228
Dengan demikian disimpulkan bahwa berdasarkan instrumen nontes siklus I dan siklus II menunjukkan kesiapan  siswa dalam  mengikuti proses pembelajaran
membacakan teks berita menggunakan model bermain peran melalui media audio rekaman pembacaan teks berita mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II.
Perubahan perilaku  siswa dilakukan Lutfiani 2006 dalam  skripsinya  yang berjudul
“Peningkatan  Keterampilan  Membacakan  Teks  Berita  dengan Pendekatan  Kontekstual  melalui  Media  Audio  Visual  pada  Siswa  Kelas  VIII-D
SMP  Negeri  1  Tegal ”.  Pada  siklus  II  menunjukkan  adanya  perubahan  perilaku
siswa menjadi lebih siap mengikuti pembelajaran. Hal ini dapat diketahui melalui hasil  observasi  pada  aspek  kesiapan  hanya  mencapai  40  siswa  pada  siklus  I
yang  siap  mengikuti  pembelajaran  dengan  menyiapkan  alat  tulis  dan  buku-buku yang  diperlukan  dalam  pembelajaran  bahasa  dan  sastra  Indonesia.  Pada  siklus  II
mengalami peningkatan menjadi 80 siswa siap mengikuti pembelajaran.
4.2.3.2 Keseriusan Siswa dalam Memperhatikan Penjelasan Guru
Dari  hasil  observasi  siklus  I,  keseriusan  siswa  dalam  memperhatikan penjelasan  dan  materi  dari  guru  baru  terdapat  22  siswa  atau  68,7  yang  serius
menyimak,  hal  ini  termasuk  dalam  kategori  baik.  Sementara  pada  siklus  II terdapat  27  siswa  atau  84,3  yang  serius  menyimak,  hal  ini  termasuk  dalam
kategori sangat baik. Hal ini juga menunjukkan peningkatan sebesar 5 atau 15,6 dibandingkan siklus I.
Pada  siklus  I  sebagian  siswa  menunjukkan  keseriusannya  dengan
memperhatikan  sambil  mencatat  penjelasan  guru,  sementara  beberapa  siswa
229
bertanya  kepada  guru  mengenai  materi  dan  hal-hal  yang  menyangkut  penyiaran berita.  walaupun  demikian  masih  ada  siswa  yang  kurang  serius  untuk
memparhatikan dan lebih senang bergurau. Pada siklus II, siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan  yang  diajukan  guru  pada  mereka  dengan  baik,  ini
membuktikan  bahwa  mereka  menyimak  penjelasan  guru  dengan  sungguh- sungguh. Siswa yang pada siklus I bergurau pada pertemuan siklus II sudah lebih
tenang dan tertarik dengan penjelasan dari guru tentang proses  menjadi pembaca berita di televisi dan materi-materi baru lainnya.
Berdasarkan  jurnal  guru  siklus  I,  masih  terdapat  siswa-siswa  yang  kurang serius  dengan  penjelasan  guru  mengenai  materi.  Siswa  ini  mula-mula  terlihat
paham  dan  menyanggupi  kesepakatan  dengan  guru  untuk  belajar  dengan  baik. Akan  tetapi,  seiring  waktu  guru  menjelaskan  materi  siswa  mulai  tidak  serius.
Siswa putra terutama, menimpali penjelasan guru dengan gurauan, beberapa siswa walaupun  tenang  terlihat  masa  bodoh  atau  melamun,  atau  bahkan  berbincang
dengan  teman  di  dekatnya.  Sedangkan  pada  siklus  II  keseriusan  mereka  sudah lebih baik daripada siklus I. Walaupun guru sempat memutarkan rekaman sebagai
bentuk  intermezzo  atau  ice  breaking  dalam  pembelajaran,  hal  ini  tidak mengurangi  keseriusan  siswa  saat  mendengarkan  penjelasan  guru.  Bahkan  saat
guru menjelaskan tentang mengenai proses menjadi pembaca berita siswa terlihat tenang dan serius mendengarkan karena tertarik. Dengan informasi baru mengenai
proses  menjadi  pembaca  berita  yang  leih  panjang  daripada  yang  mereka  duga membuat  siswa  terlihat  lebih  menghargai  proses  pembelajaran  dan  bersungguh-
230
sungguh  mengikuti  pembelajaran  tanpa  mengurangi  keelastisitasan  tingkah mereka sebagai remaja.
Berdasarkan  hasil  observasi  dan  jurnal  guru  pada  kedua  siklus,  dapat disimpulkan  bahwa  keseriusan  siswa  dalam  memperhatikan  penjelasan  dari  guru
tentang  pembelajaran  membacakan  teks  berita  menggunakan  model  bermain peran  melalui  media  audio  rekaman  pembacaan  teks  berita  pada  siklus  II  telah
mengalami peningkatan dan termasuk ke dalam kategori  baik dari semula  hanya berkategori cukup pada siklus I.
Nadimah  2011  melakukan  sebuah  penelitian  yang  berjudul  Peningkatan Keterampilan  Membacakan  Teks  Berita  dengan  Teknik  Simulasi  Menggunakan
Media  Audiovisual  pada  Siswa  Kelas  VIII  E  SMP  Negeri  1  Lasem  Kabupaten Rembang. Pada penelitian Nadimah perilaku keseriusan mengikuti pembelajaran
mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I masih ada beberapa siswa  yang  kurang  serius  mengikuti  pembelajaran  dengan  mengerjai  teman  di
dekat  mereka  atau  melamun  tanpa  merespon  penjelasan  guru  tentang  materi. Nasmun,  pada  siklus  II  tidak  ada  lagi  siswa  yang  mengabaikan  penjelasan  guru
dan  memperbaiki  sikap  mereka  dengan  lebih  antusias  merespon  guru. Dikarenakan guru  lebih perhatian pada siswa  yang  mengabaikannya dengan  cara
memanggil  nama  mereka,  maka  siswa-siswa  ini  lebih  serius  merespon pembelajaran.
231
4.2.3.3 Keaktifan Siswa Selama Proses Pembelajaran