79
Data  di  tabel  4  menunjukkan  aspek  intensifnya  proses  internalisasi penumbuhan  minat  siswa  untuk  membacakan  teks  berita  terdapat  25  siswa  atau
78,1  yang  memperhatikan  dan  termasuk  dalam  kategori  baik.  Aspek kondusifnya proses menyimak media audio rekaman pembacaan teks berita yang
diputarkan  guru  terdapat  24  siswa  atau  75  yang  menunjukkan  sikap  baik  dan termasuk kategori baik. Dalam hal kondusifnya proses diskusi dalam memberikan
tanda  penjedaan  dan  intonasi  di  teks  berita  sesuai  media  yang  diperdengarkan guru  hanya  ada  19  siswa  atau  59,3  siswa  yang  berkategorikan  cukup.  Aspek
intensifnya  proses  membacakan  teks  berita  sesuai  dengan  aspek-aspek  yang dijelaskan  guru  terdapat  18  siswa  atau  56,2  yang  membacakan  dengan  baik,
aspek  ini  termasuk  berkategori  cukup.  Aspek  kondusifnya  proses  menyimak penampilan siswa yang maju baru dicapai 22 atau 68,7 siswa yang berlaku baik.
Aspek  terbangunnya  suasana  yang  reflektif  saat  kegiatan  refleksi  pada  akhir pembelajaran dicapai oleh 24 siswa atau 75 yang termasuk dalam kategori baik.
4.1.1.1.1 Intensifnya Proses Internalisasi Penumbuhan Minat Siswa untuk
Membacakan Teks Berita
Berdasarkan  hasil  observasi,  proses  pembelajaran  aspek  intensifnya  proses internalisasi  penumbuhan  minat  siswa  untuk  membacakan  teks  berita  diperoleh
hasil  25  siswa  atau  78,1  sudah  siap  dengan  pembelajaran.  Hal  tersebut  juga berarti  berkategori  baik.  Sebelumnya  guru  praktikan  telah  mengenal  dan  pernah
mengajar  di  kelas  VIII-A,  maka  proses  awal  pembelajaran  tidak  perlu  lagi memperkenalkan  diri.  Oleh  karena  itu,  proses  pengamatan  kesiapan  siswa  pada
80
awal pembelajaran ini diawali dengan guru melakukan apersepsi dan tanya jawab dengan siswa tentang kegiatan study tour mereka ke Trans Studio Bandung. Guru
melakukan  ini  karena  kebetulan  siswa-siswi  kelas  VIII  MTs  Negeri  1  Semarang baru  mengadakan  study  tour  ke  Trans  Studio  Bandung.  Karena  Trans  Studio
Bandung  memiliki  ruang  simulasi  broadcasting  guru  merasa  hal  tersebut  sangat tepat  untuk  memancing  minat  siswa  terhadap  pembelajaran  yang  akan
berlangsung.  Bisa  ditebak,  siswa  sangat  antusias  menjawab  dengan  berebutan menceritakan  pengalaman  mereka  di  Trans  Studio  Bandung,  namun  saat  guru
menanyai  adakah  siswa  yang  memasuki  ruang  simulasi  broadcasting  kelas seketika  diam.  Saat  itulah  guru  mengambil  kesempatan  untuk  memancing  siswa
dengan  menceritakan  pengalaman  guru  memasuki  dan  melihat-lihat  ruang simulasi  broadcasting  dan  memberitahukan  siswa  bahwa  di  sana  pengunjung
yang tertarik dengan dunia penyiaran dan broadcasting boleh mencoba pekerjaan di  dunia  pertelevisian  seperti  menjadi  pembawa  acara  maupun  pembaca  berita
kemudian  direkam  dan  hasil  rekaman  tersebut  boleh  dibawa  pulang  dengan membayar  biaya  yang  berlaku. Guru akhirnya  menyampaikan  bahwa pembacaan
berita  juga berkaitan dengan pembelajaran yang akan berlangsung hari itu. Dengan siswa yang sudah memiliki gambaran mengenai pembelajaran yang
akan  berlangsung,  maka  guru  menyampaikan  kompetensi  dasar  pembelajaran yang  akan  dipelajari.  Guru  melanjutkan  dengan  tanya  jawab  pada  siswa  tentang
materi pembacaan berita. Tanya jawab dilakukan bertujuan agar siswa mengingat kembali  materi  yang  berkaitan  tentang  pembacaan  berita  yang  telah  mereka
pelajari.  Selain  itu,  proses  tanya  jawab  juga  bertujuan  untuk  mengetahui
81
kemampuan  awal  siswa  pada  materi  pembacaan  berita.  Selanjutnya,  sesuai langkah-langkah  pada  rencana  pelaksanaan  pembelajaran,  guru  menyampaikan
tujuan, manfaat, serta pokok-pokok pembelajaran yang akan dipelajari. Selain itu, sebelum  memulai  pembelajaran,  guru  juga  terlebih  dahulu  menjelaskan  bahwa
pembelajaran  membacakan  teks  berita  yang  akan  dilaksanakan  melalui  beberapa langkah.  Hal  ini  penting  agar  siswa  memahami  cara  kerja  pembelajaran
menggunakan model bermain peran melalui media audio rekaman pembacaan teks berita yang harus dilakukan. Selain itu, agar waktu lebih efektif karena penerapan
model bermain peran membutuhkan waktu yang tidak sedikit.
