Pengendalian persediaan dibagi menjadi dua, yaitu pengendalian persediaan independen dan pengendalian persediaan dependen. Pengendalian
persediaan independen berkaitan dengan pengendalian persediaan dalam bentuk produk akhir finish product. Permintaan terhadap persediaan bersifat independen
atau tidak terikat pada produk lainnya dan dapat diestimasi. Permintaan independen mencerminkan respon pasar atas keluaran akhir atau output sebuah
perusahaan. Pengendalian persediaan dependen adalah persediaan yang terikat kepada
target keluaran akhir yang akan diproduksi. Kebutuhan terhadap setiap jenis bahan atau komponen ditentukan melalui penentuan jumlah keluaran akhir yang
dibutuhkan oleh pasar. Apabila target keluaran produk akhir sudah terdefinisikan maka jumlah item komponen atau bahan baku yang dibutuhkan dapat diketahui
dengan pasti.
3.2. Kerangka Pe mikiran Operasional
Isu lingkungan menjadi perhatian hangat pada saat ini, yaitu peningkatan gas rumah kaca yang membuat produksi produk pertanian terutama padi
berfluktuasi melalui berubahnya cuaca yang tidak menentu. Kesuburan tanah berkurang akibat pemakaian bahan kimia sintetis yang terlalu berlebihan sehingga
produksi tidak optimal. Pemakaian bahan kimia sintetis yang berlebihan membuat ketidakseimbangan ekologis, dimulai dari kondisi tanah menjadi kurang sehat
sampai punahnya beberapa spesies. Untuk mengantisipasi kejadian yang lebih berbahaya lagi, berkembanglah konsep pertanian organik.
Pertanian padi organik menghasilkan beras organik yang lebih aman dan sehat dibandingkan beras dari hasil pertanian konvensional. Perkembangannya
juga didukung dengan adanya perubahan gaya hidup konsumen menjadi back to nature sehingga kesehatan pribadi dan lingkungan terjaga. Hal tersebut membuat
pelaku-pelaku usaha mulai memproduksi beras organik sehingga timbullah persaingan. Konsep manajemen rantai pasok di dalam jaringan rantai pasok perlu
diterapkan karena untuk memenangi persaingan pada era ini, persaingan tidak lagi dihadapi pelaku usaha perusahaan secara individu saja tetapi persaingan harus
dihadapi bersama oleh pelaku usaha di dalam rantai pasoknya.
Rantai pasok beras organik Tani Sejahtera Farm berbentuk jaringan network supply chain. Tani Sejahtera Farm berperan sebagai produsen,
distributor dan bermitra dengan petani serta menjual beras organik di dalam rantai pasoknya. Badan usaha ini bermitra dengan petani sebagai produsen dan bermitra
dengan ritel yang menyampaikan produknya hingga ke tangan konsumen akhir. Rantai pasok ini kurang terkoordinasi dan kurang terintegrasi dalam mengalirkan
produk, finansial, dan informasi sehingga dirasakan kurang efisien dan efektif dalam
memproduksi beras organik. Hal tersebut dapat dilihat dari
ketidakmampuan rantai pasok dalam memenuhi permintaan dari konsumen akhir. Berawal dari permasalahan tersebut, dibutuhkan penelitian mengenai
analisis rantai pasok dan pengendalian persediaan beras organik Tani Sejahtera Farm. Penelitian ini dimulai dari analisis rantai pasok beras organik secara
deskriptif dengan menggunakan kerangka FSCN Food Supply Chain Networking. Elemen kinerja rantai pasok dalam kerangka FSCN dianalisis
dengan pendekatan efisiensi pemasaran menggunakan alat margin pemasaran dan farmer’s share serta pendekatan efisiensi pengelolaan asset menggunakan alat
inventory turnover, inventory days of supply, dan cash to cash cycle time. Setelah kondisi rantai pasok beras organik terdeskripsi dengan jelas, dilakukanlah analisis
nilai tambah untuk mengetahui apakah rantai pasok ini dapat mencapai tujuan memaksimalkan nilai tambah atau belum dan seberapa besar nilai tambah yang
diperoleh rantai pasok beras organik keseluruhan. Garis putus-putus dalam Gambar 8 menggambarkan bahwa analisis rantai pasok dan nilai tambah berada
dalam satu lingkup yang sama, yaitu seluruh anggota rantai pasok beras organik. Setelah itu, dilakukan analisis pengendalian persediaan beras organik pada
Tani Sejahtera Farm. Analisis ini d imulai dari analisis kondisi permintaan yang dihadapi dan kebijakan pengisian kembali persediaan mana yang diterapkan
badan usaha ini. Setelah diketahui keduanya, barulah dapat ditentukan model pengendalian persediaan yang sesuai sebagai alat analisis pengendalian persediaan
sehingga dapat dianalisis dan dihasilkan ukuran pengendalian persediaan yang tepat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuat Tani Sejahtera Farm serta
anggota rantai pasoknya memproduksi beras organik secara efektif dan efisien sehingga tujuan akhir rantai pasok tercapai, yaitu memenuhi kepuasan konsumen
dan pendapatan anggota rantai pasok meningkat. Kerangka operasional penelitian dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Kerangka Pemikiran Operasional Penelitian Efisiensi dan Efektivitas Rantai
Pasok Beras Organik Peningkatan gas rumah kaca dari
sawah serta tren masyarakat menjadi back to nature
Persaingan antar rantai pasok beras organik
Pertanian Padi Organik
Rantai Pasok Beras Organik Tani Sejahtera Farm
Analisis Rantai Pasok: 1
Sasaran Rantai 2
Struktur Rantai Pasok 3
Manajemen Rantai Pasok 4
Sumber Daya Rantai 5
Proses Rantai Bisnis 6
Kinerja Rantai Pasok Efisiensi Pemasaran
- Margin Pemasaran
- Farmer’s Share
Efisiensi Pengelolaan Asset
- Inventory Turnover - Inventory Days of
Supply - Cash to Cash Cycle Time
Analisis nilai
tambah anggota
rantai pasok
Model pengendalian persediaan tepat
Analisis Pengendalian Persediaan
Tani Sejahtera Farm :
Kondisi demand dan kebijakan
persediaan
IV METODE PEN ELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi yang menjadi tempat studi kasus penelitian ini yaitu Tani Sejahtera Farm serta anggota rantai pasoknya di Kabupeten Bogor. Pemilihan lokasi
dilakukan secara sengaja purposive berdasarkan pertimbangan bahwa badan usaha ini merupakan anggota rantai pasok beras organik yang memproduksi beras
organik dan terletak di Kabupaten Bogor. Penelitian dilakukan pada bulan Februari hingga April 2012.
4.2. Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data