neurotransmitter, reseptor di sel-sel syaraf otak neuron dan interaksi zat neuro-kimia yaitu dopamin dan serotonin. Gangguan tersebut tersebut berdampak
pada terganggunya fungsi kognitif alam fikir, afektif alam perasaan, dan psikomotor perilaku yang menjelma dalam bentuk gejala-gejala positif maupun
gejala-gejala negatif skizofrenia. Pemberian obat-obatan psikofarmaka akan membantu menghilangkan
munculnya gejala positif dan gejala negatif skizofrenia serta memulihkan fungsi kognitif, afektif dan psikomotor Hawari, 2003:102. Hal ini menjelaskan bahwa
pemberian obat-obatan adalah terapi penting dan wajib bagi penderita skizofrenia.
4.5.1.2 Konseling dan Ceramah Kesehatan
Konseling dan ceramah kesehatan dalam Terapi Holistik memberikan pemahaman kepada pasien skizofrenia mengenai pentingnya obat dalam
menghilangkan gejala klinis skizofrenia sehingga mereka memiliki tanggung jawab dalam membantu menyembuhkan dirinya sendiri. Tujuan konseling dan
ceramah kesehatan adalah membuat pasien memiliki pemahaman yang baik mengenai penyakit skizofrenia yang dialaminya sehingga dapat menumbuhkan
kesadaran dalam diri pasien perihal pentingnya ketaatan minum obat. Perilaku ketaatan minum obat yang tumbuh dan berasal dari kesadaran pribadi akan
membuat pasien memiliki tanggung jawab terhadap kewajibanya sebagai penderita skizofrenia untuk mengkonsumsi obat pada saat perawaatan dan respon
positif terhadap pengobatan ini akan tetap dipertahankan sampai pasca perawaatan saat pasien dipulangkan ke keluarga dan kembali ke masyakat meskipun tanpa
adanya intervensi dan paksaan dari pihak manapun orang lain.
Kesadaran terhadap pengobatan penting untuk dimiliki oleh penderita skizofrenia karena menurut Hawari 2003:104 gangguan skizofrenia cenderung
berlanjut menahun dan kronis, oleh karena itu obat-obatan harus dikonsumsi dalam jangka waktu relatif lama, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun secara
rutin setiap hari walaupun adakalanya gejala-gejala skizofrenia tersebut mengalami remisi dan sembuh namun dalam arti yang manageable dan
kontrollable. Pengkonsumsian obat yang terus-menerus dan tanpa batas waktu tertentu
membuat penderita mengalami kejenuhan yang mengakibatkan terjadinya kesengajaan menghentikan dan menghindari pengobatan atau tidak taat terhadap
pengobatan. Pentingnya menumbuhkan kesadaran terhadap pengobatan diperkuat oleh penelitian
Ashwin 2009:6
yang menyatakan bahwa pasien yang tidak patuh
pada pengobatan akan memiliki resiko kekambuhan lebih tinggi dibandingkan dengan
pasien yang patuh pada pengobatan, ketidakpatuhan berobat ini yang merupakan alasan pasien kembali dirawat dirumah sakit
. Pasien yang tidak patuh pada pengobatan akan memiliki resiko kekambuhan lebih tinggi dibanding dengan
pasien yang patuh kepada pengobatan karena salah satu penyebab utama seringnya terjadi kekambuhan adalah penderita skizofrenia tidak disiplin dalam
mengkonsumsi obat Hawari, 2003:119.
4.5.1.3 Teori dan Praktek Kebersihan