188
dipelajari, dan 3 guru memberi motivasi pada siswa tentang pentingnya mempelajari keterampilan membacakan teks berita dalam kehidupan sehari-hari.
Senada dengan hasil penelitian ini, penelitian Kurniadi 2011 juga mengalami peningkatan pada proses internalisasi penumbuhan minat siswa untuk
membacakan teks berita. Berdasarkan hasil observasi pada proses internalisasi penumbuhan minat siswa untuk membacakan teks berita siklus I terdapat 60
siswa menunjukkan sikap positif. Pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 80 siswa yang menunjukkan sikap baik. Berdasarkan uraian perbandingan
proses internalisasi penumbuhan minat membacakan teks berita antara penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Nadimah 2011 dan Kurniadi 2011
membuktikan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II.
4.2.1.2 Kondusifnya Proses Menyimak Media Audio Rekaman Pembacaan
Teks Berita yang Diputarkan Guru
Berdasarkan hasil observasi mengenai kondusifnya proses menyimak media audio rekaman pembacaan teks berita yang diputarkan guru, dari siklus I ke siklus
II mengalami peningkatan sebesar 9,3. Pada siklus I tercatat 24 siswa atau 75 menyimak media audio rekaman pembacaan teks berita dengan tenang, namun
kurang serius dan termasuk kategori baik. Setelah melakukan pembelajaran siklus II siswa meningkat menjadi 27 siswa atau 84,3 yang menyimak dengan baik,
angka tersebut juga meningkatkan kategori dari baik menjadi sangat baik. Di bawah ini yakni dokumentasi foto pada langkah pembelajaran menyimak media
audio rekaman pembacaan teks berita siklus I dan siklus II.
189
Siklus I Siklus II
Gambar 27 Aktivitas Siswa Menyimak Media Audio Rekaman Pembacaan Teks Berita Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan hasil jurnal guru, kegiatan menyimak media audio rekaman pembacaan teks berita pada siklus I sudah cukup baik. Dengan teks berita yang
sudah di tangan siswa menyimak secara berkelompok media audio rekaman pembacaan teks berita yang diputarkan guru. Meskipun saat diputarkan media
siswa cukup tenang dan berknsentrasi mendengarkan media dan menandai teks yang dimilikinya, masih ada siswa yang terlihat kurang tenang saat mendengarkan
atau mengganggu teman meski sudah diperingatkan. Sementara itu, kegiatan menyimak media audio rekaman pembacaan teks berita siklus II berjalan sangat
baik. Siswa sudah tahu dengan jelas tanda-tanda penjedaan dan intonasi. Setelah menerima teks berita yang baru dan kemaksimalan penggunaan media yang lebih
baik, siswa memberikan penjedaan pada teks berita dengan konsentrasi dan tenang. Walaupun ada siswa yang masih kurang konsentrasi, tapi tidak lagi
mengganggu siswa lain yang serius menyimak media sambil memberikan tanda penjedaan dan intonasi. Hal tersebut berarti bahwa proses pembelajaran
menyimak media audio rekaman pembacaan teks berita yang diputarkan guru
190
sudah lebih baik dilakukan oleh siswa kelas VIII-A dibandingkan saat pertemuan siklus I.
Proses menyimak media juga dilakukan pada penelitian Lutfiani 2006 dalam skripsinya yang berjudul
“Peningkatan Keterampilan Membacakan Teks Berita dengan Pendekatan Kontekstual melalui Media Audio Visual pada Siswa
Kelas VIII-D SMP Negeri 1 Tegal ”. Proses penyimakan media pada penelitian
yang Lutfiani lakukan secaea klasikal dan melalui tiga tahap, yakni : 1 guru memberikan petunjuk kepada siswa untuk mneyimak pemutaran VCD melalui
media audio visual kemudian menuliskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membacakan teks berita yang baik, 2 guru memutarkan VCD pembacaan teks
berita melalui media audio visual, dan 3 siswa menyimak pemutaran VCD tersebut kemudian siswa mencatat hal-hal yang harus diperhatikan dalam
membacakan teks berita yang baik. Senada dengan hasil penelitian ini, penelitian Lutfiani 2006 juga
mengalami peningkatan pada proses menyimak media yang diputarkan guru siklus I terdapat 40 siswa yang menunjukkan sikap kurang baik saat menyimak dan
termasuk kategori kurang. Siswa kurang menunjukkan keseriusannya dalam menyimak sehingga proses pembelajaran berlangsung kurang kondusif. Pada
siklus II mengalami peningkatan menjadi 80 siswa menunjukkan sikap baik dan termasuk kategori sangat baik.
Proses menyimak media yang diputarkan guru juga dilakukan oleh Nadimah 2011 dalam skripsinya yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Membacakan
Teks Berita dengan Teknik Simulasi Menggunakan Media Audiovisual pada
191
Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 1 Lasem Kabupaten Rembang”. Proses
menyimak media yang diputarkan guru pada penelitian Nadimah dilakukan secara klasikal dan melalui tiga tahap yang terdiri dari: 1 siswa menerima contoh teks
berita, 2 siswa diputarkan tayangan video pembacaan teks berita oleh pembaca berita dari televisi dan menyuruh salah satu siswa untuk membacakan teks berita
sebagai pembanding. Berdasarkan hasil observasi siklus I hanya beberapa siswa yang menyimak
dengan baik dan bersungguh-sungguh. Ketika guru meminta salah satu siswa maju untuk membandingkan pembacaan teks berita dari pembaca yang ada di dalam
video beberapa siswa lain yang sungguh-sungguh menyimak, namun masih ada beberapa siswa yang hanya mendengarkan sekilas saja dan selanjutnya sibuk
sendiri berbincang dengan teman di dekatnya. Pada aspek ini, kekondusifan siswa masih dalam kategori kurang, karena hanya ada beberapa siswa saja yang
menyimak dengan baik. Pada siklus II, siswa menyimak pemutaran video dan pembacaan teks berita pembanding yang dilakukan oleh salah satu siswa dengan
lebih baik. Proses menyimak media yang diputarkan oleh guru berjalan lebih kondusif pada siklus II.
Perbandingan proses menyimak media yang diputarkan oleh guru dalam penelitian Lutfiani 2006 dan Nadimah 2011 ada pada jenuis media yang
digunakan. Penelitian Lutfiani 2006 dan Nadimah 2011 menggunakan media audio visual berupa VCD dan video rekaman pembacaan teks berita dari televisi.
Berdasarkan uraian perbandingan proses menyimak media yang digunakan dalam
192
pembelajaran milik Lutfiani 2006 dan Nadimah 2011 menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II.
4.2.1.3 Kondusifnya Proses Diskusi dalam Memberikan Tanda Penjedaan