Prinsip dan Fungsi Manaje men Rantai Pasok

manajemen rantai pasok merupakan pendekatan yang terintegrasi mulai dari hulu hingga hilir karena memiliki prinsip 3C, yakni Coordination, Collaborative, dan Cooperation antar seluruh anggota dalam sebuah rantai pasok. Adapun ilustrasi sederhana mengenai ruang lingkup manajemen rantai pasok dapat terlihat pada Gambar 6. Gambar 6. Ruang Lingkup Manajemen Rantai Pasok Sederhana Sumber : Arvietrida 2010 8

3.1.2.2. Prinsip dan Fungsi Manaje men Rantai Pasok

Dalam manajemen rantai pasok terdapat enam prinsip dasar kunci dalam pengusahaan rantai pasok yang optimal. Enam prinsip tersebut, yaitu Collins Dunne 2002, diacu dalam Lestari 2009: 1 Fokus terhadap konsumen dan pelanggan Seiring banyaknya pelaku usaha yang bersaing, manajemen rantai pasok berubah menjadi pull system, yaitu konsumen sebagai penentu keputusan yang dibuat perusahaan Indrajit Djokopranoto 2006 ; Anatan Ellitan 2008. Mengerti kebutuhan konsumen dan bagaimana pemasok bekerja adalah sesuatu hal yang sangat mendasar dan penting dalam rantai pasok 8 Arvietrida, Niniet Indah. 2010. Mengenal Supply Chain Management. http:arvietrida.wordpress.com20100911 mengenal-ilmu -supply-chain-management [6 Januari 2012]. Supply Chain Management Supply Chain Strategy Supply Chain Planning Supply Chain Enterprise Applications Asset Management Procurement Product Life Cycle Management Logistics karena tujuan akhir pengelolaan rantai pasok adalah memenuhi kepuasan konsumen akhir yang menuntut produk yang better, cheaper, dan faster. 2 Menciptakan dan menyebarkan nilai Penciptaan nilai merupakan hal yang sangat mendasar untuk kepuasan konsumen. Di dalam mengatur sebuah rantai pasok, pembagian nilai setiap anggota yang terlibat di dalamnya harus sesuai dengan ukuran setiap nilai yang diciptakan atau ditambah oleh setiap anggota. Nilai tersebut akan dapat tercipta jika setiap anggota dapat berinovasi dan menggunakan teknologi yang dapat membuat produksi bertambah efisien dan efektif. 3 Mengimplementasikan quality system management yang efektif Menurut Indrajit Djokopranoto 2006, mutu tidak lagi hanya sesuai spesifikasi, tetapi segala sesuatu di luar harga yang dikehendaki oleh pelanggan, seperti waktu penyerahan, kendala memenuhi janji, bentuk atau estetika dan ketahanan produk, keamanan produk, layanan purnajual, dan sebagainya. 4 Membangun sistem komunikasi yang terbuka Informasi yang akurat dan dapat dipercaya merupakan pondasi utama dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Komunikasi yang terbuka merupakan awal mula terjadinya hubungan yang baik di antara anggota- anggota yang ada. Komunikasi juga dapat dijadikan sebagai referensi dalam menciptakan nilai tambah. 5 Menjamin atau memastikan sistem logistik yang efektif dan efisien Manajemen logistik meliputi proses penanganan, penyimpanan, dan transportasi produk. Manajemen rantai pasok merupakan konsep pengembangan dari manajemen logistik dimana penerapannya berbeda antara keduanya. Manajemen rantai pasok memperhatikan logistik dari pemasok hingga konsumen akhir di dalam rantai pasok, sedangkan manajemen logistik hanya memperhatikan kondisi logistik di perusahaan masing- masing setiap anggota rantai pasok internal. 6 Membangun hubungan yang baik dengan anggota rantai pasok Hubungan relationship marketing yang baik sangat dibutuhkan dalam mensukseskan kerja sama di dalam rantai pasok. Setiap anggota di dalam rantai pasok hendaknya saling terbuka dan jujur atas informasi yang terdapat di dalamnya. Hal ini dilakukan agar informasi yang mereka dapatkan tidak mengandung salah paham atau terjadi miscommunication sehingga hubungan di antaranya akan tetap terjaga baik. Menurut Ma’arif dan Tanjung 2003, fungsi yang dilakukan dalam manajemen rantai pasok adalah : 1 Perkiraan permintaan Pada dasarnya manajemen rantai pasok adalah rantai pasok dari produsen ke konsumen, maka permintaan konsumen menjadi acuan untuk proses ke produsen belakang. Artinya, permintaan konsumen harus diketahui. Salah satu ketidakpastian dalam manajemen rantai pasok adalah kesalahan perkiraan atau peramalan. 2 Menyeleksi pemasok Pemasok yang digunakan haruslah pemasok yang dipercaya. Oleh karena itu, kegiatan memilih pemasok merupakan kegiatan awal yang krusial. 3 Memesan bahan baku Begitu diketahui berapa perkiraan permintaan, dilakukan pemesanan bahan baku. Salah satu ketidakpastian dalam manajemen rantai pasok adalah penundaan pesanan. 4 Pengendalian persediaan Persediaan harus dikendalikan agar tidak memboroskan anggaran keuangan atau biaya produksi. Intinya adalah bagaimana melakukan pengadaan sehingga biaya persediaan menjadi minimal. 5 Penjadwalan produksi Setelah bahan baku dipesan, penjadwalan produksi mulai dilakukan. Salah satu ketidakpastian yang mungkin terjadi adalah kerusakan mesin yang menyebabkan produksi telah dijadwalkan tertunda. 6 Pengapalan dan pengiriman Pengapalan dan pengiriman menjadi penting ketika barang-barang yang diangkut bersifat cepar rusak. Salah satu ketidakpastian yang mungkin terjadi adalah keterlambatan pengiriman. 7 Manajemen informasi Informasi harus dikelola dengan baik sehingga informasi yang dikumpulkan merupakan informasi yang benar. Salah satu ketidakpastian yang mungkin terjadi adalah penyampaian informasi yang salah. 8 Manajemen mutu Mutu bahan baku yang diperoleh dari pemasok hendaknya dengan mutu yang terbaik. Seringkali mutu yang dikirim pemasok tidak sama dengan yang sesuai dengan kesepakatan. Salah satu ketidakpastian yang mungkin terjadi adalah kualitas produk yang tidak sesuai standar. 9 Pelayanan konsumen Fungsi manajemen rantai pasok yaitu untuk melayani konsumen yang terlihat dari berapa banyak barang yang sebenarnya dibutuhkan oleh konsumen. Produsen akan memproduksi sesuai dengan keinginan konsumen.

3.1.2.3. Pemain Utama Manaje men Rantai Pasok