Kecamatan  Kebayakan  sebanyak  57  petani,  Kecamatan  Bintang  sebanyak  141 petani dan Kecamatan Lut Tawar sebanyak 76 petani.
Nilai  ekonomi  padi  diestimasi  dengan  menggunakan  pendekatan produktivitas.  Hasil  perhitungan  diperoleh  nilai  surplus  konsumen  untuk
permintaan  sumberdaya  padi  sebesar  Rp  408  994  466  per  petani  pertahun  dan nilai ekonomi padi sebesar Rp 878 332 378 per ha per tahun Lampiran 6.  Hasil
analisis  estimasi  nilai  ekonomi  kopi  arabika  dan  padi  diperoleh  nilai  ekonomi pertanian  di  daerah  penelitian  sebesar  Rp  894  589  100  per  ha  per  tahun  dan
rangkum pada Tabel 28.
Tabel 28  Rangkuman nilai ekonomi pertanian di DTA Danau Laut Tawar
Jenis Pemanfaatan Lahan Nilai Ekonomi
Rphatahun Kopi arabika
16 256 694 1.82
Padi 878 332 378
98.18 Total
894 589 072 100.00
Sumber : diolah 2014
5.3.3 Nilai Ekonomi Wisata
Sumberdaya  ekosistem  danau  memiliki  berbagai  manfaat.  Salah  satu manfaat  tersebut  adalah  ekowisata.  Besar  kecilnya  manfaat  ekowisata  ekosistem
sangat  dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor  antara  lain  keindahan  serta  keunikan yang dimilikinya. Sumberdaya ekosistem danau harus dikelola dengan baik untuk
mendatangkan manfaat yang besar dari kegiatan wisata.
Danau  Laut  Tawar  merupakan  salah  satu  objek  ekowisata  di  Kabupaten Aceh Tengah. Jumlah pengunjung yang berwisata ke danau rata-rata mencapai ±
109 105 jiwa per tahun DKP2OR Kab. Aceh Tengah 2014; diolah 2014. Jumlah pengunjung Danau Laut Tawar periode 2009-2014 disajikan pada Gambar 29.
Gambar 29  Jumlah pengunjung Danau Laut Tawar perode 2009-2014 Berdasarkan Gambar 30 pola jumlah pengunjung periode 2010-2014 terus
meningkat  dengan  persentase  peningkatan  rata-rata  sebesar  1.68.  Peningkatan jumlah pengunjung tersebut, masih didominasi oleh wisatawan lokal yang berasal
dari  Kabupaten  Aceh  Tengah,  Bener  Meriah,  Bireuen,  Banda  Aceh  dan
kabupatenkota lainnya di Provinsi Aceh, sedangkan wisatawan yang berasal dari luar  relatif  sedikit  dan  diduga  mendapatkan  manfaat  lainnya  selain  manfaat
ekowisata  Danau  Laut  Tawar.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  permintaan  produk ekowisata Danau Laut Tawar masih terbatas pada wisatawan lokal.
Nilai  ekonomi  wisata  dilakukan  menggunakan  pendekatan  teknik  valuasi Travel  Cost  Method  TCM  dengan  cara  individual  travel  cost  analisis.  Data
primer  dihasilkan  berdasarkan  hasil  kuisioner  terhadap  383  pengunjung.  Data tersebut  diambil  dengan  melihat  pola  jumlah  pengunjung  tahunan.  Jumlah
pengunjung  musiman  terendah  terjadi  pada  bulan  ramadhan  dan  tertinggi  terjadi pada  musim  hari  besar  Agama  Islam  yaitu  setelah  Lebaran  Idul  Fitri  selama  5-7
hari  dan  Idul  Adha  selama  3-7  hari  serta  pada  musim  pergantian  tahun  nasional selama  2-4  hari.  Selain  pada  musim  puncak  kunjungan,  sebagian  besar  tempat
wisata hanya dibuka oleh pengelola khusus pada hari sabtu dan minggu.
Pengelola  tempat  wisata  menetapkan  tarif  tiket  masuk  bervariasi  berkisar antara  Rp  3  000  -  5  000  per  orang,  ditambah  parkir  sepeda  motor  Rp  5  000  per
unit,  mobil  dan  minibus  berkisar  Rp  5  000  -  10  000  per  unit.  Sebagian  tempat wisata  menyediakan  gajebo  dengan  tarif  berkisar  Rp  10  000
– 100 000 per unit sedangkan  sebagian  tempat  wisata  lainnya  diharapkan  pengunjungan  membawa
alas  atau  tikar  sendiri  yang  ditempatkan  di  tempat-tempat  yang  teduh  secara gratis.  Besar  tarif  yang  dikenakan  tergantung  kepada  fasilitas  yang  disediakan
oleh  pengelola.  Hasil  survey  2014  memperlihatkan  bahwa,  nilai  rata-rata kesediaan  membayar  pengunjung  wilingness  to  pay  adalah  sebesar  Rp  59  800.
Besar  keinginan  membayar  pengunjung  dipengarui  oleh  pendapatan  dan pendidikan Hakim 2011.
Waktu  tinggal  pengunjung  di  tempat  wisata  rata-rata  4  jam  29  menit. Selama  waktu  tersebut,  pengunjung  memanfaatkan  wisatanya  dengan  berteduh
menikmati  kesegaran  udara  di  Danau  Laut  Tawar,  makan  bersama  keluarga dengan  menu  makanan  yang  sudah  disediakan  dari  rumah  masing-masing
pengunjung dan menikmati kesegaran air danau. Fasilitas lainnya yang disediakan oleh  sebagian  pengelola  berupa  tempat  shalat,  tempat  parkir,  toilet,  speed  boat
dengan kapasitas 7-12 penumpang hanya tiga tempat wisata, serta warung atau kios dengan menu makanan dan minuman relatif sederhana berupa mie instan dan
snack, sedangkan jenis minuman seperti kopi, teh, soft drink dan air minum netral kemasan.
Keindahan  dan  kesegaran  udara  Danau  Laut  Tawar  ternyata  belum  dapat menarik  wisatawan  non  lokal  untuk  berwisata.  Hal  ini  menyebabkan  keinginan
pengelola  untuk  membuka  tempat  wisata  juga  masih  rendah.  Berdasarkan  hal tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa  daya  dukung  ekologi  ekosistem  danau  masih
mampu  menampung  peningkatan  jumlah  pengunjung.  Rendahnya  minat pengunjung  non  lokal  diduga  disebabkan  oleh  aksesibilitas  yang  belum
mendukung,  fasilitas  tempat  wisata  minim  dan  tingkat  pelayanan  yang  rendah. Manfaat  ekowisata  Danau  Laut  Tawar  dapat  ditingkatkan  melalui  berbagai
perbaikan  berupa  peningkatan  promosi  dan  pelayanan,  fasilitas  pendudung, pengembangan  kerajinan  tangan  khas  setempat  serta  memadukan  komuditi  kopi
dalam pengembangan wisata Danau Laut Tawar.
Hasil  analisis  TCM  dari  sisi  permintaan  pengunjung  terhadap  kepuasan produk ekowisata Danau Laut Tawar di peroleh nilai surplus konsumen  pertahun