Wawancara Penelitian di Lapangan

sehingga peneliti banyak kehilangan kesempatan dalam meliputi proses terapi di GPSY; 2 Proses penggalian data penelitian yang berhubungan dengan keluarga mengalami banyak kendala. Hal ini berkaitan dengan kode etik kelembagaan GPSY sehingga peneliti tidak bisa dengan mudah masuk ke keluarga untuk melakukan pengambilan data mengenai kegiatan terapi-terapi yang melibatkan keluarga pasien. Privasi pasien dan keluarga selama di rawat di GPSY merupakan suatu hal yang harus dihormati sebab tidak semua keluarga berkenan apabila salah satu anggota keluarganya maupaun keluarga itu sendiri dijadikan dilibatkan dalam suatu penelitian. Mengatasi hal tersebut peneliti meminta bantuan kepada pihak GPSY untuk memilih keluarga pasien yang sekiranya terbuka dan bersedia untuk dilibatkan dalam penelitian ini dengan terlebih dahulu diberi pejelasan oleh pihak GPSY. Pengambilan data yang dilakukan peneliti selama proses penelitian menggunakan Teknik wawancara, observasi catatan lapangan, tes psikologi DAP, BAUM, dan HTP, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan bersifat saling melengkapi, artinya masing-masing teknik memiliki kelemahan yang dapat diatasi dengan Teknik yang lainnya. Berikut penjelasan tentang kegitan-kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing teknik pengumpulan data.

