Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa

4.2.4 Hubungan antara Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

dan Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Kemampuan berpikir kreatif matematis dan kemampuan pemecahan masalah matematika saling berhubungan satu sama lain. Dari hasil penelitian, koefisien korelasi antara kemampuan berpikir kreatif matematis dan kemampuan pemecahan masalah matematika adalah 0,624. Hal ini berarti bahwa kedua variabel memiliki hubungan korelasi yang erat. Menurut Dwijanto 2007, dalam menyelesaikan masalah matematika memerlukan kemampuan berpikir kreatif dan sebaliknya dalam menyelesaikan tes kemampuan berpikir kreatif matematis tidak luput dari kemampuan pemecahan masalah matematika. Siswa dalam menyelesaikan masalah matematika memerlukan kemampuan kelancaran dalam menjawab, kemampuan mencari berbagai alternatif cara penyelesaian, kemampuan dalam mengembangkan ide baru, dan kemampuan merinci jawaban. Semua itu adalah aspek-aspek kemampuan berpikir kreatif matematis. Demikian pula dalam menyelesaikan tes kemampuan berpikir kreatif, siswa memerlukan kemampuan untuk memahami masalah, merencanakan penyelesaian yang tepat, melaksanakan perhitungan, dan menyimpulkan sesuai dengan hasil perhitungan.

4.2.5 Hasil Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau

dari Kemampuan Berpikir Kreatif Rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika pada kelompok TKBK Atas lebih baik dari pada kelompok TKBK Tengah dan TKBK Bawah. Sedangkan rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika pada kelompok TKBK Tengah lebih baik dari pada kelompok TKBK Bawah. Kemampuan pemecahan masalah matematika setiap TKBK dipaparkan sebagai berikut. 1. Kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa kelompok TKBK Atas. a. Memahami Masalah ARC dapat memahami masalah dengan baik. ARC mampu menentukan syarat cukup dan syarat perlu untuk menyelesaikan pemecahan masalah. Demikian juga ST mampu memahami masalah dengan baik. Pada langkah ini, kedua subjek memiliki kecenderungan tidak mengalami kesulitan dalam menentukan kecukupan syarat yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan. b. Merencanakan Penyelesaian Dalam membuat rencana penyelesaian masalah, ARC dapat merencanakan penyelesaian masalah dengan baik. ARC mampu menuliskan strategi yang diperlukan serta mampu menuliskan konsep yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Begitu juga ST mampu merencanakan penyelesaian masalah dengan baik. ST dapat menjelaskan hubungan antara apa yang diketahui dan yang ditanyakan pada soal secara tepat meskipun belum begitu rinci. Kedua subjek memiliki kecenderungan dapat menggunakan semua unsur yang diketahui untuk menyelesaikan masalah. c. Melaksanakan Rencana Penyelesaian Dalam langkah melaksanakan rencana pemecahan masalah, kedua subjek mampu melaksanakannya secara tepat. Pada tahap ini, siswa melaksanakan proses perhitungan sesuai dengan rencana yang disusunnya. Kedua subjek memiliki kecenderungan lebih teliti dalam proses perhitungan.