Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, penelitian ini dilakukan memiliki beberapa tujuan, diantaranya yaitu : 1 Menganalisis kondisi dan kinerja rantai pasok beras organik Tani Sejahtera Farm. 2 Menganalisis nilai tambah yang dihasilkan setiap anggota dan rantai pasok beras organik Tani Sejahtera Farm. 3 Menganalisis dan menghasilkan ukuran pengendalian persediaan beras organik yang efektif dan efisien di Tani Sejahtera Farm.

1.4. Manfaat Penelitian

1 Bagi seluruh anggota rantai pasok beras organik Tani Sejahtera Farm, dapat dijadikan sebagai masukan untuk evaluasi dan menentukan langkah bersama selanjutnya dalam meningkatkan daya saing rantai pasoknya. 2 Bagi Tani Sejahtera Farm, dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengendalian persediaan rantai pasok untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. 3 Bagi akademisi, sebagai tambahan ilmu pengetahuan untuk memperluas wawasan dan dapat digunakan sebagai referensi penelitian. II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Umum Beras Organik Saat ini, beras sudah tidak lagi menjadi produk yang berfungsi sebagai pemenuh kebutuhan pangan manusia. Sudah berkembang beras organik yang memiliki nilai tambah, yaitu lebih menyehatkan manusia dan lingkungan dibandingkan beras konvensional selain sebagai pangan. Beras organik merupakan beras yang dihasilkan dari budidaya dengan prinsip pertanian organik atau tanpa pengaplikasian bahan kimia berdasarkan standar tertentu dan telah mendapatkan sertifikasi dari lembaga mandiri International Rice Research Institute 2004. Beras organik pada dasarnya serupa dengan beras konvensional. Perbedaan antara keduanya hanya terletak pada proses budidaya, pengolahan hingga pemasaran ke konsumen akhir. Proses yang dilakukan terhadap beras organik menggunakan prinsip organik yang harus dijaga dari ketika masih benih hingga dikonsumsi konsumen akhir. Beras organik merupakan hasil proses pascapanen dari tanaman padi yang dibudidayakan secara organik, yaitu setelah tangkai dan kulit malainya dilepaskan dan digiling. Dalam proses penggilingan gabah organik dikenal beberapa istilah, diantaranya gabah yang merupakan biji padi organik setelah dilepaskan dari tangkai malainya, kariopsis atau beras pecah kulit organik organic brown rice dan sekam yang merupakan hasil proses penggilingan dengan mesin atau alat pemecah kulit. Dalam penyosohan beras pecah kulit organik akan diperoleh beras giling organik dan dedak yang berasal dari lapisan perikarp, aleuron, dan sebagian endosperm bagian luar. Lapisan aleuron adalah lapisan dalam dari lapisan nucellus yang membungkus baik endosperm maupun lembaga. Lapisan ini tersusun dari satu sampai tujuh lapis yang pada sisi dorsal lebih tebal dari sisi ventral. Lapisan aleuron ini berbeda-beda ketebalannya berdasarkan varietas, dimana beras organik yang berbentuk bulat pendek cenderung mempunyai lap isan aleuron yang lebih tebal dibanding beras jenis lonjong panjang Juliano 1972, diacu dalam Kusumaningrum 2009. Tekstur nasi berbeda satu sama lain tergantung pada varietas yang dibudidayakan. Sebuah varietas padi organik dan konvensional selain menent ukan ketahanan terhadap hama dan penyakit, produktivitas, dan bentuk nasi, juga dapat menentukan tekstur nasi yang dihasilkan. Penduduk daerah tropis seperti Indonesia, Pakistan, dan sebagian Filipina menyukai varietas padi atau beras organik bertekstur sedang Kusumaningrum 2009. Tabel 1. Varietas Beras Organik Berdasarkan Tekstur Nasi Tekstur Nasi Varietas Pulen Bengawan Solo, Tukad Petanu, Sentani, Sintanur, Memberamo, Cilosari dan Cisadane Sedang Bondoyudo, Pandanwangi, Rojolele, IR 64, Cibodas, Maros, Way Apo Buru Pera IR 68, Batang Anai, Digul, Dewi Ratih dan IR 36 Sumber : Deliani 2004, diacu dala m Kusumaningru m 2009 Dilihat dari hasil proses penggilingan, sama seperti beras konvensional, beras organik dibagi menjadi beras organik kupas kulit dan beras organik pecah kulit. Menurut Anonim 2009, beras organik kupas kulit adalah beras organik berwarna putih dan biasa dimakan sehari- hari. Pada beras organik kupas kulit, penggilingan dilakukan berkali-kali sampai kulit ari beras organik terk upas semua, sedangkan pada beras organik pecah kulit hanya digiling beberapa kali sehingga kulit ari beras organik masih tetap menempel. Beras organik pecah kulit masih mengandung kulit ari sehingga biasa disebut juga beras organik coklat yang mengandung vitamin B15 1 . Terdapat tiga jenis beras organik konsumsi, yaitu beras organik putih, beras organik merah, dan beras organik hitam. Ketiga beras organik ini berbeda warna akibat perbedaan gen yang mengatur warna aleuron lapisan terluar. Beras organik putih merupakan beras organik berwarna putih serta biasa dimakan dan dijual di pasar. Beras organik merah merupakan beras organik yang berwarna merah dan mempunyai kandungan serat yang lebih banyak dibandingkan beras organik putih, sedangkan beras organik hitam merupakan beras organik yang berwarna hitam. Konsep organik berawal dari kekhawatiran masyarakat terhadap kondisi lingkungan yang semakin tidak sehat. Hal tersebut menimbulkan adanya 1 Anonim. 2009. Khasiat Beras. http:www.fa morganic.co mKhasiat20Beras 20Hita m20Merah20Co klat.ht ml [18 Maret 2012] perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin menggemari beras organik dan juga didasari oleh keunggulan-keunggulan yang dimiliki beras organik. Adapun keunggulan-keunggulan yang dimiliki beras organik dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi kesehatan dan sisi lingkungan. Beras organik melindungi kesehatan dengan kandungan gizi atau vitamin yang tinggi karena tidak menghilangkan lapisan kulit ari secara menyeluruh sehingga beras ini tidak mengkilap seperti beras konvensional, lebih enak rasanya dan pulen, lebih tahan lama serta memiliki kandungan serat dan nutrisi lebih baik. Dilihat dari sisi lingkungan, beras organik dapat menjaga kualitas lingkungan hidup dan tidak mencemari lingkungan karena sistem produksi beras organik sangat ramah lingkungan serta meningkatkan produktivitas budidaya padi organik. Terdapat perbedaan antara beras organik dan beras konvensional. Perbedaannya antara lain Anonim 2011 : 1 Beras organik memiliki rasa lebih baik dan enak ; 2 Beras organik memiliki kualitas yang lebih baik ; 3 Beras organik tidak mengandung racun kimia pestisida ; 4 Beras organik memiliki lebih banyak kandungan vitamin dan mineral 2 . Selain itu, beras organik putih bersih, tidak berbau, dan lebih tahan lama atau tidak cepat basi ketika sudah dimasak. Jika mencoba mengambil beras orga nik dari tumpukannya di karung, akan terasa lembut di tangan, dan jika melepaskannya kembali, akan terdengar suara yang lembut atau tidak nyaring seperti bunyi beras konvensional yang dijatuhkan kepada tumpukan beras konvensional.

2.2. Pertanian Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan