Effek Psikologis Terapi Holistik Dalam Menangani Skizofrenia .1

Tabel 4.7 Kondisi AD Sesudah Dilakukan Terapi Holistik Aspek Deskripsi Fisik organobiologik Perilaku stabil ditandai dengan tidak munculnya gejala positif dan gejala negatif skizofrenia serta mulai pulihnya fungsi kognitif, afektif dan psikomotor. Psikis - Memperoleh ketenangan dan kekuatan dalam menghadapi permasalahan serta mampu bertahan dalam kondisi penuh tekanan. - Lebih percaya diri dan aktif bersosialisasi dengan masyarakat - Memiliki kebermaknaan hidup dan kesadaran minum obat. Sosial Mampu berinteraksi sosial dengan baik, melanjutkan sekolah sampai bangku perkuliahan dan hubungan dengan keluarga yang membaik. 4.4.2.4 Effek Psikologis Terapi Holistik Dalam Menangani Skizofrenia 4.4.2.4.1 Effek Psikologis Terapi Medis a. Menghilangkan gejala psikotik skizofrenia sehingga mengurangi perilaku maladaptive pasien yang disebabkan faktor organobiologik. Terapi medis dalam bentuk pemberian obat-obatan menghilangkan gejala klinis skizofrenia yang disebabkan faktor organobiologik berupa waham, halusinasi, perilaku agresifivitas, kekacauan alam pikir dan gejala-gejala skizofrenia lain yang berkaitan dengan kondisi fisiologis penderita skizofrenia. Pemberian dan penentuan jenis obat-obatan yang diberikan kepada pasien dilakukan oleh psikiater atau mendapat rujukan dari psikiater. Pemberian dosis dan jenis obat-obatan berbeda untuk masing-masing pasien, disesuaikan oleh kebutuhan pasien. Secara umum obat-obat yang digunakan adalah obat antipsikotik seperti stelanzine, risperidon, haloperidol 1,5 dan 5 mg, Trihexpenidil THP, CPZ. Masing-masing jenis obat memiliki fungsi masing- masing yang saling berkesinambungan dalam menghilangkan atau meredakan gangguan psikotik pada skizofrenia. Obat antipsikotik jenis Haloperidol 1 mg dan 1,5 mg, resperideon berfungsi untuk menghilangkan ketegangan emosional dan halusinasi sehingga membuat pasien menjadi tidak agresif. CPZ berfungsi sebagai obat penenang sekaligus obat tidur diberikan untuk mengotrol pola tidur pasien. THP Trihexyphenidyl 2 mg berfungsi sebagai penetralisir effek atau gejala negatif yang mungkin timbul dari pemberian obat lain. Amitriptyline 25 mg berfungsi untuk menstabilkan mood, menghilangkan mood murung dan kesedihan yang berkepanjangan. Stelanzine 5 mg berfungsi menghilangkan waham. Secara keseluruhan obat-obat yang diberikan menghilangkan gejala klinis skizofrenia sehingga membuat pasien dapat mengontrol dan mengendalikan diri. Pernyataan mengenai jenis-jenis obat dan fungsinya bagi pasien skizofrenia diungkapkan oleh SR yang merupakan mentor bagian medis di GPSY dalam kutipan wawancara sebagai berikut: Obatnya itu macem-macem ya kak, obat yang diberikan itu obat- obat antipsikotik yang fungsingnya ya itu secara keseluruhan menghilangkan halusinasi, sakit fisik seperti pusing, mual, tidak bisa tidur, menghilangkan gejala-gejala berat kaya waham, perilaku yang agresif itu dikasih obat penenang C1-W7:170613. Obat itu rujukan dari psikiater kak, obatnya macam-macam diberikan sesuai kondisi pasien tapi yang umum digunakan, ini yang diberikan dokter Silas itu stelanzine 5 mg ini untuk menghilangkan waham, risperidon, haloperidol 1,5 dan 5 mg obat- obat ini dipakai untuk menghilangkan ketegangan emosional, halusinasi sehingga pasien tidak agresif. Lalu ada THP itu singkatan dari Trihexyphenidyl la ini fungsinya sebagai penetralisisir dampak dari pemberian obat lain, kadang ada pasien yang tidak cocok dikasih jenis obat tertentu sehingga kan menimbulkan pusing, mual maka THP ini diberikan untuk menetralisisir menghilangkan pengaruh obat tertentu yang tidak cocok tadi kak. Lalu ini Amitripyline 25 mg ini untuk memperbaiki mood yang murug, sedih berlarut-larut, dan untuk menghilangkan kesedihan. CPZ obat penenang yang membuat ngatuk, atau bisa juga disebut obat tidur kalau ditanya fungsinya ya mengatur pola tidur mereka kalau tidak dikasih ini mereka ra ngantuk-ngantuk, gelisah wae, karena pasien ini kan kebanyakan mengalami gangguan tidur jadinya kalau terlalu capek dalam beraktivitas tidak memberi kesempatan tubuh buat istirahat C1-W8:170613. KM juga mengungkapkan bahwa obat-obatan yang diberikan menghilangkan halusinasi dan membantu memudahkan untuk tidur sehingga membuat kondisi tubuhnya menjadi bugar: Ya apa ya namanya, kalau minum obat suara-suara seperti halusinasi itu hilang, terus gampang buat tidur hawanya itu rasa- rasanya kaya ngantuk, terus nanti bangun-bangun rasanya enak badanya seger, nggak gelisah lagi D2-W21:190613. Hal senada juga diungkapkan oleh AD mantan pasien GPSY yang juga merasakan pentingnya peran obat dalam membantu memulihkan kondisinya: masih to mbak, kalau nggak minum obat saya nanti pusing, susah tidur terus gelisah F1-W5:160413. Badannya enak, emosi jadi terkontrol tidak mudah marah, kalau nggak minum obat aku tuh rasanya galau, liat orang kie bawaannya curiga terus. Ya stabil kalau minum obat F2-W7:290613.

b. Menumbuhkan kesadaran minum obat pada pasien skizofrenia.

Obat-obatan pada penderita skizofrenia memiliki peran yang penting dalam membantu menghilangkan gejala klinis skizofrenia, hal ini dikarenakan bahwa secara organobiologi penyebab skizofrenia adalah terdapatnya gangguan pada fungsi transmisi sinyal penghantar syaraf neurotransmitter sel-sel susunan syaraf pusat otak. Obat-obat antipsikotik yang diberikan berfungsi untuk