Langkah-langkah Pemecahan Masalah Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

3. Melaksanakan rencana carry out the plan. 4. Melihat kembali looking back. Dalam penelitian ini, langkah-langkah pemecahan masalah yang digunakan adalah langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polya. Tahap pemecahan masalah menurut Polya 1973 sebagai berikut. 1. Memahami masalah understand the problem Tahap pertama pada penyelesaian masalah adalah memahami soal. Memahami masalah merupakan aktivitas mental yang mengaitkan antara informasi yang terdapat pada permasalahan dengan skemata yang ada. Pada tahap ini aktivitas memahami masalah meliputi: apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, data apa saja yang ada, notasi atau simbol apa yang cocok, pengetahuan matematika apa saja yang ada pada permasalahan dan syarat-syarat apa saja yang ada pada permasalahan. 2. Membuat rencana penyelesaian devise a plan Membuat rencana penyelesaian masalah adalah aktivitas yang mengaitkan antara pengetahuan yang ada dengan rencana yang akan dilakukan dalam pemecahan masalah. Siswa perlu mengidentifikasi operasi yang terlibat serta strategi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang diberikan. Pada tahap ini aktivitas rencanaan pemecahan masalah meliputi: rencana apa saja yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah, konsep apa saja yang akan digunakan dalam memecahkan masalah, apakah ada cara yang berbeda dalam memecahkan masalah, bagaimana menghubungkan antar data yang ada serta menggunakan data tersebut dalam memecahkan masalah, mencari hubungan informasi yang diberikan dengan apa yang diketahui. 3. Melaksanakan rencana carry out the plan Melaksanakan rencana penyelesaian masalah adalah aktivitas yang mengaitkan antara pengetahuan yang ada dengan hasil pelaksanaan pemecahan masalah. Apa yang diterapkan dalam memecahkan masalah jelaslah tergantung pada apa yang telah direncanakan sebelumnya. Pada tahap ini aktivitas melaksanakan rencana pemecahan masalah meliputi: apakah rencana pelaksanaan dilaksanakan secara runtut, teliti, dan benar; serta apabila rencana tidak dapat dilaksanakan, apakah siswa dapat menggunakan cara yang lain sebagai bentuk penyelesaian. 4. Melihat kembali looking back Melihat kembali dalam pemecahan masalah adalah aktivitas yang mengaitkan antara pengetahuan yang ada terhadap langkah-langkah pemecahan masalah yang telah dilakukan. Pada tahap ini aktivitas melihat kembali pemecahan masalah meliputi: pengecekan apakah langkah yang dilakukan sudah benar, pengecekan terhadap hasil atau metode yang digunakan dalam pemecahan masalah, serta memeriksa kembali jawaban yang telah ada.

2.1.5.3 Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Beberapa indikator kemampuan pemecahan masalah matematika menurut NCTM 2000 adalah sebagai berikut: 1. Membangun pengetahuan matematika baru melalui pemecahan masalah. 2. Menyelesaikan masalah dalam konteks dalam atau di luar matematika. 3. Menerapkan dan menyesuaikan berbagai berbagai macam strategi yang tepat untuk memecahkan masalah. 4. Mengamati dan melihat kembali proses pemecahan masalah matematika. Sementara menurut Sumarmo 2014 menyatakan bahwa indikator kemampuan pemecahan masalah adalah sebagai berikut: 1. Memahami masalah yang meliputi: mengidentifikasi unsur yang diketahui, yang ditanyakan, dan memeriksa kecukupan data untuk memecahkan masalah, dan menyusun model matematika. 2. Memilih dan menerapkan strategi untuk menyelesaikan masalah. 3. Melaksanakan perhitungan atau mengelaborasi. 4. Memeriksa kebenaran jawaban terhadap masalah awal. Tes kemampuan pemecahan masalah matematis menuntut siswa untuk memahami masalah, membuat rencana peneyelesaian, melaksanakan penyelesaian, dan mengecek kembali yang meliputi pembuktian jawaban itu benar dan menyimpulkan hasil jawaban. Penilaian untuk setiap butir soal tes pemecahan masalah mengacu pada indikator pemecahan masalah. Dalam penelitian ini, penilaian untuk setiap butir soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis mengacu pada indikator, antara lain: 1 mengidentifikasi unsur yang diketahui, yang ditanyakan, dan menyusun model matematika; 2 menerapkan strategi untuk menyelesaikan masalah; 3 melaksanakan perhitungan; dan 4 memeriksa kebenaran jawaban terhadap masalah awal.

2.1.6 Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Menurut Munandar 2012, kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada. Kemampuan berpikir kreatif merupakan suatu kegiatan untuk menemukan ide baru yang sesuai tujuan, dengan cara membangun ide-ide, mensistesis ide-ide tersebut dan menerapkannya Siswono, 2004. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa berpikir kreatif merupakan proses berpikir yang memiliki pandangan berpikir think out of the box, di mana siswa memiliki ide-ide baru untuk menciptakan suatu inovasi dan mampu keluar dari aturan yang menutup berkembangnya proses berpikir. Berpikir kreatif merupakan salah satu ranah kognitif yang digambarkan dalam revisi taksonomi Bloom, yaitu menciptakan create. Krathwohl dalam Fardah 2012 menyebutkan bahwa: Create – Putting elements together to form novel, coherent whole or make an original product: 1 Generating, 2 Planning, 3 Producing. Taksonomi Bloom tersebut kemudian direvisi Anderson dalam Fardah, 2012 yang memberikan dimensi baru antara lain mengingat remember, memahami understand, menerapkan apply, menganalisis analyze, mengevaluasi evaluate, dan menciptakan create. Pada Gambar 2.1 terlihat bahwa tujuan yang paling tinggi adalah menciptakan dan membutuhkan kemampuan berpikir kreatif untuk mencapainya.