6 3 bulan masa bimbingan lanjutan: Pasien yang yang telah selesai mengikuti program
terapi di GPSY memperoleh bimbingan lanjut selama 3 bulan. Bagi yang berdomisili di Yogyakarta dan sekitarnya akan memperoleh visit kunjungan dari petugas GPSY
serta surat pembinaan. Bagi pasien yang berdomisili diluar Yogyakarta bimbingan lanjut dilakukan via surattelp.
2.2 Kajian Pustaka
Berdasarkan tinjauan teoritik dan kepustakaan yang penulis lakukan dengan membaca beberapa literatur, media, dan jurnal ilmiah. Belum ada penelitian sebelumnya
mengenai variabel dalam penelitian ini. Namun, banyak penelitian sebelumnya yang relevan dengan kajian dalam penelitian ini dan menjadi referensi dalam penelitian ini
yaitu; Penelitian Ayu 2012:70 mengenai hubungan antara resilisensi dengan
religiusitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya hubungan positif yang sangat signifikan antara religiusitas dan resiliensi, religiusitas menciptakan self suggestion dan
kemudian meningkatkan resiliensi karena dengan adanya pemahaman mengenai religiusitas sebagai landasan utma bagi individu dalam menemukan ketenangan diri dan
batin dalam situasi sulit, yang dimana ketenangan diri dan batin ini dapat memunculkan suatu ketahanan diri resiliensi ditengah keadaan yang sulit.
Lebih lanjut, resiliensi mampu memulihkan skizofrenia, sesuai yang diungkapkan oleh Pertiwi 2011:7 yang menyatakan bahwa resiliensi berperan penting dalam
mempertahankan diri supaya tidak terjadi relaps dan mempertahankan kepulihannya selama menjalani rehabilitasi maupun pasca rehabilitasi sekaligus menjadikan penderita
mampu memiliki pandangan positif terhadap kehidupan dan diri mereka sendiri sehingga individu mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan berbagai stressor yang
ada.
Penelitian Wakhid dkk 2013:46 mengenai penerapan terapi latihan ketrampilan sosial pada klien isolasi sosial. Hasil penelitian menunjukan bahwa latihan ketrampilan
sosial dapat meningkatkatkan kemampuan sosialisasi pada klien isolasi sosial dan harga diri rendah, terapi latihan ketrampilan sosial akan melatih klien dalam meningkatkan
hubungan dengan orang lain dengan cara memberikan pengetahuan serta kemampuan bagaimana menjalani hubungan dengan orang lain yang akan meningkatkan kemampuan
untuk mencapai harga diri yang positif. Hal ini diakibatkan karena sebelum diberikan terapi, klien merasa malu, minder dan tidak percaya diri untuk membina hubungan sosial
dengan lingkunganya sedangkan setelah diberikan terapi, didapatkan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan sosial klien.
Penelitian Nurdiana dkk 2007:9 tentang hubungan antara dukungan keluarga dan frekuensi terjadinya relaps pada klien. Hasil penelitian menyatakan bahwa ada
hubungan arah baik antara peran serta keluarga terhadap tingkat kekambuhan klien skizofrenia, arah baik berarti bila peran serta keluarga tentang skizofrenia tinggi maka
akan diikuti semakin rendah tingkat kekambuhan terhadap klien skizofrenia. Lebih lanjut, pentingnya peran dukungan keluarga dalam memulihkan kondisi
pasien skizofrenia pasca perawatan diperkuat melalui penelitian Ambari 2010:22 yaitu mengenai hubungan antara dukungan keluarga dengan keberfungsian sosial pada pasien
skizofrenia pasca perawatan di rumah sakit. Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan keberfungsian sosial pada pasien skizofrenia
pasca perawatan di Rumah Sakit Jiwa, semakin tinggi dukungan keluarga, maka semakin tinggi pula keberfungsian sosial pasien dan sebaliknya semakin rendah dukungan
keluarga, semakin rendah pula keberfungsian sosial pasien skizofrenia pasca perawatan di Rumah Sakit.
2.3 Dinamika Psikologis