35
Sementara itu, kelemahan model bermain peran ini yakni: 1 model bermain peranan memerlukan waktu yang relatif panjangbanyak, 2 memerlukan
kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru maupun murid, 3 kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk memerlukan
suatu adegan tertentu, 4 apabila pelaksanaan bermain peran mengalami kegagalan, bukan saja dapat memberi kesan kurang baik, tetapi sekaligus berarti
tujuan pengajaran tidak tercapai, 5 tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode ini
2.2.4 Media Audio Rekaman Pembacaan Teks Berita
Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran Djamarah; 2006. Sejalan dengan Djamarah,
Sadiman dkk. 2010:7 menyebutkan bahwa “media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa se
demikian rupa sehingga proses belajar terjadi” Sementara itu Solihatin 2008 telah mengembangkan pengertian tentang
media dengan lebih khusus pada media pembelajaran, “Media pembelajaran sifatnya lebih mengkhusus, maksudnya media pendidikan yang secara khusus
digunakan untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang telah dirumuskan secara khusus.” Hal serupa juga diutarakan Daryanto 2010:5 bahwa media pendidikan
yakni media yang diguankan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran.
36
Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah semua alat, bahan, dan benda yang merangsang kebutuhan siswa dalam pembelajaran dan diharapkan
menjadi sarana mencapai tujuan belajar tertentu. Pengertian media audio untuk pengajaran, dimaksudkan sebagai bahan yang
mengandung pesan dalam bentuk auditif pita suara atau piringan suara yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga
terjadi proses belajar mengajar Sudjana 2009:129. Dengan adanya media audio rekaman pembacaan teks berita yang akan disediakan diharapkan siswa dapat
lebih mengerti dan menjiwai apa yang akan diajarkan mengenai membacakan teks berita.
Sudjana dan Rifai 2009:130 mengemukakan hubungan media audio dan pengembangan keterampilan, berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan,
berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan. Keterampilan yang dapat dicapai dengan penggunaan media audio adalah sebagai berikut: 1
pemusatan perhatian dan memepertahankan perhatian. Misalnya, siswa mengidentifikasi kejadian tertentu dari rekaman yang didengarnya, 2 mengikuti
pengarahan, misalnya sambil mendengarkan pernyataan atau kalimat singkat, siswa menandai salah satu pilihan pernyataan yang mengandung arti sama, 3
melatih dan analisis. Misalnya siswa mennentukkan urut-urutan kejadian atau suatu peristiwa, atau menentukan ungkapan mana yang menjadi sebab dan akibat
dari pernyataan-pernyataan atau kalimat-kalimat rekaman yang didengarnya, 4 menentukan arti dan konteks. Misalnya, siswa mendengarkan pernyataan yang
belum lengkap sambil berusaha menyempurnakannya dngan memilih kata yang
37
disiapkan. Kata-kata yang disiapkan itu berbunyi sangat mirip dan hanya dapat dibedakan apabila sudah dalam konteks kalimat, 5 memilah-milah informasi atau
gagasan yang relevan dan informasi yang tidak relevan. Misalnya, rekaman yang diperdengarkan mengandung dua sisi informasi yang berbeda, dan siswa
mengelompokkan informasi ke dalam dua kelompok itu, 6 merangkum, mengemukakan kembali, atau mengingat kembali informasi. Misalnya setelah
mendengarkan rekaman suatu peristiwa atau cerita, siswa diminta untuk mengungkapkan kembali dengan kalimat-kalimat mereka sendiri.
Media audio yang dibahas di sini khusus kasetrekaman audio, karena media inilah yang paling sering digunakan di sekolah. Media kasetrekaman audio
termasuk media yang sudah memasyarakat hingga ke pelosok pedesaan. Media kasetrekaman audio merupakan media yang cukup ekonomis, karena biaya yang
diperlukan untuk pengadaan dan perawatan cukup murah.
2.2.5 Penerapan pembelajaran Membacakan Teks Berita Menggunakan