Danau  merupakan  sebuah  sistem  yang  terdiri  dari  komponen  yang membetuk ekositem danau. Untuk menyelesaikan permasalahan danau diperlukan
cara  berpikir  sistem  juga.  Menurut  Eriyatno  2012  berpikir  sistem  mencakup proses  berpikir  dengan  suatu  tujuan,  hasil  akhir  dan  target  dibenaknya,  yang
mencakup  interaksi  dari  elemen,  komponen  dan  sub  sistem  guna  membentuk sebuah sistem. Berpikir  sistem mempunya tiga  ciri  yaitu;  sibernetik, holistik dan
efektif.
Pemikiran  sistem  berupaya  mencari  keterpaduan  antar  bagian  melalui pemahaman  yang  utuh,  sehingga  diperlukan  suatu  kerangka  pikir  baru  yang
dikenal  dengan  pendekatan  sistem  system  approach.  Menurut  Eriyatno  2012 pendekatan  sistem  merupakan  cara  penyelesaian  persoalan  yang  dimulai  dengan
dilakukannya  identifikasi  terhadap  adanya  sejumlah  kebutuhan-kebutuhan sehingga  dapat  menghasilkan  suatu  operasi  dari  sistem  yang  dianggap  efektif.
Tahapan  pendekatan  sistem,  meliputi;  1  analisis  kebutuhan,  2  formulasi masalah, 3 identifikasi sistem, 4 permodelan sistem, 5 verifikasi dan validasi
dan 6 implementasi Manetsch  Park 1982.
Sistem  merupakan  komplekssitas  dari  dunia  nyata,  sehingga  untuk menggambarkannya  dalam  suatu  yang  lebih  sederhana  dengan  berupaya  tidak
mereduksi  komponen  atau  persoalan  dasar  yang  dihadapi  maka  dibuat  dalam suatu model.
Menurut Hartrisari  2007 model merupakan penyederhanaan dari sistem, karena  sistem  sangat  komplekss  sehingga  tidak  mungkin  membuat  model  yang
dapat menggambarkan seluruh proses  yang terjadi dalam sistem.   Model disusun dan  digunakan  untuk  memudahkan  dalam  pengkajian  sistem.  Menurut  Eriyatno
2012 model adalah suatu perwakilan atau abtaksi dari sebuah objek atau situasi aktual.  Model  dapat  dikatakan  lebih  lengkap  apabila  dapat  mewakili  berbagai
aspek dari berbagai realitas yang dikaji. Secara sederhana model adalah abstraksi dari sebuah sistem Purnomo 2012. Penyusunan  atau pembuatan model tersebut
disebut sebagai permodelan.
Permodelan  dapat  diartikan  sebagai  aktivitas  pembuatan  model  untuk tujuan  tertentu  Eriyatno  2012;  Purnomo  2012.  Permodelan  juga  merupakan
suatu kegiatan membawa sebuah dunia nyata kedalam dunia tak nyata atau maya tanpa  kehilangan  sifat-sifat  utamanya  Purnomo  2012.  Permodelan  yang  efektif
adalah  adanya  keterkaitan  antara  dunia  maya  yang  dinyatakan  dalam  model dengan dunia nyata, sehingga tujuan model sebagai  penyederhanaan sistem  akan
tercapai  Hartrisari  2007.  Proses  permodelan  menurut  Eriyatno  2012  dapat  di disajikan dalam Gambar 2.
Gambar 2  Diagram proses permodelan system modelling
Seleksi konsep Terbaik ?
Konsep-konsep yang layak
Tidak Ya
Konsep pilihan Pemodelan dari konsep
Lengkap ? Tidak
Implementasi komputer Ya
Realistis ? Tidak
Ya Validasi
Model komputer
Diterima ? Tidak
Ya Model yang dapat digunakan
Analisa sensitivitas Lengkap ?
Tidak Ya
Parameter dan input terkontrol yang sensitif Analisa stabilitas
Lengkap ? Tidak
Ya Kondisi untuk stabilitas
Aplikasi model Lengkap ?
Tidak Ya
Spesifikasi dan kebijakan yang baik dan terbaik
3 METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian  dilaksanakan  di  daerah  tangkapan  air  Danau  Laut  Tawar. Daerah  tangkapan  air  danau  tersebut  secara  administratif  berada  pada  wilayah
Kecamatan  Lut  Tawar,  Kebayakan,  Bintang  dan  Bebesen  di  Kabupaten  Aceh Tengah.  Penelitian  ini  dilaksanakan  selama  enam  bulan  mulai  Bulan  Juli  sd
Desember 2014. Lokasi penelitian disajikan di Gambar 3.
3.2 Alat dan Bahan
Alat  dan  bahan  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  disajikan  dalam Tabel 3.
