kemampuan berpikir kreatif matematis, soal boleh tidak baru tetapi dapat dilakukan dengan beberapa cara penyelesaian dan dengan bentuk yang tidak baku.
2.1.9 Problem Based Learning
2.1.9.1 Pengertian Problem Based Learning
Menurut Slameto 2003, pembelajaran matematika sangat ditentukan oleh strategi dan pendekatan yang digunakan dalam mengajar matematika itu sendiri.
Pembelajaran yang diduga sesuai dengan hal tersebut adalah Problem Based Learning PBL. Menurut Arends 2013, PBL adalah model pembelajaran dengan
menghadapkan siswa pada masalah yang autentik dan menarik sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan pemecahan
masalah, dan menemukan soalusi masalah yang diberikan. PBL disusun berdasarkan situasi nyata yang menghindari jawaban sederhana dan menumbuhkan solusi-solusi
yang berkembang dari pemikiran siswa. Krulik dan Rudnik Dwijanto, 2007 menyatakan bahwa PBL banyak menggunakan pemecahan masalah sebagai aktivitas
belajar dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir kreatif, menemukan ide-ide kreasinya, dan mengkomunikasikan hasil pekerjaannya kepada teman sebaya.
Jadi PBL adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sebagai konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kreatif dan
keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan konsep yang esensial dari materi pelajaran.
2.1.9.2 Karakteristik Problem Based Learning
Menurut Barrow Liu, 2005, karakteristik dari Problem Based Learning, yaitu: 1.
Learning is student-centered Proses pembelajaran dalam PBL lebih menitikberatkan kepada siswa sebagai
pusat pembelajaran. Oleh karena itu, PBL didukung juga oleh teori konstruktivisme di mana siswa didorong dapat mengembangkan pengetahuannya sendiri.
2. Authentic problems form the organizing focus for learning
Masalah yang diberikan kepada siswa adalah masalah yang autentik sehingga siswa mampu mudah memahami masalah tersebut serta dapat menerapkannya dalam
kehidupan nyata. 3.
New information is acquired through self-directed learning Dalam proses pemecahan masalah mungkin saja siswa belum mengetahui dan
memahami semua pengetahuan prasyaratnya, sehingga siswa berusaha untuk mencari sendiri dari sumbernya, baik buku maupun informasi lainnya.
4. Learning occurs in small groups
Pelaksanaan PBL dialkukan secara berkelompok mendiskusikan pemecahan masalah yang diberikan. Siswa dapat saling tukar pemikiran dalam membangun
pengetahuan secara kolaboratif. 5.
Teachers act as facilitator Pada pelaksanaan PBL, guru hanya berperan sebagai fasilitator. Meskipun
demikian, guru harus selalu memantau perkembangan aktivitas siswa agar mencapai target yang akan dicapai.
2.1.9.3 Sintaks Problem Based Learning