177
baru  tentang  membacakan  teks  berita.  Siswa  serius  menyimak,  berdiskusi,  dan bekerja  sama  berlatih  membacakan  teks  berita  seperti  contoh  dari  media  yang
proses membacakannya mengikuti aspek-aspek yang telah diterangkan oleh guru. Dari  jurnal  guru  pula  siswa  tercatat  lebih  baik  dalam  berdiskusi  dan  berkegiatan
kelompok. Dari  hasil  instrumen-instrumen  di  atas  disimpulkan  bahwa  perilaku  siswa
saat  berdiskusi  atau  berkegiatan  kelompok  berupa  berlatih  membacakan  teks berita  pada  pembelajaran  membacakan  teks  berita  menggunakan  model  bermain
peran  melalui  media  audio  rekaman  pembacaan  teks  berita  siklus  II  sudah mengalami peningkata daripada siklus I.
4.1.2.3.6 Keberanian  Siswa  dalam  Membacakan  Teks  Berita  di  Hadapan
Teman  Satu  Kelompoknya  Maupun  di  Depan  Kelas  Sambil Berperan sebagai Pembaca Berita
Berdasarkan  hasil observasi  siklus II keberanian  siswa dalam  membacakan teks  berita  di  hadpaan  teman  satu  kelompok  maupun  di  depan  kelas  sambil
berperan  sebagai  pembaca  berita  menunjukkan  29  siswa  yang  berani  atau  setara dengan  90,6  siswa.  Siswa  yang  maju  mewakili  kelompoknya,  maupun  yang
memang  tampil  untuk  dinilai  tidak  lagi  membacakan  tes  berita  yang  dimilikinya dengan  seenaknya.  Siswa  sudah  tahu  betul  bahwa  aspek-aspek  yang  diajarkan
guru merupakan rambu-rambu yang harus dipatuhi saat membacakan teks berita.
178
Gambar 25 Kegiatan Siswa saat Membacakan Teks Berita
Dari hasil jurnal siswa juga diketahui, media rekaman pembacaan teks berita yang  diputarkan  turut  mengambil  peran  dalam  proses  pembacaan  teks  mereka.
Pembacaan teks berita pada media yang diputarkan guru lebih jelas sehingga lebih membuat  siswa  memiliki  gambaran  yang  semakin  nyata  mengenai  pembacaan
teks  berita  yang  baik  dan  benar.  Walaupun  hanya  sekadar  suara,  namun  sudah membuat siswa termotivasi dan memiliki acuan yang baik untuk pembacaan teks
berita. Siswa  mengajukan  satu  perwakilan  dari  kelompoknya  yang  paling  baik
dalam  membacakan  teks  berita  untuk  maju  membacakan  teks  berita  dari  hasil
179
penjedaan kelompok  mereka. Selain untuk  melihat hasil  proses penjedaan  siswa, hal  ini  juga  membantu  siswa  untuk  melatih  mentalnya  untuk  menghadapi  orang
banyak sehingga ketidakpercayaan diri atau rasa grogi mereka bisa diminimalkan. Setelah  setiap  perwakilan  maju,  guru  mengajukan  pertanyaan  kepada  siswa  lain
mengenai  tanggapan  berkaitan  proses  membacakan  teks  berita  yang  baru dibacakan.  Kali  ini  guru  tidak  hanya  bertanya,  namun  juga  meminta  siswa
menirukan proses pembacaan teks berita yang siswa lakukan. Jika siswa tidak bisa menirukannya  guru  menganggap  bahwa  mereka  kurang  menyimak  dengan  baik
dan  bisa  berpengaruh  pada  proses  membacakan  teks  berita  siswa  yang berkomentar itu sendiri karena tidak tahu mana yang baik dan mana yang kurang
baik  dari  proses  pembacaan  teks  berita.  Akan  tetapi,  guru  tetap  memberikan respon  positif  dan  motivatif  terhadap  siswa  sebagai  bentuk  penghargaan  karena
telah berani mengajukan pendapat dan membuat pembelajaran lebih komunikatif. Dari hasil wawancara menunjukkan bahwa pembelajaran membacakan teks
berita  menggunakan  model  bermain  peran  melalui  media  audio  rekaman pembacaan  teks  berita  memiliki  kemudahan  dan  kesulitan  tersendiri  bagi  siswa.
Dari  6  siswa  yang  diwawancarai,  4  siswa  menjawab  kemudahan  dari pembelajaran ini adalah mereka tidak perlu menghapalkan bagian teks berita yang
mereka  akan  tampilkan.  Sementara  2  siswa  menjawab  sudah  lebih  mudah daripada  Siklus  I  karena  sudah  berlatih  dan  mendapat  masukan  dari  teman.
Karena siswa sudah cukup berlatih, maka kesulitan dan rasa grogi juga berkurang. Akan  tetapi,  kesulitan  yang  paling  masih  dialami  siswa  adalah  kesulitan  dalam
menampilkan  pembacaan  teks  berita  yang  baik  berdasarkan  aspek  aspek  yang
180
harus  dikuasai  antara  lain  kelancaran  membaca,  ketepatan  intonasi,  artikulasi, volume  suara,  penjedaan,  ekspresi  dan  sikap,  serta  penampilan.  Keenam  siswa
masih merasa terbebani dengan aspek penilaian yang ada. Dari hasil observasi, jurnal guru, wawancara, dan dokumentasi foto tersebut
disimpulkan  bahwa  keberanian  siswa  saat  membacakan  teks  berita  di  dalam kelompok maupun di depan kelas telah mengalami peningkatan keberanian dalam
membacakan teks berita dari siklus I.
4.1.2.3.7 Kepedulian  Siswa  Menyimak  Teman  yang  Maju  Tampil