4.1.3 Koefisien Korelasi antara Kemampuan Berpikir Kreatif
Matematis dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara kemempuan berpikir kreatif matematis dan kemampuan pemecahan masalah matematika maka dihitung koefisien
korelasi antara kedua variabel tersebut. Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi antara kemempuan berpikir kreatif matematis dan kemampuan pemecahan masalah
matematika diperoleh . Hal ini berarti bahwa kemempuan berpikir kreatif
matematis dan kemampuan pemecahan masalah matematika memiliki hubungan yang cukup erat. Untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 39.
4.1.4 Hasil Penentuan Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah 6 siswa kelas VIII G SMP Negeri 5 Semarang, yang dipilih secara purposive sample sampel bertujuan adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Dalam hal ini dipilih berdasarkan tujuan yang hendak dicapai yaitu mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
ditinjau dari tingkat kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Instrumen tes berpikir kreatif matematis diberikan kepada siswa kelas VIII G
SMP Negeri 5 Semarang pada tanggal 4 Maret 2016. Hasil analisis instrumen tes berpikir kreatif matematis siswa diperoleh 6 siswa dengan TKBK Atas, 22 siswa
dengan TKBK Tengah, dan 4 siswa dengan TKBK Bawah. Pengelompokan Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif TKBK siswa kelas VIII G SMP Negeri 5 Semarang
secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 4.18 berikut.
Tabel 4.18 Hasil Pengelompokan TKBK Siswa
No Absen Kode
TKBK No Absen
Kode TKBK
1 AAS
Tengah 17
IAW Tengah
2 ARC
Atas 18
LAV Tengah
3 AAS
Atas 19
LWI Tengah
4 AYRI
Tengah 20
MFR Bawah
5 BD
Tengah 21
NHK Tengah
6 DAP
Tengah 22
OKN Bawah
7 DNRS
Bawah 23
RM Tengah
8 DESP
Atas 24
RK Tengah
9 DNW
Tengah 25
RSEF Tengah
10 DD
Tengah 26
RRB Tengah
11 FR
Atas 27
ST Atas
12 FLD
Tengah 28
SW Tengah
13 FADP
Tengah 29
SFK Tengah
14 FRA
Tengah 30
TN Tengah
15 GAS
Tengah 31
TR Tengah
16 IKPP
Atas 32
ZIKW Bawah
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa TKBK siswa yang dominan di kelas VIII G adalah TKBK Tengan. Penentuan Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif TKBK
secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 40. Langkah berikutnya adalah pemberian tes tertulis kemampuan pemecahan
masalah matematika yang terdiri atas 4 soal pada hari Sabtu tanggal 5 Maret 2016 bagi seluruh kelas VIII G. Dari hasil pengelompokan TKBK siswa serta
mempertimbangkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika. Setiap masing-masing TKBK siswa dipilih 2 subjek penelitian secara purposive sample yang
akan dianalisis kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan keenam subjek penelitian. Data wawancara
direkam dengan menggunakan audio recorder. Subjek penelitian yang diwawancarai oleh peneliti yaitu ARC, ST, DAP, RM, OKN, dan ZIKW. Wawancara dilaksanakan
sesuai dengan kesepakatan peneliti dengan subjek penelitian yaitu tanggal 6 dan 7 April 2016. Wawancara dilakukan di luar jam pelajaran sekolah, sehingga kegiatan
tersebut tidak mengganggu siswa belajar di sekolah.
4.1.5 Paparan Data dan Analisis Data
Dalam penelitian ini, hasil analisis data kemampuan pemecahan masalah matematika siswa ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif matematis siswa akan
dipaparkan secara kuantitatif dan kualitatif.
4.1.5.1 Hasil Analisis Data Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau dari
Kemampuan Berpikir Kreatif secara Kuantitatif
Hasil analisis instrumen tes berpikir kreatif matematis siswa diperoleh 6 siswa dengan TKBK Atas, 22 siswa dengan TKBK Tengah, dan 4 siswa dengan TKBK
Bawah. Setelah dilakukan tes pemecahan masalah matematika, diperoleh data rata- rata nilai hasil pencapaian kemampuan pemecahan masalah siswa dari masing-masing
TKBK yang digambarkan paga Gambar 4.1 seperti berikut.
50 100
TKBK Atas
TKBK Tengah
TKBK Bawah
Gambar 4.1 Rata-rata Nilai Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Setiap TKBK