52
5 peneliti bertanya jawab dengan siswa tentang kesulitan-kesulitan yang dihadapi pada pembelajaran membacakan teks berita siklus I, 6 siswa diberikan arahan dan
bimbingan  agar  dalam  pelaksanaan  pembelajaran  membacakan  teks  berita  pada siklus  II  menjadi  lebih  baik,  7  siswa  menyimak  pembacaan  teks  berita  dari
rekaman  pembacaan  teks  berita  yang  diputar  oleh  guru,  yang  penyajiannya berbeda  dengan  siklus  I,  8  siswa  berlatih  membacakan  teks  berita  yang  baik
bersama  dengan  anggoota  kelompoknya  masing-masing,  9  siswa  secara bergiliran  dari  nomor  absen  tertua  membacakan  teks  berita  dengan  teks  berita
yang  berbeda  dengan  siklus  I,  dan  10  di  akhir  pembelajaran  guru  memberikan penguatan  kepada  siswa  dengan  memberikan  hadian  kepada  siswa  terbaik.
Tindakan pada siklus II ini bisa digambarkan secara detail apabila siklus I sudah dilakukan.
3.1.2.3 Observasi
Pengamatan pada siklus II ini dilakukan sama seperti pengamatan pada siklus I.  data  pengamatan  pada  siklus  II  ini  diperoleh  melalui  nontes,  yang  digunakan
untuk  mengetahui  keterampilan  siswa  dalam  membacakan  teks  berita,  serta peningkatannya  setelah dilakukan pembelajaran selama dua siklus. Masih  seperti
pada  siklus  I,  pengamatannya  juga  dilakukan  untuk  mengetahui  perilaku  siswa seluruh kelas pada proses pembelajaran berlangsung.
Di  akhir  kegiatan  pembelajaran,  guru  dan  siswa  mengisi  jurnal  untuk mengungkapkan  segala  hal  yang  dilakukan  guru  maupun  siswa  setelah  proses
53
pembelajaran  membacakan  teks  berita  menggunakan  model  bermain  peran melalui media audio rekaman pembacaan teks berita.
Untuk  mengetahui  tanggapan  siswa  terhadap  proses  pembelajaran membacakan  teks  berita,  peneliti  juga  melakukan  wawancara  terhadap  siswa.
Wawancara  ini  dilakukan  di  luar  jam  pembelajaran.  Wawancara  ini  dilakukan kepada  enam  siswa  yang  dijadikan  sampel,  yakni  dua  siswa  yang  memperoleh
nilai  tertinggi,  dua  siswa  dengan  nilai  sedang,  dan  dua  siswa  yang  mendapatkan nilai rendah. Hal  ini dilakukan untuk  mengetahui  sikap positif  dan  negatif  siswa
dalam pembelajaran membacakan teks berita. Peneliti  juga  menggunakan  data  dokumentasi  foto  sebagai  laporan  berupa
gambaran  nyata  aktifitas  siswa  selama  proses  pembelajaran  berlangsung.  Hal  ini akan memperkuat data lain, yakni sebagai penjelas dan pendukung data yang lain.
Semua data tersebut dijelaskan dalam bentuk deskripsi secara lengkap.
3.1.2.4 Refleksi
Pada  siklus  II  ini,  refleksi  merupakan  hasil  yang  didapat  dalam  penelitian yang dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran keterampilan membacakan
teks  berita,  keefektifan  penggunaan  model  bermain  peran  dan  media  audio rekaman  pembacaan  teks  berita,  dan  mengetahui  perubahan  perilaku  siswa  kelas
VIII-A  MTs  Negeri  1  Semarang  setelah  mengikuti  kegiatan  pembelajaran tersebut.
Refleksi  pembelajaran  siklus  II  ini  menentukan  kelanjutan  penelitian mengenai  pembelajaran  membacakan  teks  berita  menggunakan  model  bermain
54
peran  melalui  media  audio  rekaman  pembacaan  teks  berita  ini.  Ketuntasan keterampilan  membacakan  teks  berita  sesuai  aspek-aspek  penilaiannya;
peningkatan  kekondusifan,  keintesifan,  dan  kereflektifan  proses  pembelajaran; dan perubahan perilaku siswa ke arah yang lebih positif merupakan indikator dari
keberhasilan penelitian ini. Karena hal tersebut, penelitian ini berakhir pada siklus II ini.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini yakni keterampilan siswa dalam membacakan teks berita dengan  model  pembelajaran  bermain  peran  melalui  media  audio  rekaman
pembacaan teks berita pada siswa kelas VIII-A MTs Negeri 1 Semarang. Peneliti  memilih  subjek  penelitian  keterampilan  siswa  dalam  membacakan
teks  berita  menggunakan  model  bermain  peran  melalui  media  audio  rekaman pembacaan  teks  berita  karena  keterampilan  membaca  merupakan  salah  satu
bagian  dari  empat  keterampilan  berbahasa.  Oleh  karena  itu,  peneliti  memilih kompetensi membacakan teks berita sebagai bahan penelitian karena keterampilan
siswa  dalam  membacakan  teks  berita  sangatlah  penting  jika  diterapkan  dalam kehidupan  sehari-hari.  Keterampilan  membacakan  teks  berita  yang  baik
merupakan  salah  satu  penggerak  seseorang  untuk  mengembangkan  dan memperbaharui  pengetahuannya  dari  waktu  ke  waktu.  Selain  itu  model  bermain
peran  dipilih  sebagai  bentuk  motivasi  siswa  untuk  merasakan  sendiri  sebuah pengalaman  dan  pengetahuan  sebagai  seorang  pembaca  berita,  juga  sebagai
alternatif  pendorong  siswa  agar  lebih  mudah  memahami  materi  dan  lebih