Membangun Kebermaknaan Hidup Skizofrenia

Pernyataan AT diperkuat oleh MR, bahwa kegiatan pengenalan lingkungan tersebut memberikan pengaruh yang positif. Keterlibatan pasien GPSY dalam kegiatan kemasyarakatan membuat masyarakat menjadi terbiasa dengan kehadiran “skizofrenia” dan tidak lagi selalu berpandangan negatif terhadap “skizofrenia”. Sakngertiku warga yo wis ngerti kok mbak, yo neg metu-metu kui kan malah apik iso kenal warga dadi ben do ngerti wong edan kie ora kabeh medeni, la sok ono sing melu kenduri barang opo syukuran kan kono perwakilan diundang ngko petugas e ngajak pasien H1-W11:300513. Sepengetahuan saya warga sudah tahu kok mbak, ya kalau keluar- keluar seperti itu kan malah bagus jadi warga tahu kalau orang gila tidak semuannya menakutkan, la terkadang ada yang ikut kenduri atau syukuran kan dari sana perwakilan diundang nanti ada pasien yang ikut H1-W11:300513. 4.4.2.4.4 Effek Psikologis Home Care

a. Membangun Kebermaknaan Hidup Skizofrenia

Home care merupakan pola interaksi kekeluargaan yang dikembangkan di GPSY antara pasein dengan mentor dan mentor dengan mentor. Home care merupakan salah satu bagian dari Terapi Holistik, tujuannya adalah membuat pasien merasa diterima di GPSY seperti berada di sebuah keluarga besar yang saling menyayangi dan peduli di antara semua penghuninya. Keterikatan emosional diantara mentor denga pasien maupun pasien dengan pasien merupakan hal penting yang ditekankan pada pola interaksi Home Care. Home care membuat pasien merasa diterima dan masih dipedulikan sehingga pasien merasa bukan sebagai orang yang terbuang, dijauhi atau disisihkan oleh orang laien karena penyakitnya. Home Care mengajarkan dan memberikan pemahaman kepada pasien bahwa skizofrenia bukanlah penyakit memalukan dan menular yang harus dihindari, skizofrenia hanya perlu diobati supaya tidak kambuh sama seperti penyakit-penyakit kronis lainya sehingga pasien tidak merasa malu dengan kondisinya. Pemahaman ini terus dipupuk dan dibangun di dalam Home Care supaya pasien tidak merasa terkucilkan ataupun tersingkarkan dari lingkungan karena penyakitnya tersebut sehingga pasien memiliki penerimaan diri yang menyebabkan terbentuknya kebermaknaan hidup bahwa ternyata masih banyak yang menyayangi dan mempedulikannya di dalam GPSY: Kami kasih pemahaman bahwa skizofrenia itu bukan penyakit yang memalukan, skizofrenia itu sama kerennya dengan penyakit jantung, sama dengan penyakit kangker otak, penyakit paru-paru itu semua sama kerennya. Skizofren itu tidak berteman sama HIV Aids yang harus dihindari karena menular, nggak kita nggak sama dengan HIV kita sama dengan kangker otak kok, kita nggak memalukan, kita nggak dijauhin kok, kita hanya perlu dirawat supaya sembuh. Jadi mereka tidak malu kalau mereka Skizofren, mereka bisa menerima penyakit mereka, karena skizofren ini seringkali dideskriminasikan oleh masyarakat, kita harus hapus pandangan tentang itu yang sudah tertanam dalam otak , hati dan pikiran mereka kak. Kenapa mesti malu, semua orang punya kelemahan kok dan saya juga sedang berusaha untuk sembuh A2- W16:080613. Hubungan kekeluargaan di dalam panti secara langsung memberikan pengaruh positif terhadap pemulihan pasien. Keterikatan emosional yang terbangun membuat terjalinya rasa saling memiliki dan saling menguatkan satu sama lain, sehingga memberikan motivasi tersendiri dalam diri pasien bahwa mereka memiliki teman-teman yang akan selalu membantu mereka dan pasien tidak merasa sendiri dalam menghadapi penyakitnya tersebut. Home care menghapuskan jarak antara mentor dan pasien sehingga mentor memiliki dedekatan dengan pasien dalam segala hal, ini lah yang membuat mentor dengan mudah dapat mengendalikan pasien. Penerimaan dan perlakuan yang ditunjukan mentor kepada pasien juga diajarkan kepada sesama pasien bahwa semua orang yang berada di GPSY harus saling menyayangi dan memiliki rasa memiliki diantara sesamanya seperti keluarga sendiri sehingga mereka tidak merasakan sepeti bahwa mereka sedang dirawat di sebuah panti rehabilitasi mental . Hal ini membuat pasien merasakan adanya kebermaknaan hidup, penerimaan yang baik dan kasih sayang yang diperoleh di GPSY menjadikan pasien pribadi yang berharga karena meskipun menderita skizofrenia tetapi masih banyak orang yang mempedulikannya. Pernyataan mengenai manfaat home care diungkapkan oleh NN sebagai berikut: home care rumah yang peduli jadi mereka merasa diterima, disayang sehingga mereka mempunyai keyakinan bahwa hidupnya bermakna, seperti dirumah kita perlakukan mereka seperti keluarga. . . ada kepedulian