pasien, dengan demikian frekuensi perilaku maladaptive atau menyimpang dapat diturunkan.
4.5.5 Home Visit dan Konseling Keluarga
4.5.5.1 Perubahan Sikap Keluarga
Keluarga memiliki peran yang sangat besar terhadap keberhasilan perawatan skizofrenia pasca perawatan. Keluarga merupakan unit paling dekat
dengan klien, dan merupakan “perawat utama” bagi klien. Keluarga berperan dalam menentukan sikap dan penanganan yang diperlukan klien di rumah.
Keberhasilan perawat di rumah sakit dengan sia-sia jika tidak diteruskan di rumah yang kemudian mengakibatkan klien harus dirawat kembali kambuh oleh karena
itu berkewajiban menjaga kondisi pasien dan mencegah terjadinya kekambuhan kembali relaps.
Hasil penelitian yang dilakukan Amelia dan Azwar 2013:60 mengenai relaps pada pasien skizofrenia menunjukkan bahwa penyebab subyek
mengalami relaps disebabkan faktor keluarga, faktor tersebut paling dominan sehingga subyek menjadi relaps pasca di rawat di rumah sakit jiwa. Dari hasil
penelitian menunjukkan bahwa hubungan dan perlakuan keluarga memberikan pengaruh besar terjadinya relaps pada subyek penelitian pasien skizofrenia.
Pentingnya peran keluarga dalam menangani dan merawat pasien skizofrenia diperkuat oleh penelitian Nurdiana dkk 2007:9 mengenai korelasi
peran serta keluarga terhadap tingkat kekambuhan klien skizofrenia. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara peran serta
keluarga terhadap kekambuhan pasien skizofrenia yaitu bahwa ada hubungan arah baik antara peran serta keluarga terhadap tingkat kekambuhan klien
skizofrenia, arah baik berarti bila peran serta keluarga tentang skizofrenia tinggi
maka akan diikuti semakin rendah tingkat kekambuhan terhadap klien skizofrenia. Sebaliknya bila peran serta keluarga rendah maka semakin tinggi tingkat
kekambuhan terhadap klien skizofrenia. Lebih lanjut, Nurdiana dkk 2007:9 menjelaskan bahwa tingkat kekambuhan yang tinggi disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan keluarga tentang penyakit skizofrenia sehingga peran serta keluarga rendah, hal ini menunjukan peran serta keluarga berkaitan dengan pengetahuan
tentang skizofrenia yang diperoleh keluarga. Terapi Holistik melalui Home Visit dan Konseling Keluarga memberikan
informasi kepada keluarga mengenai skizofrenia sehingga keluarga mampu memiliki pemahaman yang baik tentang skizofrenia terkait peran keluarga dan
cara penanganan skizofrenia pasca perawatan. GPSY menjadi sumber informasi bagi keluarga ketika keluarga membutuhkan informasi mengenai skizofrenia atau
ketika keluarga mengalami kendala dalam menangani pasien di rumah sehingga keluarga mengetahui bagaimana keluarga harus bersikap dan bagaimana peran
keluarga dalam menangani skizofrenia. Pengetahuan dan pemahaman yang diperoleh keluarga melalui proses konseling keluarga membuat keluarga
mengetahui tanggung jawabnya dalam membantu memulihkan skizofrenia dan mencegah terjadinya kekambuhan kembali, sehingga terjadi perubahan perilaku
pada pola-pola interaksi dalam keluarga terutama terhadap pola-pola perilaku maladaptive yang berpotensi menjadi pencetus kekambuhan pasien dan terjadinya
perubahan pola pikir dalam hal memandan g serta memahami “skizofrenia”.
Temuan mengenai manfaat terapi keluarga dalam memberikan informasi dan pemahaman terhadap keluarga terkait peran dan sikap keluarga dalam
menangani skizofrenia sesuai dengan penelitian Wiyati dkk 2010 mengenai pengaruh psikoedukasi keluarga terhadap kemampuan keluarga dalam merawat
klien isolasi sosial. Hasil penelitian Wiyati dkk 2010:92 menyatakan bahwa ada peningkatan kemampuan kognitif dan psikomotor keluarga secara bermakna
sesudah pemberian terapi psikoedukasi keluarga. Hal ini menunjukan bahwa terapi Psikoedukasi keluarga dapat meningkatkan kemampuan kognitif karena
dalam terapi mengandung unsur untuk meningkatkan pengetahuan keluarga tentang penyakit, mengajarkan Teknik yang dapat membantu keluarga untuk
mengetahui gejala –gejala penyimpangan perilaku, serta peningkatan dukungan
bagi anggota keluarga itu sendiri.
4.5.5.2 Persiapan dan Perencanaan Masa Depan Pasien