Gambar 1 Proses Internalisasi Penumbuhan Minat Siswa untuk Membacakan Teks Berita Siklus I
Gambar  1  di  atas  adalah  hasil  dokumentasi  foto  pada  saat  awal pembelajaran  berlangsung.  Siswa  terlihat  cukup  siap  dan  antusias  dengan
keberadaan guru praktikan. Belum lagi penyampaian tujuan, manfaat, dan pokok- pokok pembelajaran membacakan teks berita semakin membangkitkan minat dan
rasa  ingin  tahu  siswa.  Guru  menyampaikan  tujuan  dan  manfaat  pembelajaran membacakan  berita  dengan  menciptakan  suasana  yang  membuat  siswa  antusias,
82
yakni  dengan  memberikan  tebak-tebakan  tentang  penyiar  berita-penyiar  berita yang  memiliki kekhasan dalam  membacakan  berita di televisi, acara  berita-acara
berita di  setiap stasiun televisi, serta berita-berita yang sedang aktual diberitakan di  televisi  maupun  radio.  Selain  membuat  siswa-siswa  lebih  antusias,  cara  ini
dinilai guru sebagai langkah yang dapat menumbuhkan minat dan motivasi positif untuk siswa terhadap pembelajaran.
Akan  tetapi,  seperti  hasil  dari  jurnal  guru,  keantusiasan  siswa  dalam menjawab  dan  memperhatikan  guru  ini  tidak  disertai  dengan  kesiapan  mereka
mengikuti  pembelajaran.  Siswa  masih  ada  yang  terlihat  belum  mempersiapkan alat  tulis  dan  buku-buku  yang  dibutuhkan  dalam  pembelajaran.  Ada  pula  siswa
yang  masih  berjalan-jalan  di  lorong  antarbangku  untuk  menyambangi  temannya mengembalikan  sesuatu,  bahkan  ada  siswa  yang  diam-diam  mengerjakan  tugas
mata pelajaran lain yang terpaksa guru tegur. Sebagaimana  dalam  langkah  pembelajaran  berikutnya,  guru  melanjutkan
materi  dengan  memberikan  umpan  tanya  jawab  bersama  siswa  tentang  hal-hal yang  harus  dimiliki  seorang  pembaca  berita.  Siswa  menjawab  dengan  saling
berebut berbicara, namun kebanyakan yang berebut ini adalah siswa putra. Sambil mendengarkan  pendapat  siswa  guru  menuliskan  hal-hal  yang  harus  dimiliki
pembaca berita hasil pendapat siswa tadi di papan tulis. Setelah dirasa cukup guru kembali menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang dituliskan di papan tulis
tersebut,  apakah  poin-poin  yang  diusulkan  tersebut  memang  penting  untuk dimiliki  seorang  pembaca  berita.  Secara  tidak  langsung,  siswa  semakin  terasah
kemampuannya  untuk  berpikir  kritis  dan  berani  berpendapat.  Walaupun  tidak
83
semua  poin  yang  tertulis  di  papan  tulis  benar  harus  dimiliki  seorang  pembaca berita, namun guru tetap memberikan penghargaan berupa pujian pada siswa yang
telah  berani  berpendapat.  Setiap  usaha  siswa  layak  diberi  apresiasi  positif  agar semakin bersemangat dan termotivasi selama mengikuti kegiatan pembelajaran.
