Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
Analisis faktor Guilford dalam Munandar, 1977 mengemukakan lima sifat yang menjadi ciri kemampuan berpikir kreatif, yaitu:
1. Kelancaran fluency adalah kemampuan untuk memproduksi banyak gagasan.
2. Keluwesan flexibility adalah kemampuan untuk mengajukan bernacam-macam
pendekatan dan jalan pemecahan terhadap masalah. 3.
Keaslian originality adalah kemampuan untuk melahirkan gagasan-gagasan asli sebagai hasil pemikiran sendiri dan tidak klise.
4. Penguraian elaboration adalah kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara
terperinci. 5.
Perumusan kembali redefinition adalah kemampuan untuk mengkaji atau melihat kembali suatu persoalan melalui cara dan perspektif yang berbeda dengan
apa yang sudah lazim. Menurut Munandar 1977, penelitian kreativitas diukur meliputi dimensi
kognitif berpikir kreatif, dimensi psikomotorik keterampilan kreatif. Dimensi
BERKREASI MENGEVALU
ASI MENGANALISIS
MENGAPLIKASIKAN MEMAHAMI
MENGINGAT LEVEL TINGGI
LEVEL RENDAH
Gambar 2.1 Hirarki Tingkat Berpikir
kognitif dari kreativitas mencakup antara lain, kelancaran, kelenturan, orisinalitas dalam berpikir, dan kemampuan untuk merinci elaborasi. Selanjutnya Munandar
Sumarmo, 2014 merinci ciri-ciri keempat aspek sebagai berikut. Ciri-ciri fluency meliputi: mencetuskan banyak ide, banyak jawaban, banyak penyelesaian masalah,
banyak pernyataan secara lancar, memberikan banyak cara dalam melakukan berbagai hal, dan memikirkan lebih dari jawaban. Ciri-ciri flexibility meliputi:
menghasilkan gagasan, jawaban, atau pernyataan yang bervariasi, melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda, mencari banyak alternatif atau cara yang
berbeda, dan mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran. Ciri-ciri originality meliputi: menghasilkan cara atau ungkapan yang baru dan unik, menyusun cara yang
tidak lazim, membuat kombinasi yang tidak lazim dari bagian atau unsur-unsurnya. Ciri-ciri elaboration meliputi: mengembangkan suatu gagasan atau produk, merinci
detail-detail dari suatu objek, gagasan, atau situasi sehingga menjadi hal menarik. Dalam penelitian ini, aspek-aspek kemampuan berpikir kreatif yang diukur
adalah kelancaran, keluwesan, keaslian, dan kerincian. Kelancaran fluency adalah kemampuan menjawab soal matematika secara tepat dan arus pemikirannya lancar.
Menjawab soal matematika secara tepat yang dimaksud adalah jawaban yang diperoleh relevan dengan masalah yang diberikan, sedangkan arus pemikiran lancar
diharapkan agar jawaban tidak bertele-tele sesuai yang diminta sehingga diperoleh efisiensi waktu dalam menyelesaikan masalah. Keluwesan flexibility adalah
kemampuan menjawab soal matematika melalui beragam strategi penyelesaian. Ragam strategi penyelesaian harus tetap mendapatkan jawaban masalah yang sesuai.
Jika cara yang digunakan berbeda akan tetapi tidak mengacu pada jawaban yang diminta, maka tidak memenuhi kriteria keluwesan. Keaslian originality adalah
kemampuan menjawab soal matematika dengan menggunakan bahasa, cara, atau idenya sendiri. Jawaban dari masalah lebih ditekankan pada cara bagaimana siswa
menjawab, bukan hanya sekadar mendapatkan jawaban. Kerincian elaboration adalah kemampuan menjawab secara rinci atau secara detail terhadap soal yang
diberikan. Kerincian jawaban diharapkan bisa runtut dan koheren.