Observasi Metode dan Pengumpul Data

kekambuhan pasien, keefektifan Terapi Holistik dalam menangani skizofrenia, dan tanggapan keluarga serta lingkungan masyarakat mengenai model penanganan skizofrenia dengan menggunakan Terapi Holistik.

3.4.2 Observasi

Observasi adalah pengamatan bertujuan untuk mendapat data tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat re-cheking atau pembuktian tehadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya Rahayu dan Ardani, 2004:1. Observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut Poerwandari, 2001:70. Observasi bertujuan untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dari perspektif mereka terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. Patton dalam Poerwandari, 2001:71 hasil observasi menjadi data penting dalam suatu penelitian karena alasan berikut ini: 1 Peneliti akan mendapatkan suatu pemahaman yang lebih baik mengenai konteks tentang suatu hal yang diteliti apakah ada atau terjadi; 2 Observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada penemuan daripada pembuktian, dengan berada pada situasi lingkungan nyata kecenderungan untuk dipengaruhi akan berkurang; 3 Observasi memungkinkan peneliti melihat hal-hal yang kurang disadari oleh partisipan maupun subyek penelitian; 4 Observasi memungkinkan peneliti memperoleh data tentang hal-hal yang karena suatu hal tidak bisa diungkapkan oleh subyek penelitian dalam wawancara; 5 Observasi memungkinkan peneliti bergerak lebih jauh dari persepsi selektif yang ditampilkan subyek penelitian atau pihak-pihak lain; 6 Observasi memungkinkan peneliti merefleksi dan bersifat introspektif terhadap penelitian yang dilakukannya. Paparan diatas dijadikan alasan penggunaan metode observasi dalam penelitian. Observasi digunakan sebagai alat pengumpul data yang tidak dapat dikumpulkan melalui teknik pengumpul data lainnya. Beberapa hal yang tidak dapat diungkap melalui metode lain antara lain: 1 Tata laksana, penerapan serta tahapan teknik Terapi Holistik yang meliputi tiga terapi pokok yaitu terapi medis, terapi rohani terapi sosial serta kegiatan- kegiatan yang berlangsung di GPSY; 2 Kondisi mentor dan pasien, yaitu pola interaksi antara mentor dan pasien saat berlangsungnya terapi maupun dalam kehidupan sehari-hari di GPSY; 3 Kondisi tempat dan setting penelitian meliputi lingkungan fisik baik di dalam GPSY maupun lingkungan sekitar GPSY. Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak kalah penting dalam penelitian ini, observasi digunakan secara bersamaan dengan wawancara dan dokumentasi yang tujuannya untuk memperkuat informasi yang diberikan narasumber untuk selanjutnya di cross cek dengan kenyataan yang ada dilapangan. Oleh karena itu observasi harus dipersiapkan secara matang agar diperoleh data yang relevan, akurat dan efisien Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipan, dalam observasi ini peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-sehari orang yang dijadikan sumber data penelitian. Observasi dilakukan dengan cara peneliti ikut melakukan kegiatan yang dilakukan oleh sumber data dan ikut merasakan suka dukanya. Observasi partisipan memungkinkan untuk memperoleh data secara lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak. Stainback dalam Sugiyono, 2010:65 menyatakan “In participant observation, the researcher observer what people do, listen to what they stay, and participates in their activities”. Dalam observasi partisipan peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka. Peneliti berperan sebagai partisipan aktif, yaitu peneliti akan tinggal di GPSY dan mengikuti aktivitas sehari-hari yang dilakukan di GPSY, disini peneliti akan berperan sebagai mentorterapis, dalam penelitian ini, pengamatan dilakukan secara tertutup. Artinya peneliti tidak memberitahukan kepada subjek dan juga lingkungan sosial subjek mengenai adanya pengamatan ini, agar perilaku yang tampak adalah perilaku yang apa adanya dan tidak dibuat-buat.

3.4.3 Catatan Lapangan