Tabel 3  Alat dan Bahan
No. Alat dan Bahan
Kegunaan A
Alat 1
DO Meter mengukur nilai DO
2 pH Meter
mengukur pH air 3
Secchi Disc mengukur kecerahan air
4 Current Meter
mengukur kecepatan aliran air 5
GPS mengetahui koordinat dan ketinggian  lokasi
pengambilan sampel di atas permukaan laut 6
Termometer mengukur suhu air
7 Coolbox
wadah pendingin sampel 8
Water Sampler wadah pengambil sampel air
B Bahan- bahan kimia
pengawet sampel, oksidator dan lain-lain
3.3 Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan berasal dari muara sungai sebagai inlet dan outlet serta perairan danau dengan teknik non probability sampling berupa hasil analisis
in  situ  dan  laboratorium  untuk  data  fisika,  kimia  dan  mikrobiologi  air.  Menurut Purwanto    Sulistyastuti  2007    teknik  non  probability  sampling  artinya  setiap
unit  yang  diambil  dari  populasi  dipilih  dengan  sengaja  dengan  pertimbangan tertentu.
Sampel  diambil  dari  empat  muara  sungai  yang  merupakan  inlet  danau. Muara  sungai  tersebut  yakni;  satu  sungai  di  sebelah  barat  danau,  satu  sungai  di
sebelah timur danau, satu sungai di sebelah utara danau dan satu sungai di sebelah selatan  danau.  Keempat  sungai  tersebut  mewakili  semua  karakter  penggunaan
lahan  di  sekitar  danau  berupa  lahan  permukiman  penduduk,  pertanian,  hutan lindung  dan  tempat  wisata.  Satu  titik  lainnya  merupakan  outlet  sungai  yakni
Sungai  Peusangan.  Enam  stasiun  yang  berada  di  perairan  danau  diantaranya; empat titik di lokasi ±100 m dari muara sungai ke arah tengah danau. Penentuan
±100  m  ini  dengan  alasan,  telah  terjadi  percampuran  sempurna  antara  air  sungai dengan  air  danau,  sedangkan  dua  titik  lainnya  dilakukan  di  sekitar  KJA  dan  di
tengah  perairan  danau.  Secara  spasial  lokasi  pengambilan  air  sampel  disajikan dalam Gambar 3.
Pengambilan sampel air sungai dan danau dilakukan dua kali yakni Bulan Juli  dan  Oktober.  Berdasarkan  pengamatan  secara  visual,  pergerakan  arus
permukaan perairan Danau Laut Tawar relatif lebih besar terjadi pada Bulan Juli sedangkan  pada  Bulan  Oktober  pergerakan  arus  danau  lebih  kecil.  Sebaliknya
curah hujan rata-rata bulanan periode 2009-2014, pada Bulan Juli sebesar 66 mm sedangkan  pada  Bulan  Oktober  sebesar  378  mm  Distan  Kab.  Aceh  Tengah
2014.  Variasi  kondisi  lingkungan  Danau  Laut  Tawar  pada  Bulan  Juli  dan Oktober  diharapkan  dapat  mewakili  kondisi  tahunan  sehingga  data-data  yang
diperoleh menjadi lebih akurat. Metode pengambilan sampel air danau khususnya titik sampling lebih dari satu, dilakukan secara komposit yakni dengan melakukan
pencampuran  air  sampel  EPA  2001.  Titik  pengambilan  sampel  air  di  sebelas stasiun disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4  Titik pengambilan sampel air di Danau Laut Tawar
Lokasi Titik Sampling
Tetapan Inlet 4 stasiun
Satu titik di tegah sungai pada 0.5 x kedalaman sungai
Q  5 Outlet 1 stasiun
Dua titik pada jarak 12 dan 13 lebar sungai pada 0.5 kedalaman
sungai Q = 5-150
Air danau 6 stasiun Tiga titik yakni epilimnion, lapisan
termoklin dan hypolimnion Z = 10-30
Diambil empat titik yakni epilimnion, lapisan termoklin,
hypolimnion dan dasar danau Z  30
Sumber : EPA 2001 Keterangan :
Q  =  debit aliran sungai m
3
detik Z  =  kedalaman danau m
Pengambilan  sampel  air  danau  pada  setiap  stasiun  dilakukan  dengan tahapan, yakni; 1 mengukur kedalaman maksimum danau, 2 menentukan tingkat
kecerahan,  3  mengambil  sampel  air  danau  di  lapisan  epilimnion  yakni  lapisan dari  permukaan  air  danau  sampai  lapisan  kecerahan  maksimum  menggunakan
water sampler, 4 mengambil  sampel air danau pada lapisan di bawah kecerahan maksimum  lapisan termoklin dan 5 mengambil sampel  air danau pada lapisan
hypolimnion  yakni  1-2  m  sebelum  dasar  perairan  danau.  Penggunaan  teknik pengambilan  sampel  air  tersebut  diharapkan  telah  mewakili  stratifikasi  vertikal
kolom air danau.
Data  sosial-ekonomi  penduduk  diambil  dari  data  empat  kecamatan  yang terkait  dengan  tujuan  penelitian.  Penentuan  nilai  ekonomi  permukiman
menggunakan  teknik  pengumpulan  data  metode  cluster  sampling.  Menurut Purwanto    Sulistyastuti  2007  metode  ini  merupakan  pengambilan  data  dari
kluster-kluster yang dilakukan secara random. Jumlah kluster ditentukan sebanyak empat  buah  sesuai  wilayah  danau  yang  masuk  secara  administratif  ke  dalam