beras organik yang diproduksi paling banyak dan membutuhkan input yang lebih banyak lagi.
Setelah nilai tambah dijumlahkan dalam setahun, dihasilkanlah nilai tambah sebesar Rp. 32.091.650. Dalam setahun, Tani Sejahtera Farm melakukan
12 siklus produksi dan memperoleh nilai tambah sebesar Rp. Rp. 32.091.650 atas jasanya membudidayakan padi organik hingga mendistribusikan beras organik
hasil panen sendiri dan petani mitra kepeda ritel produk organik dengan harga produk akhir Rp. 12.000 per kg.
7.3 Nilai Tambah Ritel Produk Organik
Ritel produk organik berperan dalam menjual beras organik langsung ke konsumen akhir. Ritel melakukan sortasi ulang, pe ngemasan ulang, pelabelan
ulang, dan penyimpanan beras organik. Sortasi dilakukan ulang untuk memastikan beras yang dijual tidak terdapat kulit gabah dan butir beras yang masih terkuliti.
Hasil sortasi tidak terlalu jauh dengan jumlah beras organik yang dipasok Tani Sejahtera Farm karena sebelumnya Tani Sejahtera Farm sudah mensortasinya.
Terdapat dua ritel produk organik dalam rantai pasok beras organik. Oleh karena agar sesuai dengan konsep pengukuran nilai tambah di awal yang
menyatakan bahwa pengukuran nilai tambah dilakukan untuk seluruh anggota rantai pasok, maka pengukuran nilai tambah di kedua ritel produk organik
dijumlahkan. Ritel produk organik tidak hanya memasok dari Tani Sejahtera Farm,
tetapi juga memasok beras organik dari pemasok lain sehingga pengukuran nilai tambah dilakukan khusus untuk beras organik yang dipasok Tani Sejahtera Farm
sesuai arah aliran produk, finansial, dan informasi yang dianalisis dalam penelitian ini. Ritel sama seperti Tani Sejahtera Farm yang memiliki 12 siklus
produksi setiap bulan dalam setahun. Nilai output beras organik di tingkat ritel produk organik terdiri dari jumlah produksi atau pasokan dari Tani Sejahtera
Farm dan harga jual produk beras organik per kg yang berbeda di setiap ritel. Sedangkan nilai input merupakan nilai bahan baku atau input yang digunakan
untuk kegiatan produksi, yaitu biaya service, energi, dan material. Rincian nilai output, nilai input, dan nilai tambah setiap ritel produk organik dalam setahun
dirincikan dalam tabel berbeda karena perbedaan nilai output dan penggunaan input oleh setiap ritel. Pengukuran nilai tambah yang pertama dianalisis adalah
pada Ritel MM Organic and Vegetable. Ritel MM Organic and Vegetable sangat ketat dalam menjaga kualitas dan
nama baik produk beras organik produksinya. Oleh karena itu, harga jual yang ditawarkan sangat tinggi dibandingkan kedua ritel lainnya. Jumlah pasokan yang
dipesan selalu sama setiap bulan, yaitu sebanyak 70 kg sehingga nilai input yang dikeluarkan sebagai biaya juga selalu sama setiap bulan atau siklus produksi.
Awalnya, dilakukan pengukuran nilai tambah setiap bulan dan kemudian dikalikan langsung 12 bulan atau siklus produksi karena pengukuran nilai tambah
pada rantai pasok beras organik dilakukan dalam setahun. Berikut adalah tabel rincian pengukuran nilai tambah pada MM Organic and Vegetable.
Tabel 14. Komponen Perhitungan Nilai Tambah pada MM Organic and Vegetable No.
Komponen Jumlah
Harga Satuan Rpsatuan
Total Rp 1.
Nilai Output Rp. 29.000 x 70 kg
2.030.000 2.
Nilai Input Biaya Service
- -
- Biaya Energi
- Listrik - Bensin motor liter
- 4
- 4.500
70.000 18.000
Biaya Material - Beras organik kg
- Plastik kemasan buah - Label lembar
70 70
24 12.000
1.000 6.500
840.000 70.000
156.000 Total Nilai Input
1.154.000 3.
