Keluarga memperoleh pengetahuan dan informasi mengenai skizofrenia

kondisi, sampai pasien stabil. Ruang isolasi itu kondisinya seperti kamar biasa, ada tempat tidurnya cuma pasien dikunci sehingga tidak bisa keluar-keluar, tidak bisa bermain-main, dan kondisi pasien selama di ruang isolasi itu dipantau bagian medis Siloam, yaitu eyang Sariman dan juga mentor pendamping pasien A1- W11:080513. Pengendalian dan pengotrolan perilaku pasien juga dilakukan dengan melibatkan seluruh pasien GPSY yang bertujuan untuk saling mengingatkan dan memantau temanya apabila temannya pasien melakukan perilaku “error” yaitu dengan menunjukan gejala-gejala khas skizofrenia seperti mengamuk, tertawa sendiri, dan gerakan- gerakan motorik “aneh” . Mentor menuliskan perilaku “error” pasien tersebut dalam selembar kertas dan pasien yang berperilaku “error” tersebut diminta untuk berjanji tidak akan mengulanginya lagi, kemudian seluruh pasien GPSY diminta untuk menandatangani kertas tersebut. Seluruh pasien menjadi saksi terhadap janji yang dibuat pasien tersebut dan sekaligus bertanggung jawab untuk mengingatkan pasien tersebut apabila dia berperilaku “error” lagi. Mentor menjelaskan bahwa hal tersebut dilakukan sebagai bentuk kasih sayang serta kepedulian mentor dan teman-teman terhadap pasien “error” tersebut, karena apabila perilaku tersebut terus dibiarkan maka akan bertambah parah catatan lapangan no.4 . 4.4.2.4.4 Effek Psikologis Home Visit dan Konseling Keluarga

a. Keluarga memperoleh pengetahuan dan informasi mengenai skizofrenia

Terapi Holistik melalui Home Visit dan Konseling Keluarga memberikan informasi kepada keluarga mengenai skizofrenia sehingga keluarga mampu memiliki pemahaman yang baik tentang skizofrenia terkait peran keluarga dan cara penanganan skizofrenia pasca perawatan. GPSY menjadi sumber informasi bagi keluarga ketika keluarga membutuhkan informasi mengenai skizofrenia atau ketika keluarga mengalami kendala dalam menangani pasien di rumah sehingga keluarga mengetahui sikap dan tindakan apa yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan terkait dengan skizofrenia: kita berikan pengarahan-pengarahan, pemahaman-pemahaman mengenai keadaan pasien dan pengetahuan tentang skizofren karena tidak semua keluarga pasien memahami skizofren loh kak, lalu bagaimana keluarga harus bersikap terhadap pasien. Kita terima keluhan-keluhan dari keluarga untuk kita kemudian tanggapi dan bantu atasi. Jadi keluarga mempunyai tempat buat sharing tentang pasien jadi ketika keluarga tidak mengatahui bagaimana harus memperlakukan pasien maka kami akan ajari A1-W7:080513. Keluarga pasien merasakan adanya banyak manfaat dengan adanya konseling keluarga yang GPSY lakukan kepada pihak keluarga. Keluarga memperoleh banyak hal dan pengetahuan mengenai skizofrenia, sehingga keluarga akan lebih memahami tentang skizofrenia. Pemahaman keluarga mengenai skizofrenia membuat keluarga mengetahui bagaimana keluarga harus bersikap dalam menangani skizofrenia. Pengetahuan tentang skizofrenia yang diperoleh keluarga akan menimbulkan terjadinya perubahan perilaku pada pola- pola interaksi dalam keluarga terutama terhadap pola-pola perilaku maladaptive yang berpotensi menjadi pencetus kekambuhan pasien dan terjadinya perubahan pola pikir dalam hal memandang serta memahami skizofrenia. Pernyataan mengenai manfaat konseling keluarga diungkapkan oleh DY yang merupakan ibu dari pasien GPSY sebagai berikut: Ada mbak, sangat bermanfaat karena keluarga ini kan bukan dari kalangan orang berpendidikan jadi ya tidak mempunyai pengetahuan-pengetahuan tentang skizofrenia, dengan adanya kunjungan jadi tau E1-W12:300613.Ya jadi sabar aja lah mbak, menerima keadaanya dia ya istilahnya sing waras ngalah. Ya memang dia sakit begitu tidak bisa disalahkan sapa juga yang mau seperti dia mba. Keluarga lebih pengertian dan memperhatikan dia ajalah. E1-W14:300613. Lebih lanjut, SY yang merupakan keluarga mantan pasien AD juga mengungkapkan bahwa konseling keluarga yang diberikan oleh GPSY banyak memberikan informasi-informasi yang berkaitan dengan skizofrenia sehingga keluarga memperoleh pengetahuan tantang skizofrenia dan peran keluarga dalam menangani skizofrenia: Ya memberi pengarahan-pengarahan, nasihat-nasihat. Apalagi kan pas AD kambuh lagi itu keluarga bener-bener kaya dikasih kuliah mba.hehehe. Dikasih banyak banget nasihat-nasihat G1- W21:290613. Keluarga jadi tau to mbak tentang skizofren, dulunya kan nggak tau. Terus kalau ada apa-apa kita bisa setiap saat menghubungi Siloam, saya telp atau pak Alfred yang telp, sampai sekarang masih contek-contekan mbak. Jadi kalau ada apa- apa yang keluarga belum tau itu langsung saya tanyakan, pokoknya keluarga juga punya tanggung jawab buat menjaga mbak supaya AD tidak kambuh. Jadi ada tempat yang bisa dijadikan sumber informasi, ya bisa kami tanya-tanyai tentang AD G1- W26:290613.

b. Perubahan Sikap dan Cara Pandang Keluarga terhadap Skizofrenia