Gambar 2 Proses Pembelajaran yang Melibatkan Keaktifan Siswa
Selanjutnya guru menyimpulkan dari pendapat siswa tadi hal-hal yang harus dimiliki seorang pembaca berita. Bahkan ada siswa yang berani bertanya tentang
pembaca  berita  yang  ada  di  televisi,  dari  mana  dia  membaca  teks  berita.  Guru memberikan  pujian  atas  pertanyaan  siswa  yang  kritis  ini.  Beruntung,  guru  dapat
memberikan penjelasan karena membawa gambar teleprompter, alat pemutar teks berita yang digunakan di stasiun televisi untuk pembaca berita. Karena sebenarnya
guru  telah  mengantisipasi  perhatian  siswa  agar  lebih  fokus  pada  pembelajaran, maka  guru  berjaga-jaga  untuk  membawa  hal  baru  untuk  siswa  ketahui.  Oleh
karena penjelasan tentang teleprompter, alat pemutar teks, yang baru bagi siswa- siswi ini mereka menjadi lebih tertarik untuk mendengarkan penjelasan guru.
Kemudian  guru  kembali  mengarahkan  siswa  ke  pembelajaran  bahwa  ada aspek-aspek yang harus diperhatikan oleh pembaca berita baik pembaca berita di
televisi  maupun  di  radio.  Aspek-aspek  tersebut  yakni  kelancaran  membaca,
84
ketepatan  intonasi,  artikulasi,  volume  suara,  penjedaan,  ekspresi  dan  sikap,  serta penampilan.  Selain  itu,  dalam  membacakan  teks  berita  ada  hal  inti  yang
diperhatikan  yakni  intonasi dan penjedaan. Untuk  maksud dan kejelasan  intonasi serta  penjedaan  tersebut  guru  kembali  menanyakan  hal  apakah  tersebut  kepada
siswa. Walaupun beberapa siswa menjawab dengan bersemangat, namun ternyata jawaban  tersebut  asal-asalan  dikemukakannya.  Akan  tetapi  guru  berterima  kasih
dengan  adanya  keaktifan  siswa-siswa  ini  karena  telah  memberikan  nilai  positif terhadap  pembelajaran  yang  berlangsung.  Untuk  hal  tersebut  guru  selalu
memberikan  apresiasi  positif  berupa  pujian  sekaligus  teguran  halus  agar  siswa tidak terlalu lugas mengemukakan pendapatnya tanpa berpikir panjang.
Hal  inti  dalam  pembacaan  teks  berita  yakni  intonasi  dan  penjedaan.  Guru menjelaskan  bahwa  intonasi  dan  penjedaan  ini  merupakan  tanda  di  teks  berita
yang mengatur nada dan tanda berhenti saat membacakan teks berita. Selanjutnya siswa diarahkan guru untuk membentuk kelompok, satu kelompok terdiri dari 4-6
siswa. Setelah duduk dalam formasi kelompok terbentuklah enam kelompok, guru memberikan teks berita pada masing-masing kelompok sesuai jumlah siswa yang
ada  dalam  kelompok  tersebut,  teks  yang  dibagikan  sama.  Sementara  siswa mencermati  teks  berita  yang  didapatnya,  guru  mempersiapkan  media  audio
rekaman pembacaan teks berita. Sampai  pada  langkah  ini  hasil  observasi,  jurnal  guru,  dan  dokumentasi
menunjukkan  bahwa  keaktifan  siswa  sudah  baik  karena  sudah  berani  menjawab pertanyaan  dan  bertanya  balik  pada  guru.  Akan  tetapi,  ada  beberapa  siswa  yang
belum  tepat  keaktifannya  diterapkan  dalam  pembelajaran  karena  terlalu
85
mendominasi  suasana  pembelajaran  kelas  hingga  kurang  serius,  Ada  pula  yang masih  pasif  terutama  siswa  putri  yang  malu-malu  dan  belum  berani  menjawab
atau  mengungkapkan  pendapatnya.  Diharapkan  pada  pembelajaran  berikutnya atau  siklus  II  akan  terjadi  peningkatan  keaktifan  siswa  selama  proses
pembelajaran berlangsung.
4.1.1.1.2 Kondusifnya  Proses  Menyimak  Media  Audio  Rekaman