4.2.3.1 Wawancara

Hadi dalam Rahayu dan Ardani, 2004: 63 menyatakan bahwa wawancara adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan kepada tujuan penyelidikan. Kegiatan wawancara meliputi 1 Pembuatan interview guide; 2 Tanya jawab dan perekaman; 3 Penulisan transkip wawancara verbatim dan analisis hasil wawancara. Wawancara dilakukan untuk menggali informasi dari narasumber penelitian melalui proses tanya jawab, wawancara yang dilakukan adalah wawancara bebas terpimpin, yaitu wawancara mengacu kepada interview guide yang telah dibuat tetapi bersifat fleksibel artinya pertanyaan dapat berubah sesuai situasi dan kondisi tetapi tidak menyimpang jauh dari pedoman yang telah dibuat. Proses wawancara dapat dilakukan dimana saja, selama situasi dan tempat berlangsungnya wawancara mendukung artinya tempat dilakukan wawancara tidak mengganggu konsentrasi dan memberikan intervensi apapun kepada responden dalam menjawab pertanyaan yang diberikan sehingga informasi yang diberikan selama wawancara adalah informasi yang sebenar-benarnya. Selama proses wawancara digunakan alat perekam berupa handphone Samsung Galaxy Young, tujuan digunakannya alat perekam adalah untuk menghindari faktor kelupaan yang timbul pada saat pencatatan transkip wawancara sehingga transkip wawancara yang dicatat bisa sama persis atau sesuai dengan hasil yang diperoleh pada saat wawancara dilapangan. Wawancara dilakukan kepada delapan responden yang terdiri dari satu narasumber utama dan tujuh narasumber sekunder sebagai berikut ; 1. Narasumber utama bernama Ngisty Nalle NN, pemilihan narasumber utama ini didasarkan pada pertimbangan bahwa NN dianggap sebagai orang yang mengetahui tentang Terapi Holistik yang diterapkan di GPSY dan penanganan skizofrenia dengan menggunakan Terapi Holistik. Wawancara secara sistematik kepada NN dilakukan sebanyak tiga kali yaitu wawancara pertama pada tanggal 8 Mei 2013 pukul 14.17 s.d 16. 05 WIB, setelah melakukan wawancara pertama ternyata hasil yang diperoleh belum cukup menggali secara mendalam informasi yang dibutuhkan, oleh karena dilakukan wawancara kedua pada tanggal 8 Juni 2013 pukul 17.10 s.d 18.15 WIB dan wawancara ketiga pada tanggal 17 Juni pukul 10.30 s.d 12. 18 WIB untuk melengkapi kekurangan pada wawancara pertama. Selain wawancara secara sistematik yang dilakukan kepada NN, peneliti juga seringkali melakukan wawancara secara tidak sistematik kepada NN pada waktu-waktu senggang yang hari dan jamnya tidak terjadual. 2. Narasumber sekunder adalah responden-responden yang dapat memberikan croscek terhadap informasi yang diberikan oleh narasumber utama. Pemilihan responden sekunder ini didasarkan kepada pertimbangan bahwa responden adalah orang-orang yang mengetahui tentang Terapi Holistik dan orang-orang yang pernah menjalani Terapi Holistik serta merasakan manfaat dari Terapi Holistik. Responden-responden yang dijadikan narasumber sekunder yaitu : a. Alfred Abanat AA. Alfred Abanat AA merupakan mentor pasien laki-laki dan mentor bidang kerohanian di GPSY. Informasi yang diperoleh dari AA digunakan untuk menunjang, melengkapi dan mengcrosscek data-data yang diungkapkann oleh NN. Wawancara terhadap AA dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada 29 Mei 2013 pukul 11.20 WIB s.d 13.00 WIB dan pada 8 Juni 2013 pukul 14.10 WIB s.d 13.00 WIB. b. Sariman SR Sariman SR atau yang dipanggil dengan sebutan Eyang Sariman adalah mentor bidang medis di GPSY. Beliau yang setiap melakukan pemeriksaan rutin terhadap pasien dan juga memimpin semua kegiatan dalam ranah terapi medis di GPSY. Informasi yang digali dari SR adalah mengenai terapi medis yang merupakan bagian dari Terapi Holistik di GPSY. Wawancara terhadap SR dilakukan satu kali yaitu pada tanggal 27 Juni 2013 pukul 11.50 s.d 12.15 WIB. c. Dirahasiakan KM KM adalah pasien di GPSY. KM merupakan pasien yang sedang menjalani perawatan di GPSY dengan menggunakan Terapi Holistik. KM dianggap bisa memberikan informasi mengenai Terapi Holistik dan manfaat yang dirasakan setelah menjalani perawatan dengan menggunakan Terapi Holistik, sehingga dapat diperoleh informasi mengenai unit analisis mengenai Terapi Holistik dalam menangani Skizofrenia yang terlihat dari tabel perkembangan KM dari awal perawatan hingga sekarang. KM dianggap sudah kooperatif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan peneliti. Wawancara terhadap KM dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada tanggal 7 Mei 2013 pukul 09.20 s.d 10.25 WIB dan tanggal 19 Juni 2013 pukul 10.45 s.d 11.35 WIB. d. Djumiyati DY Djumiyati DY merupakan ibu dari KM. KM dipilih menjadi salah satu responden penelitian sebab dari DY diperoleh informasi mengenai keefektifan dari Terapi Holistik di GPSY yang dirasakan keluarga, perlakuan yang diberikan GPSY kepada keluarga yang merupakan bagian dari penanganan skizofrenia yang dilakukan GPSY dan perubahan pada kondisi pasien yang dirasakan keluarga saat pasien menjalani perawatan di GPSY dengan menggunakan Terapi Holistik. Wawancara pada DY dilakukan sebanyak satu kali yaitu pada tanggal 30 Juni 2013 pukul 16.25 s.d 17.10 WIB di rumah DY yang beralamatkan di JetisHarjo, Yogyakarta. e. Dirahasiakan AD AD adalah mantan pasien GPSY. AD merupakan pasien yang pernah dirawat di GPSY dengan menggunakan Terapi Holistik dan saat ini AD sudah kembali menjalani kehidupannya pasca perawatan, sehingga dapat diperoleh informasi mengenai manfaat Terapi Tolistik yang dirasakan pasien pasca menjalani perawatan di GPSY. Wawancara terhadap AD dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada tanggal 16 April 2013 pukul 13.00 s.d 14.00 WIB bertempat di GPSY dan tanggal 29 Juni 2013 pukul 11.15 s.d 12.00 WIB bertempat di rumah AD daerah Karangmojo, Wonosari, Gunung Kidul. f. Sumiyati SY Sumiyati SY merupakan keluarga mantan pasien GPSY, yaitu ibu dari AD. Informasi yang digali dari SY meliputi kondisi AD setelah kembali ke rumah pasca menjalani perawatan di GPSY dan perlakuakan yang diberikan pihak GPSY kepada keluarga untuk meminimalkan terjadinya kekambuhan kepada pasien pasca selesai menjalani perawatan di GPSY yang merupakan bagian dari penanganan skizofrenia yang dilakukan di GPSY. g. Martini MR Martini MR merupakan salah satu masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar GPSY sekaligus pemilik warung yang sering dikunjungi oleh pasien GPSY. Wawancara yang dilakukan kepada MR bertujuan untuk menggali informasi mengenai tanggapan masyarakat mengenai keberadaan GPSY lebih khususnya terhadap penanganan skizofrenia yang dilakukan GPSY dengan mengenalkan pasien dengan masyarakat luar yang merupakan bagian dari terapi sosial. Wawancara terhadap MR dilakukan sebanyak satu kali pada tanggal 30 Mei 2013 pada pukul 11.40 s.d 12.00 WIB. h. Atik AT Atik AT merupakan salah satu warga yang tinggal di lingkungan sekitar GPSY. Informasi yang digali dari MR adalah mengenai tanggapan warga sekitar masyarakat terkait model penanganan skizofrenia yang dilakukan oleh GPSY yaitu dengan cara mengenalkan pasien pada lingkungan luar GPSY untuk dapat berbaur secara langsung dengan masyarakat sekitar. Wawancara terhadap AT dilakukan sebanyak satu kali yaitu pada tanggal 9 Mei 2013 pukul 10.10 s.d 10.25 WIB.

4.2.3.2 Observasi