Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif TKBK
Mahmudi 2008 mendefinisikan kemampuan berpikir kreatif sebagai keterampilan kognitif untuk memberikan solusi terhadap suatu masalah atau membuat sesuatu yang
bermanfaat atau sesuatu yang baru dari hal yang biasa. Menurut Shapiro Mahmudi, 2008, kemampuan berpikir kreatif sebagai proses asosiasi dan sintesis berbagai
konsep yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Sedangkan Krutetski Park, 2004 memandang berpikir kreatif sebagai suatu pendekatan untuk
menemukan solusi masalah dengan cara yang mudah dan fleksibel. Bahkan secara lebih tegas Nakin sebagaimana dikutip oleh Mahmudi 2008 memandang berpikir
kreatif sebagai proses pemecahan masalah. Pentingnya kemampuan berpikir kreatif dalam aktivitas pemecahan masalah
ditunjukkan oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Hwang et al. 2004. Berdasarkan penelitiannya yang berjudul Multiple Representation Skills and
Creativity Effects on Mathematical Problem Solving Using a Multimedia Whiteboard, mereka menyimpulkan bahwa kemampuan elaborasi, yang merupakan salah satu
komponen berpikir kreatif, merupakan faktor kunci yang menstimulasi siswa untuk mengkreasi pengetahuan mereka dalam aktivitas pemecahan masalah. Kemampuan
berpikir kreatif mendukung kinerja individu dalam aktivitas pemecahan masalah. Dwijanto 2007 mengungkapkan keterkaitan serta perbedaan antara
kemampuan pemecahan masalah matematika dan kemampuan berpikir kreatif matematis. Perbedaan kedua kemampuan tersebut terletak pada jenis masalah yang
diajukan. Pada tes kemampuan pemecahan masalah, soal bersifat relatif baru bagi siswa dan penyelesaiannya dilakukan dengan langkah-langkah tertentu, sedangkan tes
kemampuan berpikir kreatif matematis, soal boleh tidak baru tetapi dapat dilakukan dengan beberapa cara penyelesaian dan dengan bentuk yang tidak baku.