Gambaran Umum Petani Mitra

V GAMBARAN UMUM RANTAI PASOK TANI SEJAHTERA FARM Rantai pasok beras organik pada Tani Sejahtera Farm mengalirkan beras organik dari petani mitra menuju Tani Sejahtera Farm. Dari Tani Sejahtera Farm, ada beras organik yang mengalir ke ritel produk organik dan ada juga yang langsung mengalir ke konsumen akhir. Rantai pasok beras organik terdiri dari beberapa petani mitra, Tani Sejahtera Farm, ritel produk organik, dan konsumen akhir. Seluruh anggota rantai pasok beras organik menjadi responden dalam penelitian ini dengan berbagai karakter yang berbeda satu sama lain.

5.1. Gambaran Umum Petani Mitra

Terdapat sebelas petani responden sebagai mitra Tani Sejahtera Farm. Kesebelas petani ini membudidayakan padi dengan sistem organik yang kemudian dijual kepada Tani Sejahtera Farm. Tahun 2006 menjadi langkah awal pengalaman usahatani petani responden dengan Tani Sejahtera Farm dan sudah membudidayakan padi dengan sistem organik sejak tahun tersebut secara bersama-sama karena lebih meminimalkan biaya produksi dibandingkan sistem konvensional. Awalnya, hanya tiga petani yang bermitra dengan Tani Sejahtera Farm, kemudian jumlah petani yang bermitra semakin bertambah hingga sebe las petani. Petani responden ini selanjutnya dikaji dalam beberapa karakteristik, yaitu usia, status kepemilikan lahan, luas lahan, pendidikan formal, pengalaman bertani, dan usaha sampingan yang diusahakan para petani. Setiap petani responden memiliki tenaga kerja berjumlah antara satu hingga tiga pekerja upahan yang berjenis kelamin wanita. Tidak ada pekerja berjenis kelamin pria yang dipekerjakan karena pekerjaan untuk pria dilakukan sendiri oleh setiap petani dan biasanya setiap petani mitra saling membantu satu sama lain. Selama budidaya padi organik, tenaga kerja wanita bertugas menyemai, menanam bibit padi, mencabut gulma, dan merontokkan gabah secara manual menggebot, sedangkan para petani mengolah lahan dengan traktor, memberi pupuk organik cair dan ZPT Zat Pengatur Tumbuh organik, mengatur pengairan, dan panen. Usahatani padi organik petani responden sudah bersifat komersial karena tujuan utama membudidayakan padi oganik adalah untuk memperoleh profit dan juga sebagai pekerjaan utamanya. Dari sisi usia, rentang usia petani responden cukup panjang yaitu dari usia 32 hingga 53 tahun dengan usia 42 tahun yang paling banyak. Rentang usia petani responden dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Sebaran Responden Berdasarkan Usia Usia tahun Jumlah Petani orang Persentase 31-35 3 27,27 36-40 2 18,19 41-45 3 27,27 46-50 51-55 3 27,27 Jumlah 11 100 Luas lahan yang dimiliki setiap petani responden berbeda, rentang luas lahan sebesar 0,1 hingga 1 hektar. Sebaran luas lahan para petani dapat dilihat pada Tabel 5. Hampir seluruh lahan petani berstatus garapan, hanya satu petani saja yang memiliki lahan sendiri. Menurut Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 2 Tahun 2003, tanah garapan adalah sebidang tanah ya ng sudah atau belum dilekati dengan suatu hak yang dikerjakan atau dimanfaatkan oleh pihak lain baik dengan persetujuan atau tanpa persetujuan yang berhak dengan atau tanpa jangka waktu tertentu. Pemilik lahan pada umumnya bertempat tinggal di Jakarta. Status garapan petani sudah diketahui pemiliknya namun, para pemilik tidak mempermasalahkannya sehingga pendapatan yang dihasilkan dari usahatani padi organik menjadi milik para petani. Tabel 5. Sebaran Responden Berdasarkan Luas Lahan Luas Lahan ha Jumlah Petani orang Persentase 0,1 – 0,3 6 54,5 0,31 – 0,5 2 18,2 0,51 – 0,7 0,71 – 1 3 27,3 Jumlah 11 100 Tingkat pendidikan formal seluruh petani responden tergolong rendah yaitu hanya sampai pada tingkat SD. Pendidikan yang diterima oleh petani secara formal masih kurang. Para petani mengandalkan pengalaman bertani yang diperoleh selama hidupnya dalam mengusahakan padi organik. Lamanya pengalaman bertani dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi petani karena dari setiap musim tanam awal budidaya, setiap kejadian yang berbeda pernah dialami petani, mulai dari gagal panen hingga berhasil. Sebaran waktu pengalaman bertani yang diperoleh oleh para petani dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Sebaran Responden Berdasarkan Pengalaman Usahatani Pengalaman Usahatani tahun Jumlah Petani orang Persentase 1 - 2 2 18,2 3 – 4 3 27,2 5 – 6 4 36,4 7 – 8 2 18,2 Jumlah 11 100 Selain mengusahakan padi organik, beberapa petani responden juga mngusahakan usaha lainnya baik di bidang pertanian maupun non pertanian. Pada umumnya, para petani mengusahakan tanaman buah, yaitu jambu biji dan jambu jamaika. Selain itu, petani responden lainnya mengusahakan di bidang peternakan dan berdagang. Terdapat pula petani responden yang hanya mengusahakan padi organik saja. Petani yang hanya mengusahakan padi organik adalah petani yang memiliki luas lahan sawah sebesar 1 hektar. Adapun jumlah peta ni responden yang mempunyai usaha selain padi organik dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Jenis Usaha Petani Responden Selain Padi Organik Petani Jenis Usaha Jumlah Usaha Peternakan Tanaman buah Perdagangan Petani A - - - Petani B - -  1 Petani C - -  1 Petani D -  - 1 Petani E -   2 Petani F   - 2 Petani G -  - 1 Petani H  - - 1 Petani I -  - 1 Petani J - - - Petani K  - - 1 Jumlah Petani 3 orang 5 orang 3 orang Terlihat pada Tabel 7, jenis usaha yang diusahakan oleh petani responden dengan jumlah yang paling banyak adalah usaha tanaman buah jambu biji dan jambu jamaika. Lahan tanaman kedua jenis jambu ini bersebelahan tepat disamping lahan sawah milik petani responden. Jambu-jambu ini juga diusahakan dengan sistem organik. 5.2. Gambaran Umum Tani Sejahte ra Farm 5.2.1. Sejarah dan Perke mbangan