3.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian adalah sebagai berikut.
3.6.1 Metode Observasi
Pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan secara teliti terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran
matematika dalam setting PBL. Instrumen yang digunakan yaitu berupa lembar observasi aktivitas siswa. Pengamatan ini dilakukan untuk mendapatkan informasi
siswa yang aktif dan dapat berkomunikasi dengan lancar guna memilih subjek penelitian.
3.6.2 Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya. Teknik dokumentasi
pada penelitian ini menggambarkan secara nyata mengenai situasi pembelajaran, meliputi RPP, hasil pekerjaan siswa, video serta foto pelaksanaan pembelajaran di
kelas. Metode dokumentasi untuk mengumpulkan data kemampuan berpikir kreatif dari siswa yang menjadi sampel penelitian.
3.6.3 Metode Tes
Tes merupakan suatu alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah
ditentukan Arikunto, 2013. Metode tes ini digunakan untuk mendapatkan data
mengenai kemampuan berpikir kreatif matematis dan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Soal tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal
uraian pada materi lingkaran.
3.6.4 Metode Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut Moleong, 2007. Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data secara langsung
mengenai kemampuan pemecahan masalah siswa. Dalam penelitian ini, wawancara yang digunakan adalah wawancara semi
terstruktur, wawancara semi terstruktur menurut Sugiyono 2012 dalam pelaksanaanya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari
wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan serta lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya.
Peneliti menggunakan pedoman wawancara sebagai acuan dalam pelaksanaan wawancara. Wawancara dilakukan terhadap subjek penelitian dengan menggunakan
audio recorder sebagai alat perekam, sehingga hasil wawancara menunjukkan keabsahan data dan dapat diorganisir dengan baik untuk analisis selanjutnya.
Wawancara dilakukan satu persatu sehingga peneliti lebih mudah menyimpulkan kemampuan pemecahan masalah setiap siswa dalam menyelesaikan butir soal pada
materi lingkaran.