Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

berpikir kreatif merupakan suatu kegiatan untuk menemukan ide baru yang sesuai tujuan, dengan cara membangun ide-ide, mensistesis ide-ide tersebut dan menerapkannya Siswono, 2004. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa berpikir kreatif merupakan proses berpikir yang memiliki pandangan berpikir think out of the box, di mana siswa memiliki ide-ide baru untuk menciptakan suatu inovasi dan mampu keluar dari aturan yang menutup berkembangnya proses berpikir. Berpikir kreatif merupakan salah satu ranah kognitif yang digambarkan dalam revisi taksonomi Bloom, yaitu menciptakan create. Krathwohl dalam Fardah 2012 menyebutkan bahwa: Create – Putting elements together to form novel, coherent whole or make an original product: 1 Generating, 2 Planning, 3 Producing. Taksonomi Bloom tersebut kemudian direvisi Anderson dalam Fardah, 2012 yang memberikan dimensi baru antara lain mengingat remember, memahami understand, menerapkan apply, menganalisis analyze, mengevaluasi evaluate, dan menciptakan create. Pada Gambar 2.1 terlihat bahwa tujuan yang paling tinggi adalah menciptakan dan membutuhkan kemampuan berpikir kreatif untuk mencapainya. Analisis faktor Guilford dalam Munandar, 1977 mengemukakan lima sifat yang menjadi ciri kemampuan berpikir kreatif, yaitu: 1. Kelancaran fluency adalah kemampuan untuk memproduksi banyak gagasan. 2. Keluwesan flexibility adalah kemampuan untuk mengajukan bernacam-macam pendekatan dan jalan pemecahan terhadap masalah. 3. Keaslian originality adalah kemampuan untuk melahirkan gagasan-gagasan asli sebagai hasil pemikiran sendiri dan tidak klise. 4. Penguraian elaboration adalah kemampuan untuk menguraikan sesuatu secara terperinci. 5. Perumusan kembali redefinition adalah kemampuan untuk mengkaji atau melihat kembali suatu persoalan melalui cara dan perspektif yang berbeda dengan apa yang sudah lazim. Menurut Munandar 1977, penelitian kreativitas diukur meliputi dimensi kognitif berpikir kreatif, dimensi psikomotorik keterampilan kreatif. Dimensi BERKREASI MENGEVALU ASI MENGANALISIS MENGAPLIKASIKAN MEMAHAMI MENGINGAT LEVEL TINGGI LEVEL RENDAH Gambar 2.1 Hirarki Tingkat Berpikir