Selain itu, dalam rangka menilai status keberlanjutan pengendalian pencemaran perairan Danau Laut Tawar dengan pendekatan Rapfish, dilakukan modifikasi
dengan cara penentuan atribut baru sehingga berkesesuaian dengan tujuan penelitian. Rapfish yang telah dimidofikasi tersebut selanjutnya disebut Rapid
Appraisal for Water Pollution Control in Laut Tawar Lake Rap-WAPOLCO. Atribut baru dimaksud, antara lain; jumlah penduduk di sekitar danau, potensi
nilai ekonomi permukiman, teknik pemberian pakan ikan dan penegakan hukum lingkungan. Kedua aspek subtansi; penelitian ini menentukan efisiensi aktivitas
masyarakat di Daerah Tangkapan Air DTA danau berdasarkan rasio potensi nilai ekonomi dan beban pencemaran dari aktivitas masyarakat sebagai sumber
pencemaran perairan danau. Disamping itu model dibangun berdasarkan potensi sumber pencemaran di lokasi penelitian.
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ekosistem Perairan Danau
Danau adalah suatu ekosistem perairan menggenang dan menampung air, biasanya memiliki inlet lebih banyak dari pada outlet-nya dengan luasan minimal
50 ha Thomas et al. 1996; UNECE 1992. Danau juga merupakan sistem terbuka yakni pertukaran energi dan massa dengan lingkungannya Jorgensen
Vollenweider 1988. Berdasarkan komponen pembentuk, danau terdiri dari dua yakni cekungan dan badan air Gastescu 2009. Berdasarkan proses pembentukan,
danau juga dibedakan menjadi dua yakni danau alam natural lake dan danau buatan artificial lake. Danau alam adalah danau yang dibentuk secara alami,
biasanya berbentuk mangkok yang lebih rendah dari permukaan tanah, yang terisi air dalam waktu yang lama, terbentuk akibat bencana alam besar, aktivitas gunung
berapi atau gempa tektonik Kemen LH 2008. Menurut Thomas et al. 1996 danau tektonik adalah danau yang terbentuk oleh gerakan kerak bumi dalam skala
besar dan terpisah dari laut. Danau buatan adalah badan air tawar dengan ukuran lebih besar dari 1 ha dibuat melalui intervensi manusia pada lokasi dimana danau
tidak akan secara alami ada Nukurangi 2012.
Danau berfungsi sebagai sumber air baku, tempat hidup berbagai biota air, pengatur dan penyeimbang tata air, pengendali banjir dan sungai pembangkit
tenaga listrik. Selain itu, danau juga bersifat multi fungsi, yaitu fungsi ekologi, ekonomi dan sosial. Pengelolaan danau berkelanjutan adalah mempertahankan,
melestarikan dan memulihkan fungsi danau dan waduk berdasarkan prinsip keseimbangan ekosistem dan daya dukung lingkungan.
Berdasarkan perbedaan panas pada setiap kedalaman, stratifikasi vertikal kolom air pada danau dibagi menjadi tiga Jorgensen Vollenweider 1988;
Nevers Whitman 2002 : a. Epilimnion, yaitu lapisan atas perairan yang berada di atas lapisan
metalimnion. Lapisan ini merupakan bagian air hangat beredar pada suhu relatif konstan atau perubahan suhu secara vertikal relatif kecil. Seluruh
massa air pada mintakat ini tercampur dengan baik karena adanya angin dan gelombang.
b. Termoklin atau metalimnion, yaitu lapisan di bawah lapisan epilimnion. Pada lapisan ini perubahan suhu dan panas secara vertikal relatif cepat, perubahan
suhu minimal 1 C setiap penambahan kedalaman 1 m.
c. Hypolimnion, yaitu lapisan di bawah lapisan metalimnion. Lapisan ini merupakan lapisan yang lebih dingin, ditandai dengan perubahan suhu secara
vertikal yang relatif kecil. Massa air pada lapisan ini bersifat stagnan, karena tidak mengalami pencampuran dan memiliki densitas yang lebih besar.
Berdasarkan tingkat trofikasi, danau dapat diklasifikasikan sebagai berikut Thomas et al. 1996; Snow 1999; Nevers Whitman 2002 :
a. Danau oligotrofik yakni perairan dengan produktivitas primer rendah dan biomassa rendah yang terkait dengan konsentrasi rendah nutrisi nitrogen dan
fosfor. Danau ini cenderung jenuh dengan oksigen di seluruh kolom air. b. Danau mesotrofik yakni perairan dengan produktivitas primer dan biomassa
sedang. Perairan ini merupakan peralihan dari oligotrofik ke eutrofik dan
umumnya dalam transisi antara dua kondisi. Di danau ini ditandai konsentrasi oksigen di hypolimnion menurun. Tumbuhan dan hewan beragam dalam
bentuk dan tingkat rantai makanan.
c. Danau eutrofik yakni perairan dengan konsentrasi nutrisi dan produksi biomassa tinggi, biasanya dengan transparansi yang rendah. Kualitas air
buruk. Konsentrasi oksigen bisa sangat rendah, sering kurang dari 1 mg1 di hypolimnion.
d. Danau hipereutrofik yakni perairan dengan konsentrasi nutrisi dan produksi biomassa yang sangat tinggi. Kualitas air sangat buruk dan penggunaan air
menjadi terganggu. Anoksik atau tidak terdapat oksigen sering terjadi di hypolimnion. Jumlah spesies yang ada disini umumnya lebih sedikit.
Indikator untuk keperluan klasifikasi kesuburan suatu perairan tersebut, dapat ditentukan berdasarkan kadar fosfor, nitrogen dan beberapa parameter
kualitas air lainnya sebagaimana disajikan dalam Tabel 1.
Tabel 1 Tingkat kesuburan danau berdasarkan beberapa parameter kualitas air
Parameter Klasifikasi kesuburan
Oligotrofik Mesotrofik
Eutrofik Hipereutrofik
1. Fosfor mgliter 0.01
0.03 0.10
≥0.10 2. Nitrogen mgliter
≤0.65 ≤0.75
≤1.90 ≥1.90
3. Klorofil mgliter 0.002
0.005 0.015
≥0.20 4. Kecerahan secchi disk
m ≥10
≥4 ≥2.5
2.5 5. Kadar oksigen minimum
saturasi 80
40-80 10-39
10 6. Produksi fitoplankton g
Cm
2
hari 7-25
75-250 350-700
700 Sumber : Novonty Olem 1994; Thomas et al. 1996; Kemen LH 2009
2.2 Pencemaran Perairan Danau
Pencemaran air terjadi apabila zat atau kondisi air tidak dapat digunakan untuk tujuan tertentu Owa 2014. Pencemaran air adalah masuknya atau
dimasukannya mahluk hidup, zat, energi atau komponen lain kedalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai tingkat tertentu yang
menyebabkan air tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya Kemen LH 2001. Mutu air akan membedakan peruntukan atau kegunaan sumberdaya air.
Berdasarkan PP Nomor 82 Tahun 2001, mutu air dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama
dengan kegunaan tersebut; b. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasaranasarana
rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan ,air untuk mengairi pertanian, dan atau peruntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air yang
sama dengan kegunaan tersebut;