Analisis Nilai Tambah Matode Pengolahan Data

 Inventory Days of Supply Metrik ini mengukur kecukupan persediaan dengan satuan waktu hari. Inventory days of supply adalah lamanya rata-rata dalam hari suatu perusahaan bisa bertahan dengan jumlah persediaan yang dimiliki apabila tidak ada pasokan lebih lanjut. Kinerja rantai pasok dikatakan bagus apabila mampu memutar asset dengan cepat. Dengan demikian, semakin pendek inventory days of supply, semakin bagus pula kinerja rantai pasok. Perhitungan inventory days of supply dapat dilihat di bawah ini Russell Taylor 2000. Inventory days of supply = vera e re ate alue of nventory S hari  Cash to Cash Cycle Time Metrik ini mengukur kecepatan rantai pasok mengubah persediaan menjadi uang. Semakin pendek waktu yang dibutuhkan, semakin bagus bagi rantai pasok. Perusahaan yang bagus memiliki cash to cash cycle time yang pendek. Ada tiga komponen dalam perhitungan ini, yaitu : 1 Average days of account receivable dalam hari merupakan ukuran seberapa cepat pelanggan membayar barang yang sudah diterima. 2 Average days of account payable dalam hari merupakan ukuran kecepatan perusahaan membayar ke pemasok untuk materialba han baku yang sudah diterima. 3 Inventory days of supply dalam hari. Berikut adalah perhitungan cash to cash cycle time menurut Pujawan 2005. Cash to cash cycle time = inventory days of supply + average days of account receivable – average days of account payable

4.4.3. Analisis Nilai Tambah

Nilai tambah diukur berdasarkan pada pernyataan Chopra dan Meindl 2004 yang menyatakan bahwa tujuan sebuah rantai pasok adalah memaksimalkan nilai yang diperoleh rantai pasok. Nilai merupakan selisih dari pendapatan yang diterima dan biaya yang dikeluarkan seluruh anggota dalam rantai pasok. Namun, mengukur nilai rantai pasok beras organik secara keseluruhan akan menimbulkan double counting karena nilai dari setiap anggota rantai pasok dijumlahkan. Oleh karena itu, nilai tidak diukur dalam penelitian ini dan nilai tambahlah yang diukur. Nilai tambah yang diperoleh rantai pasok beras organik akan diukur dan dianalisis dalam penelitian ini. Hasil nilai tambah mencerminkan nilai ekonomis yang diperoleh anggota rantai pasok beras organik keseluruhan. Metode yang digunakan dalam mengukur nilai tambah rantai pasok beras organik adalah metode hasil pemikiran Balk yang disebut the firm’s value added. Metode ini digunakan karena tidak akan menimbulkan double counting dalam pengukuran nilai tambah rantai pasok beras organik secara keseluruhan karena komponen yang menjadi nilai input merupakan biaya untuk input intermediate. Input intermediate merupakan output hasil produksi oleh produsen lain. Input yang termasuk dalam jenis ini adalah material, energi, dan service. Ketiga input tersebut tidak menjadi input yang digunakan produsen lainnya karena input tersebut hanya dapat dikonsumsi oleh produsen yang membelinya. Berbeda dengan input modal dan tenaga kerja. Kedua input tersebut merupakan input primer karena dapat digunakan oleh dua atau lebih produsen sehingga dapat menimbulkan double counting ketika mengukur nilai tambah seluruh anggota rantai pasok. Selain itu, Metode Balk juga digunakan karena terdapat penjelasan mengenai komponen apa saja yang menyusun nilai- nilai dalam rumus perhitungan, khususnya nilai input. Adapun rumus perhitungan nilai tambah yang diciptakan oleh setiap anggota rantai pasok beras organik Balk 2002 : VA it = Keterangan : VA = Value Added Rp w = Harga input Rp p = Harga output Rp x = Jumlah input kg y = Jumlah output kg E = Energy cost Rp i = Pelaku usaha ke- i M = Material cost Rp t = Periode ke-t S = Service cost Rp Pengukuran nilai tambah dilakukan dalam satu tahun. Perkalian harga output p dan jumlah output y merupakan nilai output. Output yang dimaksud merupakan produk sedang dalam proses dan produk jadi Brunton Trickett 2007. Jumlah keseluruhan dari hasil perkalian jumlah input x dan biaya energi E, perkalian jumlah input x dan biaya material M serta perkalian jumlah input x dan biaya service S merupakan nilai input. Selisih dari nilai output dan nilai input disebut nilai tambah. Biaya energi adalah biaya yang dikeluarkan atas penggunaan input energi dalam produksi seperti bensin, air, listrik, dan lainnya. Biaya material adalah biaya yang dikeluarkan atas konsumsi bahan baku pada proses produksi, sedangkan biaya service adalah biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki peralatan yang digunakan selama produksi berlangsung atau juga dapat dikatakan biaya pemeliharaan.

4.4.4. Analisis Pengendalian Persediaan