231
4.2.3.3 Keaktifan Siswa Selama Proses Pembelajaran
Berdasarkan  hasil  observasi  siklus  I,  keaktifan  siswa  selama  proses pembelajaran  berlangsung  terdapat  17  siswa  atau  53,1  aktif.  Sedangkan  pada
proses pembelajaran siklus II berlangsung terdapat 25 siswa atau 78,1 aktif. Hal ini  menunjukkan  adanya  peningkatan  pada  hasil  perubahan  perilaku  sebesar  25
atau 78,1 dari siklus I. Pada  siklus  I  siswa  antusias  menanyakan  beberapa  hal  tentang  proses
membacakan  teks  berita  dan  dunia  penyiaran  atau  sebaliknya  menjawab pertanyaan  guru  yang  berkaitan  tentang  materi  pembelajaran.  Sebagian  kecil
siswa  pasif  selama  proses  pembelajaran.  Siswa  yang  pasif  ini  kebanyakan merupakan  siswa  putri  yang  malu  dan  belum  berani  menjawab  atau
mengungkapkan  pendapatnya.  Sedangkan  pada  siklus  II,  setelah  mengetahui kelemahan  bahwa  siswa  maupun  siswi  masih  ada  yang  enggan  aktif  dalam
pembelajaran  karena  malu,  maka  guru  secara  random  atau  acak  melemparkan pertanyaan  tentang  materi-materi  yang  telah  dipelajari.  Ini  dilakukan  agar  siswa
lebih aktif dan percaya diri untuk berpendapat. Siswa  yang  pada  siklus  I  kurang  memperhatikan  penjelasan  dan  instruksi
guru,  pada  siklus  II  sudah  mengikuti  pembelajaran  dengan  baik.  pada  saat  guru memberikan  penjelasan  siswa  dengan  sungguh-sungguh  memperhatikan.  Hal  ini
terlihat  dari  siswa  yang  sudah  berani  menjawab  pertanyaan-pertanyaa  yang diajukan  guru.  Atau  bahkan  siswa  tanpa  ditanyai  terlebih  dahulu  sudah
mengatakan  jawaban dari pertanyaan guru dengan  lantang. Hal  ini  membuktikan keaktifan siswa pada pembelajaran siklus II sudah meningkat daripada siklus I.
232
Selain itu, jurnal guru pada siklus I mengemukakan tentang keaktifan siswa selama  proses  pembelajaran.  Disimpulkan  bahwa  siswa  merasa  ingin  tahu
sehingga  menjadi  aktif  selama  pembelajaran  hingga  akhir  pembelajaran. Meskipun  ada  beberapa  siswa  yang  masih  kurang  aktif  atau  malah  kurang  acuh
dengan  pembelajaran  dan  malah  sibuk  main-main  sendiri,  namun  hal  itu  sudah cukup sebagai tindakan awal. Kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I
ini  yang  akan  menjadi  perhatian  pada  siklus  berikutnya.  Selain  itu,  pada  jurnal guru  siklus  II  mengemukakan  tentang  keaktifan  siswa  selama  proses
pembelajaran.  Disimpulkan  bahwa  siswa  merasa  ingin  tahu  sehingga  menjadi aktif selama pembelajaran  hingga akhir pembelajaran. Bahkan  siswa  yang  masih
kurang  aktif  sebelumnya  sudah  bisa  mendorong  dirinya  sendiri  untuk  aktif menjawab  maupun  bertanya  walaupun  mulanya  berbisik-bisik  kepada  temannya
guru  berusaha  memotivasi  agar  siswa  mampu  mengemukakan  pendapat  pada pembelajaran  yang  berlangsung.  dari  hasil  observasi  dan  jurnal  tersebut  dapat
diketahui  bahwa  keaktifan  siswa  meningkat  pada  siklus  II  dibandingkan  siklus  I pembelajaran  membacakan  teks  berita  menggunakan  model  bermain  peran
melalui media audio rekaman pembacaan teks berita. Kurniadi  2011  mengadakan  penelitian  yang  berjudul
“Peningkatan Keterampilan  Membacakan  Teks  Berita  dengan  Teknik  Meet  The  Guest  pada
Siswa  Kelas  VII  D  SMP  N  1  Rembang  Kabupaten  Rembang ”.  Pada  siklus  I,
masih  terdapat  siswa  belum  aktif.  Pada  saat  guru  menyampaikan  materi,  masih ada  siswa  yang  tidak  memperhatikan  penjelasan  guru  dan  tidak  mau  mencatat.
Ada  pula  siswa  yang  terlihat  kurang  antusias  dan  kurang  bersemangat
233
melaksanakan  pembelajaran.  Pada  saat  kegiatan  diskusi  berlangsung,  terdapat beberapa siswa dalam satu kelompok yang masih terlihat bergurau dengan teman,
mondar-mandir  di  kelas,  dan  tidak  mengikuti  diskusi  dengan  baik  bersama anggota  kelompoknya.  Pada  saat  pembentukan  kelompok,  sebagian  siswa  putra
sulit untuk dikendalikan. Keaktifan  siswa  pada  siklus  II  mengalami  perubahan.  Berdasarkan  hasil
deskripsi perilaku ekologis, catatan harian guru, sosiometri, dan dokumentasi foto. Sebagian besar siswa sudah aktif dan berani untuk bertanya atau mengungkapkan
pendapat.  Siswa  berfokus  dan  berkonsentrasi  selama  dijelaskan  guru,  serta tidak segan-segan  bertanya  ketika  mengalami  kesulitan.  Pada  saat  pembentukan
kelompok,  siswa  lebih  mudah  dikondisikan  dibandingkan  pada  siklus  I.  Siswa membentuk  kelompok  secara  cepat  dan  tertib.  Pada  saat  kegiatan  diskusi
berlangsung, siswa  melaksanakan diskusi dengan  baik. Setiap anggota kelompok terlihat aktif mengungkapkan pendapatnya. Siswa pun menjadi lebih bersemangat
dan  antusias  melaksanakan  pembelajaran  membacakan  teks  berita  dengan  teknik meet the guest.
Hasil  perubahan  perilaku  aspek  keaktifan  siswa  dilakukan  Lutfiani  2006 dengan  judul
“Peningkatan  Keterampilan  Membacakan  Teks  Berita  dengan Pendekatan  Kontekstual  melalui  Media  Audio  Visual  pada  Siswa  Kelas  VIII-D
SMP  Negeri  1  Tegal ”.  Aspek  keaktifan  siswa  selama  proses  pembelajaran
berlangsung pada siklus I mencapai 60 dan meningkat menjadi 80 pada siklus II.  Pada  siklus  I  siswa  kurang  aktif,  ditandai  dengan  perilaku  siswa  yang  masih
seenaknya  sendiri  bermain-main  di  dalam  kelas  dan  kurang  aktif  merespon
234
penjelasan  guru.  Setiap  pertanyaan  dari  guru  harus  dipancing  dengan  panggilan kepada setiap siswa dan dijawab dengan kurang memuaskan. Pada siklus II sudah
terjadi  peningkatan  dengan  siswa  lebih  menghargai  keberadaan  guru  dan  aktif menjawab  atau  bertanya  balik  mengenai  pembelajaran  membacakan  teks  berita
dengan pendekatan kontekstual melalui media audio visual.
4.2.3.4 Kedisiplinan Siswa ketika Diputarkan Media Audio Rekaman Suara