Wawancara Metode dan Pengumpul Data

Masing-masing teknik memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Sehingga penggunaan beberapa macam teknik ini saling melengkapi dan mengurangi kelemahan yang ditimbulkan. Berikut adalah penjelasan mengenai teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yakni wawancara, observasi, catatan lapangan dan dokumentasi:

3.4.1 Wawancara

Hadi dalam Rahayu dan Ardani, 2004:63 menyatakan bahwa wawancara adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik, dan berlandaskan kepada tujuan penyelidikan. Menurut Lincoln dan Buba dalam Moleong, 2007:186 tujuan dari wawancara itu sendiri adalah untuk mengkontruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain. Wawancara dilakukan oleh dua pihak, yakni interviewer dan interviewee. Interviewer adalah orang yang mengajukan pertanyaan. Interviewee adalah orang yang menjawab pertanyaan yang diajukan. Wawancara dijadikan sebagai alat pengumpul data yang utama dalam penelitian ini menggunakan wawancara bebas terpimpinsemi-structured interviews. Menurut Rahayu dan Ardiani 2004:79 dalam wawancara bebas terpimpin, pewawancara menggunakan interview guidepedoman wawancara yang dibuat berupa daftar pertanyaan, tetapi tidak berupa kalimat-kalimat yang permanen mengikat. Interview guide yang dibuat diperlukan supaya jalan tanya jawab diharapkan tidak menyimpang dari garis-garis yang telah ditentukan dalam persiapan-persiapan yang seksama, namun catatan-catatan pokokinterview guide pedoman wawancara yang dibuat bersifat fleksible artinya masih memungkinkan variasi-variasi pengajuan pertanyaan yang disesuaikan dengan selera situasi yang ada. Wawancara juga dilakukan secara mendalam dengan cara melakukan wawancara secara berkala dan terus-menerus continues dalam kurun waktu yang relatif lama. Melalui cara tersebut akan diperoleh data yang lebih lengkap dan mendalam.Wawancara dilakukan kepada subyek penelitian dan narasumber penelitian. Wawancara dilakukan secara berkala dan berkelanjutan continues. Wawancara dilakukan terlebih dahulu kepada narasumber utama sebagai penghasil informasi utama mengenai Terapi Holistik. Wawancara selanjutnya dilakukan kepada narasumber sekunder yang berfungsi sebagai crosscheck serta menguatkan informasi yang diperoleh. Wawancara merupakan teknik pengumpul data yang berperan besar dalam penelitian ini yaitu sebagai metode pengumpulan data utama untuk mendapatkan informasi atau jawaban yang valid sesuai dengan fokus penelitian, oleh karena itu wawancara harus dilakukan tatap muka secara langsung face to face dengan narasumber penelitian. Pengumpulan data dengan menggunakan teknik wawancara dilakukan untuk menggali data-data dan informasi yang berkaitan dengan unit analisis yaitu mengenai Terapi Holistik dalam menangani skizofrenia, meliputi kondisi pasien sebelum dilakukan Terapi Holistik, prosedur pelaksanaan Terapi Holistik dalam menangani skizofrenia, kondisi pasien setelah dilakukan Terapi Holistik, prediksi kekambuhan pasien, keefektifan Terapi Holistik dalam menangani skizofrenia, dan tanggapan keluarga serta lingkungan masyarakat mengenai model penanganan skizofrenia dengan menggunakan Terapi Holistik.

3.4.2 Observasi