dilapangan. Oleh karena itu observasi harus dipersiapkan secara matang agar diperoleh data yang relevan, akurat dan efisien
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipan, dalam observasi ini peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-sehari orang
yang dijadikan sumber data penelitian. Observasi dilakukan dengan cara peneliti ikut melakukan kegiatan yang dilakukan oleh sumber data dan ikut merasakan
suka dukanya. Observasi partisipan memungkinkan untuk memperoleh data secara lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari
setiap perilaku yang tampak. Stainback dalam Sugiyono, 2010:65 menyatakan
“In participant observation, the researcher observer what people do, listen to what they stay, and
participates in their activities”. Dalam observasi partisipan peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan
berpartisipasi dalam aktivitas mereka. Peneliti berperan sebagai partisipan aktif, yaitu peneliti akan tinggal di
GPSY dan mengikuti aktivitas sehari-hari yang dilakukan di GPSY, disini peneliti akan berperan sebagai mentorterapis, dalam penelitian ini, pengamatan dilakukan
secara tertutup. Artinya peneliti tidak memberitahukan kepada subjek dan juga lingkungan sosial subjek mengenai adanya pengamatan ini, agar perilaku yang
tampak adalah perilaku yang apa adanya dan tidak dibuat-buat.
3.4.3 Catatan Lapangan
Catatan lapangan ini dimaksudkan untuk mencatat hasil observasi dan wawancara pada saat pengumpulan data dilapangan. Catatan lapangan dibuat
sesingkat mungkin kemudian setelah itu baru disempurnakan ketika peneliti sudah selesai melakukan observasi dan wawancara di lapangan. Hal ini dilakukan untuk
menghindari kelalaian terhadap data yang diperoleh dilapangan yang dikarenakan ingatan seseorang yang bersifat terbatas.
Bogdan dan Biklen dalam Moleng, 2007:209 mendefinisikan catatan lapangan sebagai suatu catatan tertulis tentang apa yang dilihat, dialami, dan
dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif. Catatan lapangan dilakukan dengan pencatatan tertulis
coretan pada saat berada dilapangan yang penulisannya sangat dipersingkat dengan menggunakan kata-kata kunci yang didasarkan atas hasil yang didapat dari
teknik lain yaitu observasi dan wawancara. Catatan lapangan dibuat secara deskriptif dan diberi tanggal, waktu, lokasi
serta informasi-informasi dasar penting lainnya. Pencatatan tidak dilakukan langsung pada saat di lapangan karena dapat mempengaruhi perilaku alamiah.
Moleong 2007:216 mengungkapkan tentang langkah-langkah penulisan cacatan lapangan sebagai berikut :
1 Pencatatan awal. Dilakukan sewaktu berada dilapangan yaitu hanya dengan
menuliskan kata-kata kunci pada buku nota, hal ini dilakukan untuk mempersingkat waktu.
2 Pembuatan catatan lapangan lengkap yang dilakukan setelah kembali dari
lapangan. Dilakukan dengan suasana yang tenang supaya tidak ada yang terlewatkan sehingga diperoleh hasil catatan lapangan yang lengkap.
3 Langkah ketiga yaitu apabila ada sewaktu kembali ke lapangan dan teringat
ada sesuatu yang belum dimasukkan maka segera hal itu dimasukkan. Berdasarkan hal tersebut, catatan lapangan merupakan teknik pengumpul
data yang tidak kalah penting dilakukan dalam penelitian ini.
3.4.4 Dokumentasi