Moleong 2005:288 mengungkapkan langkah setelah diperoleh satuan adalah dengan pembuatan koding. Pembuatan koding adalah pemberian kode pada
setiap “satuan” yang dimaksudkan untuk mempermudah penelusuran sumber data
pada masing-masing satuan. Pembuatan koding akan terlihat melalui indeks dan format pencatatan lapangan, baik pada transkip hasil wawancara maupun transkip
hasil observasi. Koding itu akan terlihat dari pemberian kode pada setiap transkip. Kode
tersebut berupa penulisan identitas narasumber, nomor halaman, tanggal pelaksanan, dan pemberian kode pada judul pembicaraan tertentu.
3.5.2 Kategorisasi
Moleong 2005:288 menyatakan bahwa kategorisasi adalah sebuah upaya yang dilakukan dengan cara melakukan pemilah-milahan pada setiap satuan yang
memiliki kaitan dengan tema dan kemudian dibuat menjadi kelompok-kelompok yang memiliki kesamaan. Setiap kelompok didasarkan pada kategori tertentu
kemudian kategori tersebut diberi nama, nama pada setiap kategori ini disebut label. Kategorisasi terlihat melalui kartu indeks. Proses kategorisasi adalah
mengelompokkan satuan-satuan yang memiliki kesamaan dan kaitan dengan tema tertentu menjadi satu. Setelah semua dikelompokan, masing-masing kelompok
diberi label tema pada satuan tersebut. Kategorisasi dilakukan terus hingga semua satuan masuk dalam masing-masing tema atau label yang tercantum di kartu
indeks.
3.5.3 Sintesisasi
Sintesisasi adalah proses mengkaitkan antara suatu kategori dengan kategori lainya. Kaitan satu kategori dengan kategori lainnya diberi nama atau
label lagi. Sintesisasi dilakukan setelah reduksi dan kategori data telah terlebih dahulu diselesaikan. Proses sintesisasi dilakukan dengan melakukan perbandingan
antar kategori, seperti yang telah tercantum pada daftar kategori dan satuan masing-masing di dalam kartu indeks. Perbandingan tersebut digunakan untuk
menyusun hipotesis atau teori yang berkaitan. Teori dapat dikembangkan berdasarkan integrasi antara masing-masing kategori dan satuannya. Lebih lanjut,
berdasarkan isi dan integrasi dari setiap kategori dapat dibuat uraian, uraian ini yang akan menjadi tema pokok teori yang dituliskan.
3.6 KEABSAHAN DATA
Keabsahan data merupakan derajat kepercayaan data dimana setiap keadaan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1 Mendemonstrasikan nilai yang benar;
2 Menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan; dan
3 Memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari
prosedur dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya. Moleong 2007:324 mengungkapkan bahwa untuk menetapkan keabsahan
trustworthiness data diperlukan adanya teknik pemeriksaan yang didasarkan pada sejumlah kriteria tertentu. Kriteria tersebut meliputi derajat kepercayaan
credibility, keteralihan transferability, ketergantungan dependability, dan kepastian confirmability. Masing-masing kriteria tersebut menggunakan teknik
pemeriksaan sendiri-sendiri.