Kinerja Analisis Network Supply Chain dan Pengendalian Persediaan Beras Organik (Studi Kasus : Rantai Pasok Tani Sejahtera Farm, Kab. Bogor)

bahan alami kembali mendapat perhatian dari petani-petani maupun pelaku usaha pertanian di Indonesia. Pertanian organik adalah manajemen produksi pertanian dimana teknik budidaya yang digunakan yaitu mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis dalam pemeliharaan kesuburan tanah dan keberhasilan produksi IFOAM 2005 ; FAO 2007. Menurut IFOAM 2005, terdapat empat prinsip pertanian organik. Keempat prinsip tersebut antara lain : 1 Prinsip Kesehatan dimana pertanian organik harus melestarikan dan meningkatkan kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia, dan bumi sebagai satu kesatuan dan tak terpisahkan ; 2 Prinsip Ekologi dimana pertanian organik harus didasarkan pada sistem dan siklus ekologi kehidupan ; 3 Prinsip Keadilan dimana pertanian organik harus membangun hubungan yang mampu menjamin keadilan terkait dengan lingkungan dan kesempatan hidup bersama ; 4 Prinsip Perlindungan dimana pertanian organik harus dikelola secara hati-hati dan bertanggung jawab melindungi kesehatan dan kesejahteraan generasi sekarang dan mendatang serta lingkungan hidup. Namun, terdapat dua pengertian pertanian organik yang berkembang di Masyarakat Indonesia saat ini, yaitu pertanian organik dalam arti luas dan arti sempit. Pertanian dalam arti luas adalah sistem pertanian yang masih boleh menggunakan bahan kimia sintetis sesuai peraturan yang berlaku dan tidak mengandung residu pestisida pada produknya, sedangkan dalam arti sempit adalah sistem pertanian yang sama sekali tidak diperbolehkan menggunakan bahan kimia sintetis, hanya bahan organik yang diperbolehkan.

2.5. Kinerja

Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi- fungsi suatu pekerjaan atau profesi baik kualitas maupun kuntitas yang dicapai dalam waktu tertentu Mangkunegara 2005; Wirawan 2009. Faktor- faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan dan motivasi. Kemampuan terdiri dari kemampuan potensi dan kemampuan reality pengetahuan dan keahlian, sedangkan motivasi diartikan sebagai sikap terhadap situasi kerja Mangkunegara 2005. Kinerja merujuk kepada tingkat keberhasilan dalam melaksanakan sesuatu serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja dinyatakan baik dan sukses jika tujuan yang ditetapkan dapat tercapai dengan baik. Kinerja seseorang merupakan hasil sinergi dari sejumlah faktor, yaitu faktor lingkungan internal organisasi, faktor lingkungan eksternal, dan faktor internal individu Wirawan 2009. Menurut Mangkuprawira 2007, kinerja pada dasarnya ditentukan oleh tiga hal, yaitu kemampuan, keinginan, dan lingkungan. Tanpa mengetahui ketiga faktor ini, kinerja yang baik tidak akan tercapai. Kinerja dalam menjalankan fungsinya tidak berdiri sendiri, tetapi berhubungan dengan kepuasan kerja. Kepuasan kerja adalah perasaan individu terhadap pekerjaan yang dimiliki. Perasaan ini berupa suatu hasil penilaian mengenai seberapa jauh pekerjaan secara keseluruhan mampu memuaskan kebutuhannya 6 . Seluruh faktor yang mempengaruhi kinerja akan menghasilkan kinerja seseorang dan kemudian menentukan baik tidaknya kinerja organisasi keseluruhan karena organisasi merupakan kumpulan dari individu yang memiliki kesamaan visi atau tujuan. Kinerja organisasi dapat terlihat dari pencapaian tujuan atau visi bersama, apakah tercapai atau tidak. Kinerja salah satu organisasi dapat mempengaruhi kinerja organisasi lainnya. Hal tersebut dapat terlihat dalam kinerja rantai pasok. Sebuah rantai pasok terdiri dari kumpulan organisasi atau perusahaan yang saling bermitra. Rantai pasok berfungsi mengalirkan produk dari produsen awal hingga konsumen akhir. Tujuan akhir rantai pasok adalah memaksimalkan nilai yang diperoleh serta memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen akhir. Jika salah satu organisasi perusahaan sebagai pemasok tidak baik dalam hal kinerja misalkan kualitas produk yang dipasok tidak sesuai kesepakatan dengan mitra, maka akan mempengaruhi kinerja mitra sebagai organisasi perusahaan dalam menjual kembali produk. Selanjutnya, akan berakibat pada kinerja rantai pasok keseluruhan yang tidak dapat memenuhi kepuasan konsumen yang menginginkan produk berkualitas sehingga nilai yang diperoleh rantai pasok berkurang. Oleh karena persaingan dihadapi oleh rantai pasok saat ini, maka harus diintegrasikan 6 Mangkuprawira, T.S. 2007. Kinerja : Apa itu?. ronawa jah.wordpress.com 20070529kinerja-apa-itu. [5 Januari 2012] seluruh anggota rantai pasok sehingga menghasilkan kinerja yang baik dilihat dari pencapaian tujuan rantai pasok.

2.6. Tinjauan Penelitian Te rdahulu