Hubungan antara Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Hasil Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau

d. Melihat Kembali Proses dan Hasil Pada tahap memeriksa kembali, kedua subjek memiliki kecenderungan dapat menuliskan kembali jawaban dari proses perhitungan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua subjek mampu untuk memeriksa kembali jawaban yang telah diperoleh dengan menggunakan unsur-unsur yang diketahui pada soal. 2. Kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa kelompok TKBK Tengah. a. Memahami Masalah DAP dapat memahami masalah dengan baik. DAP mampu menentukan syarat cukup dan syarat perlu untuk menyelesaikan pemecahan masalah. Demikian juga RM mampu memahami masalah dengan baik. Pada langkah ini, kedua subjek memiliki kecenderungan tidak mengalami kesulitan dalam menentukan kecukupan syarat yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan. b. Merencanakan Penyelesaian DAP mampu merencanakan pemecahan masalah dengan baik. DAP cenderung mampu menuliskan strategi yang diperlukan serta mampu menuliskan konsep yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Begitu pula dengan RM mampu merencanakan pemecahan masalah dengan baik. Kedua subjek cenderung mampu menjelaskan hubungan antara yang diketahui dengan apa yang ditanyakan namun belum begitu rinci. c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian Pada langkah melaksanakan rencana penyelesaian, kedua subjek melaksanakan perhitungan sesuai rencana yang disusun sebelumnya. Namun kedua subjek cenderung kurang teliti dalam proses perhitungan, sehingga hasilnya kurang tepat. d. Melihat Kembali Proses dan Hasil Pada tahap memeriksa kembali, kedua subjek mampu menuliskan kembali hasil perhitungan, meskipun hasilnya belum tepat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua subjek belum mampu memeriksa kembali jawaban yang diperoleh dengan menggunakan unsur-unsur yang diketahui pada soal, karena jawaban akhirnya tidak tepat. 3. Kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa kelompok TKBK Bawah. a. Memahami Masalah OKN belum mampu memahami masalah dengan baik. OKN hanya menuliskan kembali pernyataan pada soal yang diberikan dan hanya membaca ulang pertanyaan pada saat wawncara. Sedangkan ZIKW cenderung bisa memahami permasalahan meskipun belum begitu rinci. Pada langkah ini, kedua subjek memiliki kecenderungan belum mampu memahami masalah dengan baik. b. Merencanakan Penyelesaian Dalam membuat rencana pemecahan masalah, kedua subjek cenderung belum mampu membuat rencana penyelesaian dengan baik. Kedua subjek cenderung tidak dapat menuliskan strategi penyelesaian masalah serta tidak dapat menuliskan konsep yang digunakan untuk pemecahan masalah. c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian Pada langkah melaksanakan rencana pemecahan masalah, kedua subjek tidak mampu melaksanakannya dengan benar dan tepat. Hal tersebut dikarenakan dari awal pemahaman masalah sampai pada perencanaan penyelesaian masalah, kedua subjek tidak melaksanakannya dengan benar. d. Melihat Kembali Proses dan Hasil Pada tahap memeriksa kembali, kedua subjek cenderung belum mampu melaksanakan tahap ini dengan benar dan tepat. Siswa mengalami kesulitan dari awal pemecahan masalah, sehingga kedua subjek menuliskannya secara asal-asalan.

4.3 Keterbatasan Peneliti

1. Peneliti hanya mampu menganalisis kemampuan pemecahan masalah pada 6 siswa. Alangkah lebih baik jika proses menganalisis diberlakukan bagi seluruh siswa guna mengetahui kemampuan pemecahan masalah siswa. Hal tersebut dapat menjadi masukan bagi guru agar lebih lagi memperhatikan siswa dengan memberikan cara pembelajaran berbasis masalah. 2. Keterbatasan yang muncul dalam penelitian ini adalah waktu penelitian yang terpotong oleh try out UN kelas IX, sehingga mengakibatkan jam pelajaran matematika maupun pelajaran yang lain kurang efektif. 169

BAB 5 PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil simpulan sebagai berikut. 1. Kualitas pembelajaran dalam setting Problem Based Learning berkualitas dengan penilaian perencanaan yang terdiri dari silabus mempunyai kriteria sangat baik dan RPP dengan kriteria valid, pengajaran yang terdiri dari penilaian kinerja guru dan aktivitas siswa dalam kriteria sangat baik, dan evaluasi yang terdiri dari penilaian kerja kelompok dan kuis menunjukkan lebih dari 75 siswa memenuhi kriteria ketuntasan minimal KKM yang ditetapkan yaitu nilai 70 dari total nilai 100. 2. Kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang belajar menggunakan model Problem Based Learning mencapai ketuntasan belajar. 3. Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang belajar menggunakan model Problem Based Learning mencapai ketuntasan belajar. 4. Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa ditinjau dari masing-masing TKBK. 1 Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada TKBK Atas. a. Siswa pada TKBK Atas dapat memahami masalah dengan baik. Siswa dapat menuliskan maupun mengungkapkan apa yang diketahui dan yang ditanyakan pada soal. Siswa juga tidak mengalami kesulitan dalam menentukan syarat yang diperlukan untuk menyelesaiakan permasalahan. b. Siswa pada TKBK Atas mampu menuliskan strategi yang diperlukan serta mampu menuliskan konsep yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Siswa juga mampu menyatakan langkah-langkah penyelesaian secara lengkap. c. Siswa pada TKBK Atas mampu melaksanakan perhitungan sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya untuk memecahkan permasalahan. Siswa juga lebih teliti dalam proses perhitungan. d. Siswa pada TKBK Atas dapat menuliskan kembali jawaban dari proses perhitungan. Siswa juga dapat memeriksa kembali jawaban yang diperoleh dengan menggunakan unsur-unsur yang diketahui pada soal. 2 Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa pada TKBK Tengah. a. Siswa pada TKBK Tengah dapat memahami masalah dengan baik. Siswa dapat menuliskan maupun mengungkapkan apa yang diketahui dan yang ditanyakan pada soal. Siswa juga tidak mengalami kesulitan dalam menentukan syarat yang diperlukan untuk menyelesaiakan permasalahan. b. Siswa pada TKBK Tengah mampu menyatakan langkah-langkah penyelesaian masalah dengan baik namun kurang begitu rinci. Siswa kurang rinci dalam perencanaan pada akhir penyelesaian.