antara satu dengan yang lain, bukan hanya mentor dengan pasien tetapi pasien dengan mentor. Semua pasien diperlakukan seperti keluarga sendiri jadi mereka merasa berarti tidak merasa terbuang A1-W26:080513. ya mereka baik karena diperlakukan dengan baik kak, seperti apa mereka itu kan tergantung dari seperti apa kita bersikap memerlakukan mereka A1-W27:080513. Seperti kemaren itu siang-siang saya dengan kak ance mengantar Priskila pasien beli es crem di toko dekat rumah sakit itu loh kak, padahal waktu itu siang panas-panas kami jalan kaki padahal jaraknya kan lumayan jauh itu to kak. Disana kami suruh dia makan es crem, belanja jajan yang dia mau kemudian kami pulang. Ya hanya begitu saja tetapi itu sudah luar biasa membuat mereka senang. Hahahaha A1-W20:080513. Lebih lanjut, AA mengungkapkan bahwa kedekatan emosional yang terbangun dari pola interaksi home care memberikan kenyamanan tersendiri dalam diri pasien, kenyamanan tersebut disebabkan karena pasien merasa dihargai dan sikap saling memotivasi diatara sesama pasien. Secara tidak langsung kedekatan emosional ini merubah cara berfikir pasien sehingga membuat pasien bisa mengontrol diri untuk tidak “error”: Ya mereka menjadi berharga, bahwa saya ini buka orang terbuang masih ada orang yang sayang sama saya. Jadi di Siloam itu seperti rumah mereka, mereka menemukan kenyamanan, merasa dihargai, menjadi memiliki motivasi sembuh yang tinggi, terdapat perubahan cara berfikir sehingga mereka bisa mengontrol diri dan emosi untuk tidak marah-marah ketika eror B1-W13:290513. Pemaparan mengenai kondisi GPSY juga diungkapkan oleh KM, bahwa dia merasakan kenyaman berada di GPSY yang dikarenakan adanya hubungan yang saling menguatkan dan mendukung di antara pasien dan mentor seperti sebuah keluarga sehingga KM merasa bahwa dia mendapatkan semangat hidup baru dan tidak merasakan seperti sedang dirawat di sebuah panti rehabilitasi mental: . . jangan malu sakit kaya gini, kamu itu ga memalukan kok, harus taat minum obat biar sembuh soalnya banyak sayang sama saya, nanti kalau saya kambuh mereka semua jadi khawatir apalagi ibu saya, nanti saya ga bisa bantuin lagi. . . D1-W20:070513. mentornya baik mba, perhatian, suka nyapa, ngasih jajan, sayang mbak D1-W31:070513. nyaman, saling menguatkan mba kalau disini, saling mendukung buat sembuh D1-W37:070513.Semua kegiatan terapi yang dilakukan disini itu menambah semangat hidup, merasa seperti keluarga sendiri, saling menyayangi D1- W36:070513.Betah mba, kaya rumah sendiri, semua sodara jadi kaya lagi nggak di panti penyembuhan sakit jiwa D2- W20:190613. Hal serupa juga diungkapkan oleh AD, mantan pasien GPSY ini menyatakan bahwa meskipun dia sudah tidak dirawat di GPSY namun baginya GPSY tetap menjadi seperti rumah keduanya. Kedekatan emosional antara AD dan mentor juga teman-temanya semasa dirawat di GPSY membuat AD seringkali merindukan saat-saat berada di GPSY. AD mengungkapkan bahwa kedekatan dengan mentor menjadi salah satu alasan yang menjadikan GPSY tempat yang nyaman baginya, walaupun AD adalah sosok pribadi yang tertutup tetapi dia mengaku bahwa apabila sedang bersama dengan mentor dia merasa mampu menceritakan berbagai hal termasuk hal yang dianggap sebagai suatu rahasia sekalipun. Suasana Home Care yang diterapkan di GPSY membuat pasien merasakan tidak seperti berada di panti perawatan jiwa, hubungan kekeluargaan yang terjalin antara mentor dan pasien maupun pasien dengan pasien menjadikan GPSY seperti sebuah rumah dimana semua orang bisa mendapatkan kasih sayang dan kepedulian dari banyak orang: Siloam bagiku itu rumah kedua mba, dapet teman-teman yang luar biasa, kakak-kakak mentor yang selalu menguatkan aku punya keluarga yang baik. Masih rindu suasana si Siloam, trus kadang kangen pas di Siloam pas lagi terapi kumpul sama temen-temen ngono mba, kangen gitaran pas sore-sore sama kakak mentor, kangen pas beribadah F1-W20:160413. Jujur ya mbak saya itu dulu lebih nyaman disini, apalagi kalau cerita-cerita sama kak ngisty saya bisa cerita apa aja F1-W16:160413. ya panjang lebar dan tinggi…hahahah. Segala sesuatu saya ceritakan mbak, rahasia pokonya.hahaha F1-W17:160413.Ya kapan aja saya pengen, sekarang aja kalau saya kangen ya kesini F1-W20:160413. Saya malah seneng disini udah kaya rumah sendiri, soalnya banyak temennya trus mentor nya juga sayang. Enak pokonya mbak F1- W20:160413. kalau dirumah sakit kan kaya orang sakit kalau disini malah orang sakit kaya orang sehat. Hahahahha F1- W20:160413.

b. Terjalinya hubungan kepercayaan sebagai cara penanganan skizofrenia