Meningkatkan ketrampilan interaksi sosial

. . . minta kesembuhan sama Tuhan itu penting sekali, menyerahkan setiap permasalahan kepada Tuhan itu menyebabkan AD lebih bisa menerima kondisinya. Lebih dewasa menyikapi permasalahan mbak. . . Banyak perubahan kearah yang positif mbak, AD itu sampai sekarang jadi rajin pelayanan di gereja, aktif nderek kegiatan-kegiatan gereja G1-W19:290613. 4.4.2.4.3 Effek Psikologis Terapi Sosial

a. Meningkatkan ketrampilan interaksi sosial

Terapi sosial adalah menyentuh aspek sosial pasien yang berkaitan dengan hubungan pasien dan lingkungannya. Terapi sosial mengajarkan pasien untuk mampu berinteraksi dengan teman-teman di GPSY maupun masyarakat sekitar. Orang dengan skizofrenia mengalami permasalahan dalam hal interaksi sosialnya, mereka cenderung menarik diri dari pergaulan sosial, kegiatan-kegiatan dalam terapi sosial mengharuskan pasien untuk mampu berinteraksi dengan lingkungannya terutama teman-temanya supaya pasien memiliki kecakapan dalam menjalin relasi dan memiliki ketertarikan terhadap hubungan sosial. Keterbukaan diri untuk membaur dengan lingkungan membuat pasien memiliki kesiapan untuk menghadapi dinamika sosial yang terjadi di GPSY maupun dilingkungan luar GPSY. Kegiatan dalam terapi sosial selalu mengarahkan pasien untuk menjalin interaksi sosial yang semakin lama kualitas interaksi tersebut akan mengalami peningkatan, sehingga pasien tidak lagi menjadi pribadi yang menarik diri atau mengasingkan diri dari lingkungan tetapi melalui pembiasaan yang continue pasien mampu menjadi sosok pribadi yang siap menghadapi dinamika sosial dengan diberikan bekal ketrampilan dalam hal membangun interaksi sosial melalui kegiatan-kegiatan yang berkaitan atau membutuhkan adanya interaksi dalam proses pelaksanannya. Hal ini diungkapkan oleh NN sebagai berikut: Jadi kita bikin satu acara itu ada aspek medisnya, rohani didalamnya dan sosialnya. Seperti ibadah diluar, jadi kami bawa mereka ibadah di luar misal di gereja lain, ibadah dan kemah rohani di Kopeng, ini kan sosial nya juga termasuk yaitu berinteraksi dengan masyarakat luar A3-W15:170613. Secara sosial jelas penderita skizofren ini dia mengalami permasalahan yang berkaitan dengan lingkungan sosialnya, hubungan dengan orang lain dan cara pandang mereka beradaptasi dengan lingkungan A3-W18:170613. Pernyataan NN dijelaskan lebih lanjut oleh AA: Terapi sosial itu pada intinya mengajarkan pasien untuk dapat berinteraksi, bekerjasama dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya, teman-teman di Siloam maupun masyarakat luar. Hal ini berkaitan dengan diri pasien dengan orang maupun hal di luar diri pasien, hubungan antara pasien dengan sekitarnya. . . bagaimana mereka mengenal lingkungan sekitar dan juga bagaimana kontrol diri mereka, selain itu ada kita bawa mereka rekreasi jalan-jalan ke pantai, ke malioboro, kesalon kita bawa mereka melakukan aktivitas baru, itu kita lihat bagaimana reaksi mereka ketika berada di kerumunan orang banyak, bagaimana kontrol diri mereka ketika berada di luar B1-W7:290513. Lalu ada terapi kegiatan-kegitan yang dikemas secara berkelompok dengan tujuan untuk melatih mereka berinteraksi, bekerja sama, berdiskusi, dan menjalankan kewajiban bersama dalam kelompok tersebut B1-W8:290513.

b. Menumbuhkan Kepercayaan Diri