1.6.2 Penelitian pada Danau Laut Tawar :
Danau Laut Tawar merupakan danau terluas di Provinsi Aceh. Danau ini memiliki manfaat yang penting baik masyarakat. Salah satu manfaat oleh
keberadaan danau adalah memberikan pengayaan terhadap dunia pendidikan melalui penelitian. Kartamihardja et al. 1995 telah melakukan penelitian tentang
limnologi dan potensi produksi ikan Danau Laut Tawar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas perairan danau masih dalam kategori baik.
Berdasarkan parameter kecerahan dan produksi fitoplankton, perairan ini diklasifikasikan ke dalam perairan mesotrofik. Berbeda dengan hasil penelitian
Husnah 2012, bahwa berdasarkan Triophical Index TRIX danau dikategorikan ke dalam periaran mesotrofik sedangkan berdasarkan produktifitas primer alga
dan produktifitas perairan dikategorikan oligotrofik 100 gCm
2
tahun. Pendugaan trofik perairan metode TRIX didasarkan pada parameter klorofil-a,
saturasi oksigen, nitrogen total dan jumlah fosfor EEA 2001. Penelitian tentang aspek fisik, kimia dan biologi perairan Danau Laut Tawar terus dilakukan, Saleh
et al. 2000 melakukan penelitian tentang ekosistem Danau Laut Tawar terutama lebih fokus kepada data dasar seperti fisik danau volume air, kedalaman, panjang
dan lebar danau, kimia pH, DO, Biochemical Oxygen Demand BOD, COD, bahan organik dan anorganik dan biologi perairan. Keberadaan nitrogen dan
fosfor sebagai nutrien dapat menyebabkan terjadinya eutofikasi di perairan. Menurut Dewiyanti 2012 jumlah jenis tumbuhan air yang ditemukan di Danau
Laut Tawar adalah 10 jenis, persen penutupan perairan tertinggi adalah jenis ganggang Hydrilla verticillata dan eceng gondok Eichhornia crassipes dengan
persen penutupan mencapai 75 kategori sangat rapat dengan tipe habitat terendam sempurna dan terapung sempurna.
Di Danau Laut Tawar terdapat ikan depik Rasbora tawarensis merupakan jenis ikan endemik. Populasi jenis ikan endemik ini dari tahun ke
tahun terus mengalami penurunan. Berdasarkan penelitian Hasri 2010 penurunan populasi ikan depik di Danau Laut Tawar dipengaruhi oleh parameter
fisika-kimia air serta tingkat eksploitasi ikan melebihi produktivitas optimum perairan. Berbeda dengan Muchlisin et al. 2011 bahwa penurunan populasi ikan
depik disebabkan oleh penurunan permukaan air danau, alat tangkap yang merusak dan adanya introduksi spesies.
Penelitian tentang Danau Laut Tawar tidak saja dilakukan di perairannya, tetapi juga dilakukan di sekitar danau. Pemanfaatan ruang di sekitar danau oleh
masyarakat berpotensi menjadi sumber pencemar bagi perairan. Menurut Kutarga 2008 bahwa telah terjadi alih fungsi lahan kawasan lindung sebesar 87.23 dan
menambah luas kawasan budidaya berupa sawah, perkebunan, tegalan dan hutan tanaman industri.
Penelitian yang telah dilakukan di Danau Laut Tawar selama ini lebih bersifat parsial. Penelitian belum terfokus pada isu pencemaran dan lebih kepada
kajian identifikasi awal tentang Danau Laut Tawar. Isu pencemaran perairan Danau Laut Tawar layak menjadi objek kajian penelitian mengingat sudah banyak
data yang menunjukkan telah terjadi pencemaran di perairan danau.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, maka kebaruan penelitian ini dapat ditinjau dari dua aspek; Pertama aspek metodologi, dalam penelitian ini dilakukan
estimasi terhadap total beban pencemaran yang bersumber dari limbah wisata.
Selain itu, dalam rangka menilai status keberlanjutan pengendalian pencemaran perairan Danau Laut Tawar dengan pendekatan Rapfish, dilakukan modifikasi
dengan cara penentuan atribut baru sehingga berkesesuaian dengan tujuan penelitian. Rapfish yang telah dimidofikasi tersebut selanjutnya disebut Rapid
Appraisal for Water Pollution Control in Laut Tawar Lake Rap-WAPOLCO. Atribut baru dimaksud, antara lain; jumlah penduduk di sekitar danau, potensi
nilai ekonomi permukiman, teknik pemberian pakan ikan dan penegakan hukum lingkungan. Kedua aspek subtansi; penelitian ini menentukan efisiensi aktivitas
masyarakat di Daerah Tangkapan Air DTA danau berdasarkan rasio potensi nilai ekonomi dan beban pencemaran dari aktivitas masyarakat sebagai sumber
pencemaran perairan danau. Disamping itu model dibangun berdasarkan potensi sumber pencemaran di lokasi penelitian.