pemasaran suatu komoditi. Farmer’s share yang tinggi menunjukkan bahwa
bagian yang diterima oleh petani dari harga yang dibayar konsumen t inggi, tetapi belum tentu menunjukkan bahwa sebuah pemasaran komoditi efisien, tergantung
juga pada indikator lainnya. Farmer’s share dapat dikaitkan dengan aktivitas yang
dilakukan produsen atau petani dalam memberi nilai tambah pada produk yang dihasilkan. Bagian yang diterima oleh petani atau besarnya
farmer’s share ditunjukkan dalam bentuk persentase.
3.1.4. Konsep Nilai Tambah
Menurut Coltrain, Barton, dan Boland 2000, nilai tambah adalah menambah nilai produk dengan mengubah tempat, waktu, dan bentuk menjadi
lebih menarik perhatian konsumen dalam pasar. Terdapat dua upaya dalam menciptakan nilai tambah, yaitu inovasi dan koordinasi. Kegiatan inovasi
merupakan aktivitas yang memperbaiki proses yang ada, prosedur, produk, dan pelayanan atau menciptakan sesuatu yang baru dengan menggunakan atau
memodifikasi konfigurasi organisasi yang telah ada. Sedangkan pengertian dari koordinasi merupakan harmonisasi fungsi dalam keseluruhan bagian sistem. Hal
tersebut merupakan peluang dalam meningkatkan koordinasi produk, pelayanan informasi dalam produksi pertanian untuk menciptakan imbalan yang nyata dan
meningkatkan nilai produk dalam setiap tahap proses produksi pertanian. Konsep nilai tambah bukan hanya terbatas pada fisik produk, tetapi juga pelayanan
service yang diciptakan Boadu 2003. Menurut Darius 2011, secara ekonomis, peningkatan nilai tambah suatu
barang dapat dilakukan melalui perubahan bentuk form utility, perubahan tempat place utility, perubahan waktu time utility, dan perubahan kepemilikan
position utility. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut
9
: 1.
Melalui perubahan bentuk form utility, suatu produk akan mempunyai nilai tambah ketika barang tersebut mengalami perubahan bentuk.
2. Melalui perubahan tempat place utility, suatu barang akan memperoleh
nilai tambah apabila barang tersebut mengalami perpindahan tempat.
9
Darius. 2011. Nilai Ta mbah. http:berusahatani.blogspot.com2011 03nila i-ta mbah.html [13 Januari 2012]
3. Melalui perubahan waktu time utility, suatu barang akan memperoleh
nilai tambah ketika dipergunakan pada waktu yang berbeda. 4.
Melalui perubahan kepemilikan position utility, barang akan memperoleh nilai tambah ketika kepemilikan akan barang tersebut berpindah dari satu
pihak ke pihak yang lain. Nilai tambah digunakan bukan hanya sebagai kata benda atau kata sifat,
melainkan merupakan proses mengkombinasikan dan memodifikasi aktivitas, proses, dan produk. Memberikan nilai tambah pada produk bertujuan unt uk
menjadi penciri yang membedakan produk sendiri dengan produk kompetitor lainnya sehingga terdapat nilai lebih yang diperoleh konsumen dan terciptalah
keunggulan kompetitif. Boadu 2003 membuat konsep tipologi peluang inisiatif nilai tambah berdasarkan dimensi yang dikemukakan Coltrain, Barton, dan
Boland 2000 dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Tipologi Peluang Inisiatif Nilai Tambah
DIMENSI INOVASI
KOORDINASI Waktu
Kecepatan Just in time
Lokasi Kenyamanan
Efisiensi ProdukJasa
Bentuk Logistik
Proses.Metode Teknologi
Aliansi strategis Informasi
Keamanan, etika Sistem informasi
Insentif Motivator
Transparan
Sumber : Boadu 2003
Konsep nilai tambah juga berarti perolehan sebuah pelaku usaha perusahaan atau balas jasa atas usahanya mengatur pemakaian input seoptimal
mungkin dalam produksi yang dilakukan. Menurut Boadu 2003, Nilai tambah merupakan selisih nilai output dan nilai input. Nilai input yang dimaksud adalah
input intermediate Blokland et al 1997 ; Balk 2002 ; Brunton Trickett 2007 ; Katwal et al 2007 ; Cohan Costa 2009. Disadari bahwa terdapat sistem input-
output dalam setiap perusahaan. Perusahaan mengkonsumsi input untuk melancarkan kegiatan produksi dan kemudian menghasilkan output. Menurut
Balk 2002, hal- hal yang dikategorikan sebagai input adalah : 1 input modal seperti bangunan, mesin, dan peralatan ; 2 input tenaga kerja merupakan sumber
daya manusia yang dipekerjakan dalam kegiatan produksi perusahaan ; 3 input
energy seperti gas, listrik, dan air ; 4 input material yang diproses dalam kegiatan produksi serta 5 service input yang digunakan untuk mengantisipasi
proses produksi seperti service peralatan dan lainnya. Setiap input dan output memiliki nilai dan harga. Dari pendekatan input-output, dapat diketahui seberapa
optimal sebuah perusahaan dalam menjalankan kegiatan produksi melalui nilai tambah yang diperoleh perusahaan. Konsep nilai tambah biasa digunakan untuk
mengukur pendapatan nasional setelah perusahaan-perusahaan dikumpulkan atau diagregatkan.
3.1.5. Konsep Pe rsediaan