7
suara, intonasi, dan penjedaan; yang merupakan salah satu kelemahan siswa dalam kompetensi membacakan teks berita ini. Selain itu kehadiran media ini juga
diharapkan membangkitkan rasa ingin tahu dan ketertarikan siswa dan memotivasi siswa untuk belajar.
Berdasarkan fenomena di atas peneliti ingin melakukan penelitian dengan fokus permasalahan rendahnya kemampuan membacakan teks berita pada siswa
kelas VIII-A MTs N 1 Semarang. Penelitian ini berupaya mengatasi permasalahan dengan menggunakan model bermain peran dan media audio rekaman pembacaan
teks berita. oleh karena itu, dalam penelitian ini dipilih judul “Peningkatan
Keterampilan Membacakan Teks Berita Menggunakan Model Bermain Peran melalui Media Audio Rekaman Pembacaan Teks Berita pada Siswa Kelas VIII-A
MTs Negeri 1 Semarang”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, terdapat dua fator yang menyebabkan ketidakberhasilan pembelajaran membacakan teks berita di kelas VIII-A MTs N 1
Semarang, yaitu faktor dari siswa itu sendiri dan faktor dari guru. Adapun faktor yang menyebabkan ketidakberhasilan siswa dalam
membacakan teks berita, meliputi : 1 siswa merasa jenuh karena pembelajaran disampaikan kurang menarik dan menyenangkan mereka, 2 siswa kurang
termotivasi dalam pemebelajaran karena kompetensi tersebut tidak masuk Ujian Nasional sehingga dianggap tidak penting, 3 siswa kurang memahami aspek-
aspek yang harus diperhatikan saat membacakan teks berita, terutama aspek
8
intonasi dan volume siswa masih sangat kurang, dan 4 siswa kurang percaya diri saat tampil di depan orang banyak dan tidak percaya pada kemampuannya sendiri.
Sedangkan faktor yang berasal dari guru antara lain, yaitu 1 guru masih menggunakan sistem pembelajaran konvensional dan hanya memberikan contoh
pemodelan membacakan teks berita sendiri, 2 guru kurang memiliki pengetahuan dan penerapan penggunaan model pembelajaran yang cocok dengan pembelajaran
yang berlangsung, dan 3 guru jarang atau bahkan tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik bagi siswa.
Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti bermaksud melakukan perbaikan untuk meningkatkan kompetensi dalam pembelajaran membaca, khususnya
keterampilan membacakan teks berita melalui penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIII-A MTs Negeri 1 Semarang dengan model bermain peran melalui
media audio rekaman pembacaan teks berita.
1.3 Batasan Masalah
Sesuai latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, muncul masalah-masalah seperti berikut, 1 proses pembelajaran membacakan teks berita
di kelas VIII-A MTs N 1 Semarang masih belum mencapai target penilaian, 2 model pembelajaran yang diaplikasikan saat pembelajaran membacakan teks
berita di kelas VIII-A MTs N 1 Semarang kurang tepat, dan 3 media yang digunakan untuk membelajarkan keterampilan membacakan teks berita di kelas
VIII A MTs N 1 Semarang belum ada.
9
Karena banyaknya masalah yang timbul maka perlu kiranya masalah yang akan diteliti harus dibatasi, pembatasan masalah dalam penelitian ditujukan agar
permasalahan tidak terlalu luas sehingga dapat lebih fokus dalam pelaksanaan dan pembahasannya.
Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi pada pengaplikasian model pembelajaran membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi
dan volume suara yang jelas yang kurang tepat dan tidak adanya media pembelajaran yang memotivasi siswa untuk belajar.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti berkeinginan untuk meneliti lebih lanjut tentang penggunaan model pembelajaran bermain peran dan media audio rekaman
pembacaan teks berita untuk meningkatkan keterampilan membacakan teks berita kelas VIII A MTs N 1 Semarang.
1.4 Rumusan Masalah