang tinggi karena tidak menghilangkan lapisan kulit ari secara menyeluruh sehingga beras ini tidak mengkilap seperti
beras konvensional, lebih enak rasanya dan pulen, lebih tahan lama serta memiliki kandungan serat dan nutrisi lebih baik. Dilihat dari sisi lingkungan, beras organik
dapat menjaga kualitas lingkungan hidup dan tidak mencemari lingkungan karena sistem produksi beras organik sangat ramah lingkungan serta meningkatkan
produktivitas budidaya padi organik. Terdapat perbedaan antara beras organik dan beras konvensional.
Perbedaannya antara lain Anonim 2011 : 1 Beras organik memiliki rasa lebih baik dan enak ; 2 Beras organik memiliki kualitas yang lebih baik ; 3 Beras
organik tidak mengandung racun kimia pestisida ; 4 Beras organik memiliki lebih banyak kandungan vitamin dan mineral
2
. Selain itu, beras organik putih bersih, tidak berbau, dan lebih tahan lama atau tidak cepat basi ketika sudah
dimasak. Jika mencoba mengambil beras orga nik dari tumpukannya di karung, akan terasa lembut di tangan, dan jika melepaskannya kembali, akan terdengar
suara yang lembut atau tidak nyaring seperti bunyi beras konvensional yang dijatuhkan kepada tumpukan beras konvensional.
2.2. Pertanian Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan
Pertanian ramah lingkungan merupakan konsep pertanian dimana produksinya menggunakan teknologi ramah lingkungan. Menurut Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2010, teknologi ramah lingkungan didefinisikan sebagai teknologi yang memproteksi lingkungan, mengurangi daya
polutan, menggunakan semua sumber daya, mendaur ulang lebih banyak produk dan limbah, dan menangani sisa limbah dengan cara yang benar.
2
Anonim. 2011. Beras Organik 100 Bebas Zat Kimia. http:www.pe le mgole k. comenberas-organik-100-bebas-zat-kimia
[ 5 Januari 2012]
Pertanian ramah lingkungan erat kaitannya dengan tujuan pelestarian keragaman hayati, keseimbangan ekobiologis, dan tidak terjadinya pencemaran
pada produk panen, pelaku usaha pertanian, hewan ternak, lahan pertanian, dan air permukaan, air tanah maupun air mengalir. Usahatani ramah lingkungan
merupakan usahatani yang dapat memperoleh produksi optimal yang tidak merusak lingkungan, baik dari segi fisik, biologis, maupun ekologis Sumarno
Suyamto 2009. Dari pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa pertanian ramah lingkungan harus produktif, tetapi tidak membahayakan lingkungan. Produk
pertanian yang dihasilkan dari sistem ini harus bersifat aman dan sehat atau bebas residu pestisida karena hal ini menjadi salah satu penciri pertanian ramah
lingkungan. Banyak pendapat yang mengatakan bahwa pertanian ramah lingkungan
sama dengan istilah pertanian berkelanjutan. Menurut Sumarno dan Suyamto 2009, pengertian pertanian berkelanjutan adalah sumber daya lahan pertanian
secara lestari dan dapat digunakan untuk usaha produksi, dan dapat menghasilkan produk panen optimal dengan menggunakan sejumlah masukan sarana produksi
yang normal dan wajar. Konsep ini mengimplikasikan bahwa pertanian yang berkelanjutan dapat berlanjut optimal dan produktif sampai masa yang akan
datang jangka panjang. Pertanian berkelanjutan mencakup tujuh d imensi, yaitu : 1 dimensi
waktu jangka panjang dalam hal pelestarian lahan, tanah, dan air ; 2 dimensi sosial, yaitu pelestarian fungsi usahatani dalam memberikan lapangan
penghidupan dan ekonomi untuk masyarakat ; 3 dimensi ekonomi, yaitu kelayakan ekonomi usaha pertanian secara layak dan kompetitif dibandingkan
usaha lain yang sejenis ; 4 dimensi kelestarian keanekaragaman hayati dan keragaman genetik varietas yang ditanam ; 5 dimensi kesehatan lingkungan,
yaitu bebas dari pencemaran residu ; 6 dimensi kelestarian mutu dan kesuburan serta produktivitas tanah dalam jangka panjang ; 7 dimensi kelestarian sumber
daya pertanian dan lingkungan Harwood 1987, diacu dalam Sumarno Suyamto 2009.
Menurut Gips 1986, diacu dalam Jarnanto 2010, suatu sistem pertanian itu bisa disebut berkelanjutan jika memiliki sifat-sifat : 1 Mempertahankan
fungsi ekologis, artinya tidak merusak ekologi pertanian itu sendiri ; 2 Berlanjut secara ekonomis artinya mampu memberikan nilai yang layak bagi pelaksana
pertanian dan tidak ada pihak yang diekploitasi serta masing- masing pihak mendapatkan hak sesuai dengan partisipasinya ; 3 Adil berarti setiap pelaku
pelaksanan pertanian mendapatkan hak-haknya tanpa dibatasi dan dibelunggu dan tidak melanggar hal yang lain ; 4 Manusiawi artinya menjunjung tinggi nilai-
nilai kemanusiaan ; 5 Luwes yang berarti mampu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi
3
. Namun, ada pendapat lainnya yang berpendapat bahwa pertanian ramah
lingkungan dan pertanian berkelanjutan berbeda. Seperti yang dikemukakan oleh Sumarno dan Suyamto 2009 mengenai perbedaan dalam pertanian ramah
lingkungan dan pertanian berkelanjutan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Perbedaan Pertanian Ramah Lingkungan dan Pertanian Berkelanjutan.
Kriteria Pertanian
Ramah Lingkungan Pertanian Berkelanjutan
Fokus perhatian Ekologi lingkungan
Produksi berkelanjutan Tujuan utama
Mutu lingkungan Produksi optimal
Penggunaan sarana Berasal
dari bahan
setempat Tergantung
kebutuhan dapat dari luar usahatani
Sifat teknik budidaya Masukan
rendah berkelanjutan
Masukan optimal
berkelanjutan Contoh aplikasi
Pertanian input organik, SRI, LEISA
Teknologi Revolusi Hijau Ekologis, PTT
Sumber : Su ma rno Suyamto 2009
Pertanian ramah lingkungan dan pertanian berkelanjutan merupakan dua konsep yang berbeda tujuannya, namun keduanya sangat terkait dalam praktiknya.
Pertanian berkelanjutan memiliki konsep ramah lingkungan, sedangkan pertanian ramah lingkungan belum tentu berkelanjutan.
3
Jarnanto, Alif. 2010. Pertanian Berke lanjutan.
http:tanimu lya.blog.co m2010 06 13pertanian-berkelan jutan [12 Februari 2012]
2.3. Pertanian Moderen