Berdasarkan alasan yang telah diungkapkan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis dan kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa. Hal ini diharapkan bisa mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika ditinjau dari tingkat kemampuan berpikir kreatif
matematis siswa.
39
BAB 3 METODE PENELITIAN
1. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed methods. Penelitian ini merupakan suatu langkah penelitian dengan menggabungkan dua bentuk
penelitian yang telah ada sebelumnya yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Menurut Creswell 2003, penelitian campuran merupakan pendekatan
penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan antara metode kuantitatif dengan metode kualitatif untuk digunakan bersama-sama dalam suatu kegiatan
penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, dan objektif. Dalam penelitian ini, pendekatan kuantitatif digunakan untuk menentukan
kelompok TKBK siswa dan menghitung ketuntasan belajar siswa serta menghitung korelasi antara kemampuan berpikir kreatif matematis dan kemampuan pemecahan
masalah matematika. Sedangkan pendekatan kualitatif digunakan untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematika ditinjau dari kemampuan berpikir
kreatif siswa. Hal tersebut berarti untuk mengelompokkan TKBK siswa berdasarkan hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematis. Sedangkan untuk menganalisis
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif mengacu pada naskah hasil wawancara dan analisis peneliti berkaitan dengan
data hasil wawancara.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini rencananya dilaksanakan pada bulan 19 Februari hingga 7 Maret 2016 yang bertempat di SMP Negeri 5 Semarang. Alamatnya di Jalan Sultan Agung
No.9, Cindiasari, Kota Semarang, Propinsi Jawa Tengah, Kode Pos 50252.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek kelas dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII G SMP Negeri 5 Semarang, yang diberikan tes kemampuan berpikir kreatif matematis dan tes
kemampuan pemecahan masalah matematika. Pengelompokan TKBK siswa didasarkan pada hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematis. Selanjutnya dipilih
enam siswa yang dipilih dari masing-masing TKBK dua subjek penelitian. Sedangkan cara pengambilan subjek penelitian dalam penelitian ini dengan cara
purposive sample sampel yang bertujuan yang dipilih berdasarkan tujuan yang hendak dicapai yaitu mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
ditinjau dari kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Subjek dipilih dengan mempertimbangkan penjelasan guru mengenai kemampuan siswa mengemukakan
pendapat.
3.4 Teknik Penentuan Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang dipilih adalah subjek penelitian yang dapat memberikan informasi sebanyak mungkin dalam penelitian ini. Penentuan subjek
penelitian ini didasari dengan menggunakan instrumen tes kemampuan berpikir kreatif matematis.
Selanjutnya dari data hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematis yang diperoleh akan digunakan untuk mengelompokan subjek penelitian berdasarkan
tingkat kemampuan berpikir kreatifnya. Pengelompokan tingkat kemampuan berpikir kreatif matematis siswa didasarkan pada hasil perolehan skor siswa yang
dikonversikan pada kategori atas, tengah, dan bawah. Pada kategorian siswa dengan masing-masing tingkat berpikir kreatif adalah sebagai berikut:
a TKBK Atas
: ̅
b TKBK Tengah
: ̅ ̅
c TKBK Bawah
: ̅
Keterangan: : nilai yang diperoleh siswa
̅ : rata-rata kelas : simpangan baku
Sumber: modifikasi dari Eganinta
3.5 Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian. Data ini merupakan data tertulis yang
berasal dari hasil pekerjaan siswa pada tes kemampuan berpikir kreatif matematis dan kemampuan pemecahan masalah matematika, serta hasil wawancara dengan siswa
yang menjadi subjek penelitian.