Nilai Tambah Setiap Bulan 876.000
4. Nilai Tambah Setahun
10.512.000 Dari Tabel 14, dapat dilihat bahwa nilai tambah yang diperoleh MM
Organic and Vegetable dalam satu siklus produksi sebesar Rp. 876.000. Biaya service tidak dikeluarkan dalam produksi beras organik. MM Organic and
Vegetable menyediakan layanan delivery order sehingga jika ada yang menggunakan layanan tersebut, pihak ritel ini mengantar pesanan beras organik
dengan motor. Oleh karena itu, ritel ini mengeluarkan biaya bensin. Tidak banyak konsumen akhir yang menggunakan layanan ini. Biaya material yang dikeluarkan
tergantung dari jumlah pasokan beras organik dari Tani Sejahtera Farm. Bahan material tidak dipersiapkan lebih karena jumlah pesanan pasokan beras organik
selalu tetap setiap bulan. Jumlah plastik kemasan dalam perhitungan biaya material merupakan plastik kemasan ukuran 1 kg karena ritel ini mengemas beras
organik dari Tani Sejatera Farm dengan ukuran kemasan 1 kg. Nilai tambah yang diperoleh MM Organic and Vegetable dalam setahun sebesar Rp. 10.512.000
setelah dikalikan dengan 12 siklus produksi 12 b ulan. Nilai ini cukup tinggi dengan ukuran output yang dijual sebanyak 70 kg.
Ming Organic and Vegetarian Foods mempunyai peran yang sama dengan MM Organic and Vegetable. Ritel ini melakukan pemesanan beras organik
sebanyak 70 kg setiap bulan kepada Tani Sejahtera Farm. Beras organik yang sudah disortasi, kemas, dan label ulang dijual kepada konsumen akhir di ritel
dengan harga Rp. 18.000 per kg. Bahan-bahan yang dijadikan input juga sama seperti MM Organic and Vegetable, namun berbeda pada biaya dan harga satuan
input. Adapun rincian komponen perhitungan nilai tambah Ritel Ming Organic and Vegetarian Foods dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Komponen Perhitungan Nilai Tambah pada Ming Organic and Vegetarian Foods
No. Komponen
Jumlah Harga Satuan
Rpsatuan Total Rp
1. Nilai Output
Rp. 18.000 x 70 kg 1.260.000
2. Nilai Input
Biaya Service -
- -
Biaya Energi - Listrik
- Bensin motor liter -
6 -
4.500 65.000
27.000 Biaya Material
- Beras organik kg - Plastik kemasan buah
- Label lembar 70
70 5
12.000 1.200
8.000 840.000
84.000 40.000
Total Nilai Input 1.056.000
3. Nilai Tambah Setiap Bulan
204.000 4.
Nilai Tambah Setahun 2.448.000
Nilai tambah yang diperoleh Ming Organic and Vegetarian Foods dalam satu siklus produksi 1 bulan sebesar Rp. 204.000. Nilai output yang diterima
lebih rendah dibandingkan MM Organic and Vegetable karena harga jual lebih rendah. Ritel ini juga menyediakan layanan delivery order. Konsumen akhir yang
menggunakan layanan ini cukup banyak untuk minta dikirimkan beras organik karena konsumen akhir membeli dalam jumlah sangat banyak pada setiap
pembelian. Oleh karena itu, ritel ini membutuhkan biaya bensin sebagai biaya energi yang lebih banyak dibandingkan MM Organic and Vegetable. Biaya label
cukup sedikit dikeluarkan karena ukuran label yang digunakan ritel ini kecil sehingga tidak membutuhkan kertas label yang banyak dan biaya yang
dikeluarkan pun menjadi lebih sedikit. Dalam setahun, Ming Organic and Vegetarian Foods memperoleh nilai tambah sebesar Rp. 2.448.000.
Nilai tambah kedua ritel produk organik dalam setahun kemudian dijumlahkan untuk menghasilkan nilai tambah di tingkat ritel. Besar nilai tambah
setiap ritel produk organik dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Nilai Tambah di Tingkat Ritel Produk Organik Setahun
Ritel Nilai Output Rp
Nilai Input Rp Nilai Tambah Rp
MM Organic and Vegetable
24.360.000 13.848.000
10.512.000 Ming Organic and
Vegetarian Foods 15.120.000
12.672.000 2.448.000
Jumlah 12.960.000
Jumlah nilai tambah yang diperoleh seluruh ritel produk organik melalui penjualan beras organik khusus pasokan dari Tani Sejahtera Farm sebesar Rp.
12.960.000 dengan harga jual produk akhir berbeda-beda. Nilai ini mencerminkan nilai tambah setiap tahun karena jumlah output beras organik yang dibeli ritel dari
Tani Sejahtera Farm dan dijual kembali kepada konsumen akhir selalu tetap. Nilai tambah di tingkat ritel produk organik merupakan nilai yang
diperoleh kedua ritel atas kontribusinya dalam menciptakan produk akhir beras organik. Besar nilai tambah antar ritel tidak sama karena bedanya harga output
serta penggunaan dan harga input. Hal tersebut mengindikasikan bahwa setiap ritel berkontribusi dalam menciptakan nilai tambah rantai pasok beras organik
yang berbeda-beda. Besar kontribusi setiap ritel dapat dilihat pada Gambar 19.
Gambar 19. Persentase Kontribusi Setiap Ritel dalam Penciptaan Nilai Tambah Rantai Pasok Beras Organik pada Tahun 2011