hanya terdapat petani mitra dan Tani Sejahtera Farm saja yaitu sebesar Rp. 6.500. Nilai margin ini wajar dan rasional karena hanya terdapat dua lembaga pemasaran
saja. Margin pemasaran saluran 2 dimana terdapat Ritel MM Organic and Vegetable di dalamnya sebesar Rp. 22.500. Nilai margin pemasaran ini cukup
tinggi dengan saluran yang sederhana. Margin pemasaran saluran 3 dimana Ritel Ming Organic and Vegetarian Foods berada di dalamnya sebesar Rp. 11.500.
Nilai margin pemasaran ini rasional melihat fungsi pemasaran yang dilakukan setiap lembaga pemasaran cukup banyak.
Rantai pasok beras organik terdiri dari tiga saluran berdasarkan perbedaan harga jual akhir beras organik. Saluran 1 dan 3 sudah efisien sesuai fungsi
pemasaran yang dijalankan masing- masing. Namun, saluran 2 belum efisien karena margin yang besar melihat saluran yang sederhana. Oleh karena terdapat
nilai margin pemasaran yang tinggi di antara ketiga saluran rantai pasok beras organik, dapat dikatakan bahwa pemasaran yang dilakukan rantai pasok b eras
organik ini belum efisien secara keseluruhan. Dapat dikatakan belum efisien karena terjadi pengulangan sortasi, pengemasan, dan pelabelan yang
menimbulkan biaya lebih di Tani Sejahtera Farm dan kedua ritel. Banyak hal atau sumber daya yang perlu lebih dioptimalkan kembali pengalokasiannya sehingga
dapat menciptakan margin yang rasional dan harga jual yang lebih kompetitif dibandingkan rantai pasok beras organik lainnya.
6.6.1.2. Farmer’s Share
Farmer’s share merupakan indikator efisiensi pemasaran kedua selain margin pemasaran. Indikator ini mengukur seberapa besar bagian yang diterima
petani mitra sebagai balas jasa atas kontribusi yang dilakukan terhadap harga produk di tingkat konsumen akhir. Nilai
farmer’s share yang semakin besar mencerminkan rantai pasok yang semakin efisien. Nilai
farmer’s share berkebalikan dengan nilai margin pemasaran. Semakin besar nilai
farmer’s share, nilai margin pemasaran semakin kecil.
Dalam penelitian ini, terdapat tiga nilai farmer’s share berdasarkan harga
jual akhir beras organik dan pembagiannya seperti pembagian saluran dalam analisis margin pemasaran.
Farmer’s share merupakan persentase dari harga jual
beras organik yang diterima petani terhadap harga jual beras organik yang dibayar oleh konsumen akhir. Harga jual beras organik di tingkat petani sebesar Rp. 6.500
per kg sedangkan harga jual beras organik yang dibayar oleh konsumen akhir berbeda-beda di setiap saluran. Berikut adalah perhitungan nilai
farmer’s share.
Farm er’s share rantai pasok saluran 1 =
Rp. . 00 Rp. .000
100 = 54,2
Farmer ’s share rantai pasok saluran 2 =
Rp. . 00 Rp. 2 .000
100 = 22,41
Farmer’s share rantai pasok saluran 3 =
Rp. . 00 Rp. 1 .000
100 = 36,1
Nilai farmer’s share dalam rantai pasok beras organik saluran 1 sebesar
54,2 persen. Nilai farmer’s share ini sangat besar karena hanya dua lembaga
pemasaran dalam saluran ini. Dari nilai tersebut, terbukti bahwa Tani Sejahtera Farm memang ingin mensejahterakan petani mitra sesuai tujuan usahanya.
Farmer’s share dalam rantai pasok beras organik saluran 2 sebesar 22,41 persen.
Dari harga beras organik yang dibayar konsumen akhir, petani mitra memperoleh balas jasa sebesar 22,41 persen. Nilai ini cukup kecil untuk rantai pasok ya ng
sederhana dan hanya terdiri dari tiga lembaga pemasaran. Balas jasa sebesar 36,1 persen dari harga jual akhir Rp. 18.000 diterima oleh petani mitra dalam rantai
pasok beras organik saluran 2. Dilihat dari nilai
farmer’s share keseluruhan, terdapat nilai farmer’s share yang kecil dan besar. Hal tersebut menunjukkan bahwa rantai pasok beras organik
belum efisien walaupun hanya saluran 2 yang memiliki nilai farmer’s share yang
kecil. Hal ini juga didukung dari hasil analisis margin pemasaran. Nilai margin pemasaran yang besar menyebabkan nilai
farmer’s share yang kecil dan membuat kegiatan pemasaran yang dilakukan rantai pasok beras organik belum efisien
sehingga dapat membuat harga yang ditawarkan rantai pasok beras organik belum kompetitif.
Pembagian share dalam rantai pasok beras organik belum merata dan belum wajar pada rantai pasok saluran 2, terutama share yang diterima Tani
Sejahtera Farm karena margin yang dihasilkan dari penjualan antara pihaknya dan pihak ritel sangat besar. Masih terdapat kegiata n pemasaran dan penggunaan
sumber daya milik rantai pasok beras organik yang belum optimal secara keseluruhan seperti pengulangan kegiatan sortasi, pelabelan, dan pengemasan.
Untuk mengoptimalkan dan mengefisienkan pemasaran oleh rantai pasok, perlu dilakukan kegiatan-kegiatan tersebut satu kali saja agar tidak terjadi pemborosan
waktu dan biaya. Hasil analisis efisiensi pemasaran menunjukkan bahwa pemasaran pada rantai pasok ini belum berjalan efisien terutama Ritel MM
Organic and Vegetable. Penjualan beras organik tidak selalu memberikan share yang merata di antara setiap lembaga pemasaran yang terlibat dalam rantai pasok
beras organik.
6.6.2. Efisiensi Pengelolaan Asset