195
transkrip media baru kegiatan menyimak dilaksanakan sambil mencermati teks berita yang dipegang masing-masing siswa. Berdasarkan uraian perbandingan
proses diskkusi antara penelitian ini dengan penelitian Nadimah 2011 menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II.
4.2.1.4 Intensifnya Proses Membacakan Teks Berita Sesuai dengan Aspek-
Aspek yang Dijelaskan Guru
Hasil observasi intensifnya proses membacakan teks berita sesuai dengan aspek-aspek yang dijelaskan guru pada siklus I menunjukkan bahwa ada 18 siswa
atau 68,7 yang sudah percaya diri saat membacakan teks berita. Sementara pada siklus II diperoleh hasil 25 siswa atau 78,1 membacakan teks berita dengan baik
sesuai aspek-aspek yang dijelaskan guru. Hal ini berarti terdapat peningkatan sebesar 9,4. Walaupun kategori kedua hasil tersebut sama-sama dalam kategori
baik, namun kuantitas siswa mengalami peningkatan merupakan bukti pembelajaran membacakan teks berita menggunakan model bermain peran
melalui media audio rekaman pembacaan teks berita efektif digunakan. Pada saat siklus I siswa masih malu-malu dan belum terbiasa tampil di hadapan orang
banyak, itu mengakibatkan proses pembacaan teks berita di dalam kelompok maupun di depan kelas kurang maksimal dilakukan. Akan tetapi, pada siklus II hal
tersebut sudah jauh berkurang.
196
Siklus I Siklus II
Gambar 29 Siswa Tampil Bermain Peran sebagai Pembaca Berita pada Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan hasil
dokumentasi foto
disimpulkan bahwa
proses pembelajaran membacakan teks berita menggunakan model bermain peran
melalui media audio rekaman pembacaan teks berita lebih berlangsung intensif. Berdasarkan hasil observasi, jurnal guru, jurnal siswa, dan dokumentasi foto dapat
disimpulkan bahwa proses membacakan teks berita sesuai aspek-aspek yang dijelaskan guru pada siklus I mengalami peningkatan pada siklus II.
Intensifnya proses membacakan teks berita sesuai dengan aspek-aspek yang dijelaskan oleh guru juga dilakukan Lutfiani 2006 dalam skripsinya yang
berjudul “Peningkatan Keterampilan Membacakan Teks Berita dengan
Pendekatan Kontekstual melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas VIII-D SMP Negeri 1 Tegal
” juga mengalami peningkatan pada proses membacakan teks berita. Proses membacakan teks berita dilakukan dalam beberapa tahap, yakni : 1
guru membagikan teks berita dengan tema yang sama kepada setiap kelompok dan pedoman penilaian serta pedoman sosiometri kepada setiap siswa, 2 guru
197
meminta siswa untuk mempraktikkan pembacaan teks berita, dan 3 siswa dalam kelompoknya secara bergantian membacakan teks berita berdasarkan pada teks
berita yang dibagikan oleh guru. Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui proses membacakan teks berita
siklus I sebagian besar menunjukkan ketidakpercayaan diri membacakan teks berita. siswa belum menunjukkan kesungguhan dan keantusiasan dalam
membacakan teks berita karena takut ditertawakan teman-temannya. Kondisi tersebut sudah tidak terjadi lagi pada siklus II. Siswa sudah lebih percaya diri dan
mengerti kewajiban untuk mencoba membacakan teks berita agar mendapatkan nilai bagus. Siswa juga sudah berkurang rasa minder dan takut ditertawakan teman
sekelasnya saat membacakan teks berita. Dengan demikian dapat disimpulkan intensifnya proses membacakan teks berita pada penelitian yang dilakukan
Lutfiani 2006 mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Intensifnya membacakan teks berita juga dilakukan Nadimah 2011 dalam
skri psinya yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Membacakan Teks Berita
dengan Teknik Simulasi Menggunakan Media Audiovisual pada Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 1 Lasem Kabupaten Rembang”. Proses membacakan teks berita
pada penelitian Nadimah dilakukan melalui beberapa tahap yang terdapat pada fase elaborasi, yaitu : 1 siswa secara acak maju simulasi membacakan teks berita
di depan kelas yang sudah dibentuk menyerupai situasi siaran berita, dan 2 siswa mendapatkan umpan balik positif dari guru terkait dengan penampilan siswa.
Senada dengan hasil penelitian ini, penelitan Nadimah 2011 juga mengalami peningkatan pada proses membacakan teks berita. Berdasarkan hasil
198
observasi pada proses membacakan tes berita siklus I terdapat 60 siswa menunjukkan sikap positif. Pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 90
siswa menunjukkan sikap baik. Berdasarkan uraian perbandingan proses membacakan teks berita antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan
Lutfiani 2006 dan Nadimah 2011 menunjukkan adanya peningakatan dari siklus I ke siklus II.
4.2.1.5 Kondusifnya Proses Menyimak Penampilan Siswa yang Maju