Sintaks Problem Based Learning

Kompetensi Inti: 3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. Kompetensi Dasar: 3.6 Memahami unsur, keliling, dan luas lingkaran. Indikator: 3.6.1 Mengidentifikasi unsur-unsur lingkaran 3.6.2 Memahami hubungan antar unsur-unsur pada lingkaran. 3.6.3 Menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan unsur-unsur lingkaran. 3.6.4 Menentukan keliling dan luas lingkaran. 3.6.5 Menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan keliling dan luas lingkaran.

2.2 Kerangka Berpikir

Pemecahan masalah merupakan salah satu dari komponen matematika yang penting dalam pembelajaran yang berkaitan dengan tahap menyelesaikan masalah. Hal ini disebabkan karena kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari masalah. Sehingga manusia perlu mencari solusi agar tidak dikalahkan dengan kehidupan. Kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu bentuk kemampuan berpikir matematika tingkat tinggi karena dalam kegiatan pemecahan masalah terangkum kemampuan matematika lainnya seperti penerapan aturan pada masalah yang tidak rutin, penemuan pola, penggeneralisasikan pemahaman konsep maupun komunikasi matematika. secara garis besar langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polya 1973 yaitu memahami masalah, merencanakan penyelesaian masalah, melaksanakan rencana penyelesaian, dan melihat kembali. Terdapat keterkaitan antara pemecahan masalah dan berpikir kreatif. Kreativitas siswa sangat dibutuhkan dalam memecahkan suatu masalah. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hwang et al. 2007. Berdasarkan penelitiannya yang berjudul Multiple Representation Skills and Creativity Effects on Mathematical Problem Solving Using a Multimedia Whiteboard, mereka menyimpulkan bahwa kemampuan elaborasi, yang merupakan salah satu komponen berpikir kreatif, merupakan faktor kunci yang menstimulasi siswa untuk mengkreasi pengetahuan mereka dalam aktivitas pemecahan masalah. Kemampuan berpikir kreatif mendukung kinerja individu dalam aktivitas pemecahan masalah. Sehingga dengan kemampuan berpikir kreatif yang mumpuni, siswa diharapkan mampu menjadi problem solver matematika yang handal. Kemampuan berpikir kreatif matematis memiliki empat aspek yaitu kelancaran fluency, keluwesan flexibility, keaslian originality, dan kerincian elaboration. Sedangkan berpikir kreatif diklasifikasikan dalam tingkatan yang hirarki. Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif TKBK dalam penelitian ini adalah TKBK Atas, Tengah, dan Bawah. Jenis masalah yang mempunyai potensi untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa adalah masalah atau soal open- ended. Masalah open-ended memicu siswa untuk secara kreatif mengeksplorasi berbagai cara atau solusi dari masalah tersebut.