3.9.3 Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang tidak pandai
berkemampuan rendah. Bagi soal yang dapat dijawab benar oleh siswa pandai maupun bodoh, maka soal tersebut termasuk tidak baik karena tidak mempunyai daya
pembeda Arikunto, 2013. Semakin tinggi daya pembeda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut membedakan siswa yang pandai dan yang kurang pandai.
Teknik yang digunakan adalah dengan menghitung perbedaan dua buah rata-rata mean yaitu antara rata-rata dari kelompok atas dengan rata-rata dari kelompok
bawah untuk tiap-tiap item. Menurut Zulaiha 2008, daya pembeda soal uraian diperoleh melalui
perhitungan dengan rumus:
Keterangan : : daya pembeda soal uraian
: rata-rata skor siswa pada kelompok atas : rata-rata skor siswa pada kelompok bawah
: skor maksimum yang ada pada pedoman skor
Soal dikatakan baik atau diterima apabila soal tersebut memiliki daya pembeda soal diatas 0,25 karena soal tersebut dapat membedakan kelompok siswa
yang berkemampuan tinggi dan berkemampuan rendah. Berikut ini Tabel 3.1 kriteria daya pembeda soal menurut Zulaiha 2008:
Tabel 3.1 Kriteria Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda
Kategori Diterima
Diperbaiki Ditolak
Berdasarkan perhitungan daya pemebeda soal uji coba tes kemampuan berpikir kreatif matematis diperoleh 4 soal dengan kriteria bisa diterima yaitu Nomor
2, 5, 6, dan 8. Serta ada 4 soal dengan kriteria harus diperbaiki dahulu sebelum digunakan yaitu Nomor 1, 2, 4, dan 7. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
Lampiran 21. Sementara itu, berdasarkan perhitungan daya pemebeda soal uji coba tes
kemampuan pemecahan masalah matematika diperoleh 2 soal dengan kriteria diterima yaitu Nomor 2 dan 3. Serta ada 2 soal dengan kriteria diperbaiki dahulu
sebelum digunakan yaitu Nomor 1 dan 4. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 27.
3.9.4 Tingkat Kesukaran
Ditinjau dari segi kesukaran, soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk
mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putusasa dan tidak mempunyai semangat untuk
mencoba lagi karena di luar jangkauannya. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index dan indeks kesukaran
ini menunjukkan taraf kesukaran soal Arikunto, 2013. Menurut Zulaiha 2008, untuk menghitung harga indeks kesukaran pada soal uraian dapat digunakan rumus
berikut:
Keterangan: : taraf kesukaran soal uraian
: rata-rata skor siswa
: skor maksimum yang ada pada pedoman penskoran
Tingkat kesukaran dibagi menjadi 3 kategori yaitu soal sukar,soal sedang, dan soal mudah. Berikut ini Tabel 3.2 kriteria taraf kesukaran soal.
Tabel 3.2 Kriteria Taraf Kesukaran Kriteria Taraf Kesukaran
Kategori Sukar
Sedang Mudah
Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran soal uji coba tes kemampuan berpikir kreatif matematis diperoleh 6 soal dengan kriteria sedang yaitu soal Nomor
1, 2, 5, 6, 7, 8 dan 2 soal dengan kriteria sukar yaitu soal Nomor 2, 3. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 22.